icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hasrat Terlarang Janda Tujuh Kali

Bab 6 Dosa Terindah

Jumlah Kata:1894    |    Dirilis Pada: 28/11/2023

n juga, Ah," ta

k ah,

ayo ma

amar ini karena jujur aku telah tergoda saat dia menyentuh dadaku tadi siang. Dia m

on Susana. Ingat gak? Nonton rame-rame dah gitu tirai ruma

. Aku berpikir aku aja yang selalu memikirkan hal yang enak-

Ah." Pria itu menutup pintu

keluar kamar seb

m Suzana yang mana. Rasany

bih seru," ucap Mas Hanum deng

ah gua. Perempuan itu kedinginan, sang pria mendekat dan memeluk. Aku mulai gelisah saat mereka mulai bercumbu. Darahku mulai berdesir, aku takut tak bisa mengendalikan diri karena duduk ini sudah tak nyaman saat melihat mereka mu

apa

r ya," lirihku dengan

saja aku sudah gila apalagi seperti ini, aku yakin t

u gak ny

menanyakan hal tak penting ber

rtawa. Aku semakin pusing, tak di

u tidak tapi sentuhan itu membuat aku gila. Kugigit

n ke arah layar. Aku melihat dua pasangan itu sedang bercinta. Ku

Aquila, masa g

gan temannya. Kesiksa banget, Ah." Mas Adrian menunduk

enjawab singkat nada suara

ntu Mas

antu ap

tuh pel

ap

r dan hanya ingin lebih tenang. Baru aku tahu ada pria yang manja seperti dia. Atau ini hanya modus. Ent

ak-gerak, apalagi kepalanya m

ukannya saat kecil

angankan seperti ini, disentuh dikit aja aku dah meremang. Desa

benar kuat ban

Iya,

sih. Mas Hanum menatapku dengan lekat. Satu tangannya meraba paha

... jang

peluk kamu, Ah. M

sudah memelukku. Tapi kepalanya justru ada

a aku tidak bisa menahan saat Mas Hanum m

uasai jiwa. Tanganku mulai bergerak nakal,

pku dengan tersenyum dan pandangan yang sulit di

u lalu mengecup bibir ini dengan lembut aku hanyut, tetapi semakin lama semakin gan

nnya mulai bermain di bukit kembar, aku mulai menggila. Namun akal sehat

bisa seperti

bagaimana kalau perempuan itu punya penyakit. Ka

a!" Aku beranjak menyesal sekali r

harus selesaikan dulu. In

m kembali menyatukan bibir kami. Buka

dengan pakaian yang dikenakan Mas Hanum. Kami bergelut dengan sangat panas, tak pernah kusangka bahwa Mas Hanum lebih gila dari Mas Dewo.

p Mas Hanum. Seakan tak rela melepasku pergi. Aku yang s

s. Kamu b

rti pengantin baru. Udah l

ar, sebelum itu aku mengganti sepre yang baru agar Mbak Aquila tidak curiga. Aku keluar kamar dengan m

apa kami bermain. Kami sama-sama kehausan. Aku berhenti bukan karena aku sudah puas, t

kekeh geli saat melihat Mas Hanum lari tanpa busana naik ke kamarnya. Segera kututup pintu, merapikan tempat tidur yang berantakan dan kembali mengenakan pakaian. Aku meng

h, Ah," kesal

Tadi lagi d

il tuh. Oh iya, Mas Hanum kemana

kali

kamu

Aku gak tahu, dia d

tidur," teba

bawa Azka m

ya

pa sih ini?

permi

t tercium. Aku benar-benar takut katauan, segera berlari. Saat membuka pintu mobil aku melihat ada tisu. Kulihat Mbak Aquila sudah tak tampak di ambang pintu. Ku ambil tisu

percintaan kami. Baru kusadari bahkan aku tak memakai bra dan celana dalam. Aku sekalian saja mandi di sana, agar Mbak Aquila tidak curiga saat berpapasan denganku

dah mandi jam

Gimana kabar ibu?" Mas Han

um jawab pertan

sa tidur jadi

ur ngapa

u berkata jujur. Ingin pergi tapi terlalu penasaran, in

aan, pasti gak t

dimaksud. Aku takut ada sesuatu milikku

s bisa j

n apa la

rasanya baru semalam sudah ketahuan. Padahal tubuh Mas Hanum saya untuk dilewatkan. Aku ingin sekali tetap tinggal tapi tidak bisa

jujur? Aku juga semakin khawatir, karena saat tadi menjemur celana dalamku benar-benar hilang. Aku semakin meremang takut, c

lu? Bukannya bawain tas aku

berjalan menaiki tangga

engan Mas Hanum. Pria itu menarik

un tentang yang terj

sahan karena Mas Hanum menceng

akan antar ka

. Seandainya Mas Hanum suamiku, sudah aku tarik ke ranjang. Ak

cuma ambil tas a

," se

ia segera kembali dan masuk mobil ini setelah mengantarkan Azka. Mendengar itu, aku b

? Jalan aja gak

tidak mirip dengan Mas Hanum. Jangan-jangan Mbak Aquila punya simpanan, gak mungkin dia tak mau dijamah terus. Ah, aku ini bicara apa sih. Mungkin p

ang. Aku duduk tepat bersebelahan dengan perempuan itu, mobil itu melaju dengan sangat tinggi, aku benar-benar takut. Mel

auh-jauh nanti

embuat tubuh seksi ini terpental ke

mau t

Takut rasanya meliha

kukan semalaman d

ng bergemuruh hebat. Bibir ini rasanya k

, jawab

ahu kejadian semalam dan semakin murka. Bagaimana kalau dia membuangku di s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka