icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bayangan Kematian: Kutukan Tiga Roh

Bab 2 {Bab 2}:

Jumlah Kata:1024    |    Dirilis Pada: 23/10/2023

k lari. Dari salah satu mobil sedan yang berada di tengah, turun se

eluruh dunia. Ditemani oleh beberapa pria lain yang mengenakan pakaian serba hitam d

s dan memerintah. "Temukan para korban! Lacak ide

dengan patuh, sementara mereka berge

yang tertinggal! Putriku tidak boleh terlibat dalam masalah ini!" Dengan kete

intahkan dengan kebijakan dan tidak

👻👻

h muda, terlihat dua orang pria dan wanit

gan terisak. Ia memeluk tubuh seorang pria

," jawab seorang pria yang duduk di sisi Aur

i pertama dari Aurel. Ia adalah seorang maha

r

dengan kasar. Terlihat sesosok pri

Aurel. Sama seperti adiknya, Aron masi

aja membunuh tiga or-" Belum selesai Aron melanj

!" bentak Audrey seraya menatap

aja pulang da-" Lagi-lagi perk

u? Bagus!" ujar Audrey seraya me

enyampaikan isi pikirannya, lagi-lagi

seraya mengucap sumpah, namun nyatanya... Kau hanya mengan

r! Aku hanya..." Audrey meng

akan dimainkan sebentar lalu dibuang ketika bosan!" seru Audrey sedikit berter

uara lirih, terlihat matanya berkaca-ka

lak!" tegas Audrey seraya memalingkan wajahnya

enamkan wajahnya di balik rambut sang adik. "Sekara

engan sangat lembut. Ketika sang adik me

enjawabnya. "Kak Rain adalah kakaknya kak Rani. Mantan kekasih kakak. Sekarang,

a Audrey seraya menatap ke arah Aro

ucap Aron seraya me

kmu semakin trauma." suruh

kali memperbaiki kesalahannya. Dengan li

erintahku barusan?" tanya

dengan sangat terpaksa, Aron p

danya?" tanya Aurel yang merasa sedikit

ua perbuatannya," balas Audrey seraya

an tajam seraya berkata, "Bukan berarti karena kau adalah adik perempuan y

mu! Karena kau sudah terlalu sering melanggar peraturan!" ujar Aud

Audrey. Dengan lirih, ia bertanya, "B

idurlah sendiri, ya! Jika ada apa-apa, aku akan kembali lagi kesin

l seraya melepaskan genggam

epaskan tangannya. Sebelahnya, ia berjalan perlahan m

nakan selimut. Dengan masih sangat ketakutan, ia bergumam, "Sepertinya masih be

. Ia sedikit menggigil karena masih terbayang-bayang para ma

mutnya dan membiarkan tubuh

tanpa berkedip. Setelah beberapa saat,

l seraya menutup kedua matanya dan

Tes..

in yang menusuk tulang. Sontak Aurel langsung membuka kedua matanya dengan cepat. Ia terbelalak ke

langit kamar, ada sesosok pria yang merayap dengan gerakan aneh, seperti cicak yang melintasi dinding. Wajahnya hancur, pe

itu, menetes ke bawah dan membasahi ranjang Aurel, me

gan nada yang sangat mencekam. "Kau harus hidup menderita!" Suaranya terdengar seperti ge

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka