Bayangan Kematian: Kutukan Tiga Roh
pai jembatan raksasa yang terjulur ke atas, melengkapi kesan rimbun yang seperti pembatas antara dunia nyata dengan kegelapan yang menakut
malam ini, dihiasi dengan cahaya bulan yang samar-samar menembus celah-celah pohon. Udara terasa tegang, dan
port mewah berwarna merah itu melaju dengan kecep
nekat mengemudikan mobilnya. Keputusannya untuk berkendara di malam yang gelap ad
malah aku yang dijadikan pelampiasan!" desisnya dengan nada gera
kecepatan tinggi adalah taruhan yang sangat berbahaya. Dan sepe
lnya dan menghindari tiga pengendara sepeda
r
ewah Aurel, menghasilkan suara gemuruh yang menakutkan. Pohon besar
. Darah segera mengalir dari lukanya. Mobilnya juga mengalami kerusak
ya gemetar saat membersihkan darah yang mengalir di kepalanya. Ia melihat
g menyengat. Ia menutup hidung dan mulutnya dengan tangan, berusaha
ata penuh ketakutan. Di hadapannya, tiga motor rusak parah, dan tiga korban tergeletak dalam gen
pengendara motor, suaranya lemah karena luka-ya terbelalak, ketika ia melihat seoran
engendara motor lainnya, menar
a-apa tentang kejadian ini!" Aurel berteriak,
alah satu korban yang lainnya, mencoba me
a memundurkan mobilnya, berusaha melarikan diri dari tempat
-kyaaa!" Aurel tiba-tiba mengerem mobilnya secara mendadak. Tubu
n lagi, kan?" Aurel bertanya dengan gemetar
engan suara serak yang menembus tulang belakang. Ia muncul seperti bayangan da
ngan kecepatan refleks, ia menundukkan kepalanya seraya memegangi kepalanya dengan kedua tangan, berusaha m
ya, mendorong Aurel untuk perlahan mengang
kebingungan melanda, karena orang yang baru saja
ya gemetar, membuatnya ragu untuk melanjut
nya dengan ngeri. Noda itu tampak seperti pertanda kejahatan mengerikan yang terjadi
kan bergaung dari arah kiri. Mendadak, Aurel terper
t sosok pria menyeramkan dengan wajah yang hampir terbelah menjad
pikir panjang, Aurel langsung berlari keluar dari mo
coba menekan tombol ponsel pintarnya dengan
ari bibir Aurel ketika ia tiba-tiba tersandu
Aura kegelapan semakin menghantui, dan keberadaan misterius yang mengintai Aurel
nyata adalah suara Andra, ayah kandung Aurel, terdengar dari ponse
eraih ponselnya dengan g-tiba Aurel ditarik dengan kasar oleh so
a yang membuat bulu kuduk Aurel merinding, sementara bayangan kegelapan s
yang terdengar sangat pa
raih ponselnya dengan gemetar, berusaha melonggarka
a berteriak melalui ponsel,
erteriak dengan keras, sebelum akhirnya terhe
da dalam bahaya yang tak terbayangkan. Suasana semakin mencekam dan mi
r
ki yang penuh darah menginjaknya, lalu ponsel itu dig
n yang mencekam, ia meraih rahang Aurel dan memaksanya untuk menatap wajahnya yang penuh kekejaman. Dengan
iran Aurel, menciptakan ketakutan yang begitu men