icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hasrat Terlarang Janda Tujuh Kali

Bab 2 Fitnah Keji

Jumlah Kata:1114    |    Dirilis Pada: 28/11/2023

ah dia berbohong dan meminta pertanggung jawaban atas sem

inta tidur deng

enyadarkan aku dari lamunan deng

n tapi tidak gini ju

jahnya dengan kasar. "S

sampai teriak kam

minta dia tid

seakan-akan kau tadi me

seperti itu, toh namaku sudah sangat buruk di kampung ini. Aku pun berjalan meninggalkan pesta yang mewah i

ah

apa,

ari mana dapat uang untuk

an dia juga membuat toko ke

rsama Mas Dewo dan mimpi kecil kita yang hanya ingin membuka toko kelontong. Mas Dewo selalu mengatakan itu setelah kita bercinta, bahkan aku sering bermanja-manja di dadan

berkencan. Dan, istri baru Mas Dewo juga dari Jakarta? Apakah semua ini saling berhubungan? Banyak tanya yang bersarang di pikiran, hingga aku memutu

enceraikanku dan dari sana ibu dan bapak sudah tidak sudi berbicara denganku. Meski rumah kita bersebelahan, mereka tak pernah keluar rumah saat aku berada di luar. Tidak bisa diba

ggil dengan mengetuk pintu tapi tak ad

berikan pada ibu dan bapak. Kukatakan pada mereka bahwa aku akan ke Jakart

ertas di kolong pintu, aku kembali ke rumah untuk mengambil koper yang sudah disiapkan dari semalam. Tanpa diduga saat aku pergi ibu me

ungkin dia bisa membantu," ucap i

?" tanyaku dengan mat

merasa benar," ucapnya den

nangisiku saat aku naik kereta. Bagai film India legendaris, dia memberikan selendang dari bahan sifon saat aku melambaikan tangan di depan pintu gerbang. Dia menan

*

gelap. Aku berjalan santai saat turun dari halte bus. Semua orang berlari menghindari huj

g erat koper hitam berukuran sedang. Aku mulai heran dengan tatapan banyak pria yang seakan menelanjangiku, bingung sendiri. Tanpa sengaja panda

tepatnya di bagian dadaku, kesal karena sejak tadi

kau lihat!

ingin membuat semua orang berpikir kotor dan membaya

angkuh dengan membua

la. "Dalaman dadamu berwarna hitam, tercetak jelas di

pria itu. Malu rasanya aku, pantas saja semua pria men

likan, jika kit

temu lagi, tandanya ki

angkah menuju tempat dimana Mas Hanum tinggal. Aku hanya memiliki sediki

sekarang, aku tidak tahu. Terakhir kita bertemu saat aku berusia sepuluh tahun, kami tidak lagi bertemu karena dia tinggal di Bandung. Aku mengetuk pintu gerbang tapi

k di depan pintu gerbang tersentak. Seorang pria turun dan menghampiriku. Sesaat aku terpesona dengan ketampanan dan waj

bak, cari

ku menjawab d

amaku, Mbak,

? Ganteng, ban

Dia mengangkat a

pa ya? Anak Pak Subro

wan centil?" ucapnya d

napa coba harus be

si sekali sekarang." Dia

ku berdesir, jantungku berdebar dan hasratku mulai datang. In

melamun?" tan

i hasrat yang ny

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka