Kurang dari tiga
wok berambut kriwil, dud
nya, "maaf. Gue pindah bangk
h itu," kata cowok
ereka. Lagian dia juga dihimpit oleh dua cowok di sampi
asuk terjebak. Jadi kalau mau p
a apa?" tanya g
tersenyum miring sebe
olah jalan
ereka satu persatu, "
k, "Hm. Pilihan
jemarinya, "Gue
ertawa, "Kayak anak TK
gak pernah tuh pakek izin segala sa
at izin mengemudi
s itu intens lalu mengusap dagunya. Sedangkan Cherry yang menyada
pa sih?" tanya nya dengan n
i rambut indah Cherry, namun belum juga dia menyentuh
gh
. Bahkan karena hal itu dia sampai terjatuh
a gue. Ng
ngang dengan kehadiran seorang cow
dada lawannya lalu merunduk, "Bera
akpapa." Cherry me
lalu menendang cowok itu
h berurusan dengan gue." Tatapan Raka tajam
cewek lo, Ka. Beneran," kata
g kos
aju cowok itu, "Iya, cewek gue
gh
memberikan bogem
eriak Che
etanan. Dia menghajar delapan cow
eka menyadari kalau Raka sudah keluar dari sekedar memberikan
ak
pisahin mereka!" Cherry
satu menahan Raka, yang satunya mendorong
aik ngalah deh,
men lo yang m
Raka mencoba menyingki
. Sabar,"
i Raka. Lo pada gak akan am
emosinya sudah di puncak namun apa y
rintahnya p
eruntung mereka mau menurut, kalau tidak
t hal tersebut cowok itu mendorong Abia
pa, Ka," t
enatap dua temannya, "Ka
*
di cermin. Tampak buram. Jela
acamata baru. Jadi dia pakai yang ada saja. Lagian se
Tak cukup satu kali dia memb
pikirannya. Rasanya sangat menyakitkan bahkan per
iri," katanya lalu k
n dia hanya diam saja tanpa melawan. Setidaknya hanya sekedar m
hela napas dan mengusap s
i sana lalu menggosokkan rok abu-abunya dengan benda itu sebelum membuangnya di te
adia tersenyum menatap nod
a makan dikit," lanj
bisa beli bakso itu." Nadia men
p mulutnya saat tanpa sadar
ka tambah menjadi-jadi bully nya,"
dihadapan bayangannya sendiri tanpa ada se
" Gadis itu mencengkr
dikasihani k
ir matanya kala ada dua cew
epan dada. Menatap Nadia dari pantu
gak usah sekolah sekalian
g gak perlu susah payah cari uang buat nyekolahin lo. Dan yang paling pe
engan tangisan Nadia beserta keluh kesahnya. Lagian kalau
s miskin itu. Dari pada tenaga mereka terbuang si
ikit buat lo," kata cewek yang satunya. "Jadi manusia itu
etak di pinggiran wastafel. Mengangkatnya ting
taku, aku gak bisa lihat de
i tergelak, "
a Nadia dan terjatuh denga
ue. Biar lo gak lemah
meninggalkannya, memasuki bilik toilet y
sampah. Matanya memang buram tapi dia mas
amat
k-ngorek sampah. Mencari keberadaan kacamat
mana
let wanita, karena di sana pasti banyak ditemukan pembalut
ilnya sejorok apa pun tempatnya. Karena bagi Nadia but
tu tersenyum lebar saat
wastafel, memberinya sabun
ah... Kacamatanya jadi buram." G
i cairan pembersih tersendiri, buka
bali kacamatanya, "nanti kalau udah punya uang d
an kawasan toilet. Nadia harus segera sampai di kelas s
ngsung terhenti saat di depannya ada tiga orang cewek
nunduk takut sambil berdoa semoga tida
h siswi biasa, melainkan ratunya oran
ri untuk mendapatkannya. Tak dapat dipungkiri sebagian banyak dari me
ik, namun tidak
evel dengannya akan secepatnya
ti sampah, kalau tidak segera dia s
uan putri di sini," u
gak ketemu dia?" tany
akut sama lo," jawab tema
h Nadia? Orang gue selalu baik hati kok sama lo,"
tertawa. Sedangkan Nadia menunduk
arik dari belakang sangat kuat. Saking k
bicara itu dilihat orang
kata Nadia tidak kuat dengan jam
angin suruh keluar sekolah gak n
l berhenti dan digantik
mbutnya kuat. Hingga dia reflek mel
njing!" u
kali-kali buat orang lain kesakitan!" bentak se