icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dosa Termanis dengan Calon Iparku

Bab 8 Aib Keluarga

Jumlah Kata:1519    |    Dirilis Pada: 23/01/2024

gai jaminan, seperti yang dimaksud oleh Kai. Bukan dia yang meminta Kai untuk melunasi utang

i meminta Safira untuk mencicilnya itu tidak masalah, sebab biar bagaimana pun utang tersebut adalah

da niatan untuk membuka mulutnya. "Kenapa

ndok bekas mengaduk kopi dengan kasar, lalu menghampiri Kai. "Yang kamu minta seb

ras, gak mungkin gue ada di sini. Gue pasti udah du

gak bisa apa, bersikap sopan sama dia

lam ke apartment-nya. Dia justru merasa terganggu dengan ucapan Safira yang meny

pada orang yang membuat hidupnya seperti sekarang-meras

a berkacak pinggang. "Kamu gak mau bantu kakakmu yang susah payah terusin bisnis kelu

ada orang yang mencampuri urusannya. "Mau gue pulang atau enggak, itu bukan urusan l

seenaknya. "Ngomong sama kepala batu memang gak ada gunanya, ck!" ketus

tarik oleh Kai, sehingga spontan tubuhnya bertub

ngan Kai yang membelit pinggangnya. "Kamu gak bisa giniin aku. Lepa

ngapain elu," ujar Kai mengingatkan. "Lagian, lu itu tinggal nurut aja apa

r Kai di perpotongan lehernya. "I-ini salah! Ini gak boleh!

i sudah sangat keterlaluan. Safira benar-benar tidak ta

ingin menggertak perempuan ini. Akan tetapi, sifat Safira yang sok jual mahal, just

sangat menyenangkan bila dia bisa mendapatkan Safira terlebih dahulu sebelum Arkana menikahi

ang dimiliki Kai. Safira sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Mun

Lalu dia pun berpikir, jika Safira sama saja dengan perempuan

rtindak jauh. Safira menajamkan tatapannya, seraya

memang gak punya apa pun untuk melunasi utangku, selain kehormatan yang kujaga

yang mengalir di pipi Safira, membuat kaki Kai mundur dengan sendirinya. Maniknya menatap nyalang wajah Safira yang dipenuhi amarah

ingin terlampau jauh memikirkan

lalu bergeser menjauh, da

bil menenggak botol air yang baru saja

ah terpaku, tak bisa digerakkan.Yang bisa dia lakukan hanyalah berjongkok,

ngembalikan botol ke dalam kulkas, dan menutupnya dengan kasar sampai menimbulkan bunyi ya

dang Safira yang terus saja menangi

mengencangkan tangisannya. Apa yang baru saja terjadi

*

adik dari Arkana itu tidak membuatnya harus bolak-balik ke apartment, dan melakukan pekerjaan layaknya seorang pembantu. Safira pa

ir

ira kenal sontak menghentikan langkah ka

Arkana yang tersenyum lembu

atikan kedekatannya dengan Safira. Arkana justru merasa senang dan ban

a Arkana, yang sekilas memerhatikan kegugup

sambil menatap jam tangannya

SPG dengan gaji yang minim. Seandainya Safira menerima tawaran pekerjaan yang pernah ditawark

sungguh tidak

a,

ya? Udah terlambat soalnya

malem kita pulang bareng. A

Nanti aku

t anggukan dari Arkana. Melanjutkan langk

unda karena melihat Safira. Pria berjas biru muda itu akan pergi ke

*

n langsung pergi menuju cofee shop di mana Arkana sudah menunggu. Tempat itulah yang menjadi saksi pertemuan p

kaan calon istrinya itu. Mereka makan malam sambil mengobrol seperti biasa. Men

i yang tidak mau pulang. Pria itu juga mengeluh, dan mengatakan

penuhnya ngerti sama apa yang Kai mau. Tiga tahun ini dia jauh dari kami. M

tengah dihadapi tunangannya. Namun, dia cukup prihatin

sakan kebahagiaan secara utuh. Entah dosa apa yang dilakukan oleh ayahnya Arkan

i yang gak mau pulang. Aku jadi ingin tahu alasan di balik penolakan adik kamu. Aku pikir, masalah yang menimpa keluarga ka

ntar lagi kamu akan jadi bagian keluargaku." Dia meraih tangan Safira,

lebih baik gak usah, Mas. Gak baik j

tersenyum, dan sudah bersia

dengan anggukan kepala. Sebisa mung

ama sekretarisnya," ungkap Arkana dengan gamblang, lalu meng

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Semaunya!2 Bab 2 Menurut3 Bab 3 Pelunas Utang4 Bab 4 Perbuatan Kai5 Bab 5 Kepergok Seseorang6 Bab 6 Hinaan Januar 7 Bab 7 Menagih Jaminan 8 Bab 8 Aib Keluarga 9 Bab 9 Terjebak!10 Bab 10 Paksaan Kai11 Bab 11 Ada yang salah 12 Bab 12 Nginep!13 Bab 13 Gertakan14 Bab 14 Terkejut15 Bab 15 Kebencian Kai16 Bab 16 Hal Langka 17 Bab 17 Batas kesabaran Safira 18 Bab 18 Permintaan Kai19 Bab 19 Safira Demam20 Bab 20 Kenyamanan semu21 Bab 21 Harus kerja 22 Bab 22 Kelancangan yang 23 Bab 23 Kemarahan Kai24 Bab 24 Bingung 25 Bab 25 Terbongkar 26 Bab 26 Perusak Kesenangan 27 Bab 27 Tak Sudi!28 Bab 28 Penolong yang tidak diharapkan 29 Bab 29 Ide licik Kai 30 Bab 30 Menuruti Kai31 Bab 31 Safira Kecewa 32 Bab 32 Mulai Menaruh Perhatian 33 Bab 33 Tidur Sekamar 34 Bab 34 Kemalangan Safira35 Bab 35 Juan ...36 Bab 36 Jangan pergi...37 Bab 37 Permintaan Safira 38 Bab 38 Perubahan Sikap Kai39 Bab 39 Beberes 40 Bab 40 Tidur di mobil 41 Bab 41 Aku siap ...42 Bab 42 Kedatangan Arkana 43 Bab 43 Interogasi Arkana 44 Bab 44 Skandal 45 Bab 45 Skandal 246 Bab 46 Dosa Termanis 47 Bab 47 Janji48 Bab 48 Peringatan 49 Bab 49 Hadiah spesial dari Kai50 Bab 50 Tamu tak diundang 51 Bab 51 Benda tak asing52 Bab 52 Kai cemburu 53 Bab 53 Safira ngambek 54 Bab 54 Menjauh55 Bab 55 Kekalutan Safira 56 Bab 56 Obat rindu 57 Bab 57 Mendadak aneh58 Bab 58 Kejutan pagi hari59 Bab 59 Ide Papi60 Bab 60 Kebersamaan 61 Bab 61 Bertemu di rumah 62 Bab 62 Insiden tak terduga63 Bab 63 Fakta 64 Bab 64 Terungkap 65 Bab 65 Nurut sama calon suami 66 Bab 66 Rumah baru67 Bab 67 Dukungan 68 Bab 68 Masakin69 Bab 69 Kesal!70 Bab 70 Menghilang 71 Bab 71 Curahan hati Kai72 Bab 72 Terbongkar!73 Bab 73 Tak terkendali 74 Bab 74 Pesan yang meresahkan 75 Bab 75 Tamu tak terduga 76 Bab 76 Patah untuk yang ke dua kali77 Bab 77 Kemesraan di balik ketegangan 78 Bab 78 Pembelaan Arkana 79 Bab 79 Menunda pernikahan 80 Bab 80 Kasih sayang Arkana 81 Bab 81 Berkunjung 82 Bab 82 Kai murka 83 Bab 83 Kecemasan semua orang 84 Bab 84 Pemandangan yang indah 85 Bab 85 Belanja86 Bab 86 Menegangkan 87 Bab 87 Kejutan besar!88 Bab 88 Ujian atau hukuman 89 Bab 89 Skenario Tuhan 90 Bab 90 Bentuk tanggung jawab Kai91 Bab 91 Sidang putusan 92 Bab 92 Lenyap93 Bab 93 Hukum karma94 Bab 94 Akhir kisah95 Bab 95 Kebahagiaan yang sebenarnya