icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bayangan Kematian: Kutukan Tiga Roh

Bab 3 {Bab 3}

Jumlah Kata:1251    |    Dirilis Pada: 23/10/2023

a melihat apa yang ada di atasnya. Dengan

r

an sangat keras karena ada se

a melihat ke kolong ranjangnya. Terlihat sebuah tangan pe

terdengar suara mendesir dan seram seper

karena kakinya terasa sangat sakit akibat di

! T

alanya. Ia kemudian menengadah ke langit-langit kamarnya. Rupa

l menunduk dan tidak berani mena

antaran ada sebuah pisau yang hampir bersentuhan dengan le

ngkeram dengan erat oleh pria di kolong ranjang, tubuhnya dide

sana. Ia pasti akan langsung turun dan me

k!

Dari balik pintu, terdengarlah suara seorang pria yang merupakan suara

👻👻

u!" seru Aron dengan mata penuh tekad, bersiap mengambil

etar, berjalan menjauhi pintu untuk

tar yang memotivasi, lalu berlari secepat kilat unt

r

gan kekuatan besar yang menggeta

di lantai dengan bahunya yang tertusuk pisau, men

erbuka, menciptakan ketidakpastian yang lebih

dipenuhi ketakutan, melihat kakaknya terl

rel sambil menghentakkan kakinya berulang kali, berusaha ke

urel merasakan sentuhan misterius itu menghilang. Tanpa

n dengan keras, terutama barang-barang yang muda

dengan fragmen yang tajam dan berbahaya. Ia berusaha melindungi dirinya sendiri, tetapi ketaku

nkan Aron di tempat yang lebih aman. Dengan ce

ini saat yang tepat untuk bersih-bersih?"

Aron dalam hati. Karena jika ia mengatakannya langsung, ia akan langsung ditebas m

tuk mencabut pisaunya!" suruh Audrey dengan tegas

mu!" Audrey berteriak, berlari masuk ke dalam k

h!

di kamar Aurel menggunakan sapu ijuk yang dibawanya. Kedua matan

yang memerhatikan kakaknya dari kejauhan dengan tatapan malas. Men

ng

at di atas kepala Audrey, mengeluar

ara mereka penuh kepanikan dan kekhawatiran. Aurel dan Ar

an

ngenainya menggunakan sapu yang ia genggam. Dengan gerakan refleks,

ecara bersamaan dengan antusia

a yang melindungi mereka dari bahaya, dan perasaan bangga

gan nada serius, ingin memperingati adik-adi

ncur di kamar Aurel tiba-tiba melayang secara bersamaan. Semua ujung yang tajam dari pecah

lihat pecahan-pecahan tersebut yang mengancam. Rasa takut merasuki tubuhnya, dan dalam k

erjatuh bersama saat pecahan-pecahan tajam itu mengancam untuk me

asih gemetar untuk bangkit. Kemudian, dengan penuh tekad, Aurel membopong kakaknya

mu

r

dengan keras, menghasilkan suara yang menggelegar. Mata kunci pintu berpu

frustrasi, merasa terjebak dalam situa

ri sini!" ujar Aurel dengan suara gemetar, mat

gan kepada adiknya dalam situasi yang semakin mencekam

kata-katanya, sebuah gunting melayang den

leks menutupi wajahnya dengan kedua tan

r

wajah cantik adiknya. Ekspresi Audrey mencerminkan keteguhan dan r

ka matanya. Ia melihat gunting yang hampir

diri lagi. Dengan segenap perasaannya yang terombang-ambing, Aurel membiarkan air mata me

ey dengan suara lembut sambil berjongkok di dekat adiknya

a-benda tajam kembali melayang mendekati mereka sa

k melindungi adiknya. Ia menggendong Aurel yang masih sangat ketakutan, b

an brankas besi tempat Aurel m

n dengan lembut, lalu dengan tenaga penuh, ia

Wung..

matikan, memancarkan ancaman yang tak terduga dalam malam yang gelap dan mengerikan. Mereka b

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka