Hasrat Terlarang Janda Tujuh Kali
h lama ja
sebulan,"
ingin-dingin gini aku ingin yang hangat. Sebenarnya butuh ke
ya? Eh, bukannya kamu
tu aku baru aja se
i karena gak kuat tanding." Mas Hanum terkekeh set
i, dan menyeruput teh hang
u pria perka
sentuhan tangan kekar dan kehangatan pelukan, selintas Sarboah ter
n tuh." Mas Hanum menggoyang t
rkasa itu yang
osan segera aku tutup mulut
ini suka yan
a. Aduuuh!" Aku te
pembicaraan ke arah sana. Bukan aku aja. Aku melihat Mas Hanum menatapku. Eh bukan, dia sejak tadi mengarahkan pandangan ke bukit kembar. Perempuan biasa akan menyilangkan tang
ulang, Mas?" tanyaku
? A
tapi kenapa Mas Hanum gak dengar.
ila udah
aku udah sengaj
h.
Mana paham aku dunia kerja orang p
am jumat, sunah
aja, Ma
, si
yang udah berpengalaman soal pria, aku tahu isi ota
mat kamu ngapain aj
plosan seperti tadi. Mau dijawab Yasinan. Aku mana bisa, baca Alquran aja
ah nikah tujuh kali. Masa
nunggu enak-enak malam jum'at. Soal tarung aku sih, ka
perempuan gak malu bic
nya kek gini semua. Bahkan ... ah
dah s
menutup pintu, mencari anak kunci berniat untuk mengunci pintu kamar. Tapi tidak ditemukan, kubiarkan saja pintu
kiran. Fantasiku mulai liat, teringat tangan kekar pria berkulit putih
pulang? U
ain di sana? Ko
r, ini kan malam jumat
Mas. Jangan
jak dan ngintip tapi takut ketahuan. Penasaran mereka ngapain sih, aku denger k
k tahan
capek, Mas.
au dua minggu lho.
n. Aku balik capek
epertinya itu milik Mbak Aquila. Tapi bodo amat, t
Untuk apa punya banyak uang batin tersiksa.
ap juga kalau pria tidak dapat jatah. Kasihan juga Mas Hanum. Punya istri tapi tidak
ya." Azka mencium punggung
ak. Hat
bahagia. Kedua pasangan suami istri it
aku pamit
Aquila memanggil so
Y
jajan un
k usah,
a. Ambi
terkikik. Saat kulihat ke arah samping Mas Hanu
gi ya? Diem aja." A
. Ah, sudahlah. Aku ke kanto
au ikut gak
k Aquila dia mengangguk
it ongkos, Ulangnya bisa dit
gaya orang-orang berintelektual tinggi, bicara kalau ada yang penting. Tapi aneh aja lihatnya. Dulu saat kecil aku cerewet bangat sama ba
adi udah cium tangan," ucap
u yang tidak gatal. "Orang k
pamit,
Titip
n, M
e kelas. Tapi saat memasuki gedung
ngintilin terus,
ntar kamu
ja. Gak usah ikut ke kelas. Ke
Mending aku
Gak usah deket-dekat
gak suka dengan pria yang ke
maksud
sana. Aku
B