Bayangan Kematian: Kutukan Tiga Roh
wajah penuh kecemasan. Dengan panik dan tergesa-gesa, ia memerik
uara gemetar, berdiri di dekat brankas yang cu
n kedua tangannya. Ia segera memeluk Ayahnya dengan erat, air mat
," jawab Andra dengan lembut, memberikan pelukan dan penghiburan pada putrinya. Ia
ke rumah sakit oleh kepala pelayan," kata Andra dengan suara tegas, menunjukkan keprihatinannya terhadap anak-anaknya. Hubu
👻👻
rius seperti ini hingga menerima banyak jahitan," ujar Aurel seraya terisak. Ia merasa b
? Jangan terlalu menyalahkan dirimu sendiri, itu akan membuatmu stress," ujar Ar
alian berdua adalah anak-anak yang kuat dan he
n apa Ayah juga yakin sudah meminta maaf pada anggota keluarga yang ditinggal
asing dan uang kompensasi," jawab Andra dengan mantap. Ia kemudian menambahkan, "Lagipula, mereka semua
i apa yang para arwah itu inginkan adalah membuat A
ni benar-benar seperti plot dari salah s
ot dari salah satu film horor yang pernah ia tonton, membuatnya semak
dak usah berpikiran macam-macam! Sudah! Ka
ng kakak yang sangat ambisius dan berprestasi saat masih sekolah dulu. Bahkan sekarang, sebagai mahasiswa terbaik di
n bahwa adik-adiknya akan mengejar prestasi yang sama seperti yang dia raih. Bagi Audrey, pendidikan ada
jar Aron dengan nada memelas. Ia berharap dengan melakukan ini, beso
an air mata palsu seraya terisak dan berkata, "Hiks... Apa kakak tidak kasih
iklah, Kakak akan bicara pada ayah tentang hal
dik Aurel dan Aron seraya me
dengan nada tajam, wajahnya merah padam akibat frustrasi
at udara di sekitarnya seakan bergetar oleh kemarahannya. Tatapannya tajam dan keras, jelas menunjukkan
kemudian langsung menutup mata karen
sofa di dekatnya. Ia kemudian membaringkan d
ersenyum lembut pada putranya dan berkata dengan penuh kas
h! Serahkan padaku!" jawab Audrey dengan penuh
onisan yang membuat Andra merasa bangga dengan anak tertuanya. Dalam kebersama
u bahwa kekuatan keluarga mereka akan membantu mereka melewati semua hal tersebut. Dalam ketenangan, Andra mengucapkan d
👻👻
hutan yang lebat dan gelap, pepohonan men
hancur dan mengerikan, yang tiba-tiba muncul di jalannya. Dengan naluri, ia me
sendiri sambil terus berlari, mencari jal
suara yang menakutkan itu bergema, seola
sok pria mengerikan lain yang muncul di depannya,
itu muncul di sekelilingnya, mengurungny
ki setiap serat tubuhnya. Dan dalam kegelapan yang meresap, terdengar tawa mengerikan yan