Hasrat Terlarang Janda Tujuh Kali
tidak bercinta dengan
ia hanya memintaku berkencan
s saja, semua pria meninggalkanmu. Ck! Kamu memang perempu
ang tuaku yang berada di samping rumah. Dia mendorong tubuh seksi ini, hingga
ali?" Ibu membangunkanku. Mas
pak." Kali ini bapakku yang bicara. Dia be
Mas Dewo mengacungkan jari telunjuk,
, Nak. Jangan grasak-grusu
u balik berkencan. Semalaman dia ngapain aja coba, Pak? Aku tidak masalah, asal dia jujur tapi apa? Di
udah sekali dia berkata seperti itu, di depan ora
merasa dia sedang marah. Matanya membola sem
, benar
h bisa j
an aku mengangguk mengi
aaa
a bapak berbuat kasar padaku. Aku ingin memeluk ibu, tetapi wanita itu pun melepas pe
gan orang-orang yang berkata miring tentangnya, tetapi kini aku buktikan sendiri.
up,
bapak saat aku
an mereka aku kelebihan libido
amu bermalam dan bercinta deng
mengikrarkan perceraian padaku. Bapak memegangi dadanya, mungkin jantungnya kumat, aku meraih tangan bapak untuk membantuny
as bagai jeli, berangsur tubuh ini merosot ke bawah, terduduk lem
kali kamu menikah, tujuh kali pula bercerai! Samp
wa tak pernah sekalipun aku melempar kotoran pa
an mengacungkan jari ke uda
an. Mendukung dalam setiap keputusan, sekarang karena Mas Dewo dia menjadi murka.
pergi!" te
bar," uc
n Mas Dewo, tetapi aku hanya ingin satu, bapak dan ibu percaya dan mau mendengarkan penjelasanku.
perti yang kalian b
kau benar-benar membuat kami malu. Pergi!
lihat Mas Dewo sedang memasukkan baju ke dalam koper hitam. Aku berusaha menahan Mas Dewo den
ikku, kau sudah bu
er saja. Aku menghampiri Mas Dewo dan menarik tangannya,
bercerai. Aku malu, Mas, malu, tujuh kali aku menja
tanganku. Menarik koper dan berlalu.
ikan padamu, Mas?" tanyaku. Mas Dewo diam sejenak sebe
ning-ku, itu menandakan kau melaku
bilang pad
aku sudah tidak sudi menikah dengan pere
. Aku menghembuskan napas kasar, duduk di lantai dengan menyand
ini resmi sudah aku men
a malu ia mengajak berkencan. Tentunya, aku menolak dan mengatakan sudah menikah. Ia menawarkan akan memberi banyak uang, asal mau berkencan semalam. Aku marah, karena ini
nta." Dia pergi dengan menyimp
s juta, asal kau mau berkencan!"
, aku menceritakan semua tawarannya. Aku rasa Mas Dewo akan marah tetapi tidak. Dia justru meminta aku menerima tawaran pria asing dan uang yang dijanjikan akan digunakan untuk membuat toko kelontong. Aku menolak
kanan. Namun hari ini dia datang dengan membawa kabar duka. Turinah mengatakan bahwa Mas Dewo akan menikah lagi dengan pesta yang fantastis. Mendengar pesta yang mewah, tentu aku teringat dengan jumlah
Masih belom bis
mbangi hasratku yang berlebih. Namun, bukan hanya itu yang mengisi pikiran. Aku harus memastikan sekali lagi, apa
bali memanggil. "
urut
aku yakin kau diki
guhkan di kampung sukun ini. Dia berdiri di pelaminan dengan perempuan yang tidak kukenal. Aku pun bertanya pada Turinah dan dia mengatakan bahwa perem
menuju pelaminan, menarik tangan
adakan pesta semeriah ini, Mas? Ini uan
dah tidak bisa tidur denganmu," jawab Mas Dewo dengan suara yang keras
el! Gak bisa move on, ma
Nanti suami kita
tamu itu, tetapi Turinah menarik