Kurang dari tiga
iiing
iswa menghela napas lega. Akhirnya setelah se
taannya belum sampai terkadang membuat lelah. Apalagi kalau gur
ladang ilmu malah beralih fung
jak Sekar yang disambung a
tulisnya tersenyum, "Kalian duluan a
salah dengar? Cherry mengajaknya ke kantin? Seumur hidup
an dahi berkerut, "Lo seriusan mau k
mengangg
k di atas meja Cherry, "Lo deket sama si cupu ini aja udah termas
dia lalu beralih ke Ci
ng. Kalau lo ikutan deket sama dia mak
gelak, "Ad
jawaban Cherry yang terkesan santai. Ini
alau kalian ingin berteman sama Nadia ya berteman
tu bergidik, "
ran, "Ya udah. Yuk,
y sudah langsung menariknya saja, melewati t
riringan melewati koridor-koridor sekolah. Sekali
cantikannya bisa membuat kaum hawa me
menatap Nadia, karena untuk pertama
ng teman barunya bagaikan titisan
ucap Cherry sesaat setel
uk. Hal itu membuat Cherry terkekeh, dia masih tidak pe
k sin
a menatap ragu bangku tersebut namun akhirnya men
g, Nad. Lo takut sama s
ernah ke kanti
ar, "Akhirnya gue bisa
ni banyak pasang mata yang menatapnya, seolah-ola
y." Gadis itu mengulurka
an putih milik Cherry sejenak,
ad
ku kita sebelahan loh, tapi baru sempat bicara tiga
Lo mau pe
mang dia mau pesan apa? Hanya untuk me
arah para pedagang kantin yang memiliki k
p, N
jawaban dari Nadia. Memang dasarnya gadis itu pendi
Get
u rok abu-abunya saat benda pipih itu ber
ang napas. Dia menaruh ponselnya di atas meja. Membiarkannya
Dddddrrrtt..
ipih itu. Sangat berisik. Sepertinya setelah ini dia harus
ia tidak enak sendiri. Siapa tahu Cherry tid
in. Raka memang suka gitu. Baru ren
et Raka keluar kelas cowok itu langsung mengirimi dia pesan sampa
dengan Raka. Tak bisa dibayangkan kalau hal itu benar-benar ny
baya datang menyuguhkan dua mangkok bakso yan
Mang," ucap C
-usap bagian belakang nampannya, "sama-sa
Dia bukan tipe orang yang langsung bangga ketika dipuji, d
rpu dari tempatnya. Meletakkannya di mangkok Nadia lalu
u itu buat orang yang ditraktir
s, saking tipisnya yang menyadari kalau d
un lama kelamaan gadis itu tersenyum lebar saat
an?" tan
dengan lahap. Melihat hal itu Cherry terkekeh, tidak tah
harus berhemat agar bisa bertahan hidu
di ingat ibunya di rumah. Jika bakso itu boleh dibaw
ki teman. Nadia cukup takut jika Cherry melihatnya membungkus seteng
g berani menempat
dongak lalu saling menatap saat menyadari k
ah kurang lebih delapan or
an dari mereka sampai berani mewarnai rambut.
," ucap salah satu dari m
herry, membuat yang dipandang
au bangku ini ada yang pu
langsung saja menciut berhadapan dengan mereka. Jang
g di sana mengunci pandangannya pada Cherry.
dia dengan dagunya lalu menggerakkan tangannya seo
u orang dari mereka mendor
asar sama cewek
mbil menampilkan senyum
elinga. Dia kembali bungkam. Mana ada dia berani,
rgi. Gue siram pakek kuah bakso nih," kata cowok
rsebut benar-benar tumpah dan mengenai rok abu-abu milik Nadia. Re
un dia terduduk lagi saat bahunya
k gembel lo di kamar mandi, t
ok di san
dalam doang juga gak aka
lihat perubahan raut wajah Nadia. Gadis itu menatapnya, menc
katanya lalu melenggang perg
api dia sekali lagi terdud
ri. Dikepung banyak cowok
ana? Tentu saja ada, tapi mereka