CINTA YANG TERTUKAR
gadis itu memutuskan keluar untuk mencari angin segar, saat
t menerima sebuah lembaran
u akan tahu," suruh B
tanya Mahya yang belum semp
ma," jawabnya dengan kak
ahya meski mungkin Burhan su
baca isi surat tersebut, ada rasa bahagia, takut
ok tadi aku lupa bertanya," dengan masih mem
n mengambil batu untuk menjadi alasnya, matanya tidak l
kan surat ini kh
mu masih di jalan hendak kembali ke asrama.
udi mendengar nasehat
ta ketemuan di
nggu.
angannya, dia terus termenung wajahnya menengadah
Aliyah ketika s
tidak percaya. Gadis itu mengucek matanya seoalah ma
iyah sedikit melupakan k
kepalanya bergeleng-
apa?" Aliyah justru tanya balik pad
n segala?" Protes Mahya yang nafasn
ulai duduk di dekatnya, tangannya mengambil ranting kering yang jatuh
an tubuh mulai tergeser dan w
kamu pergi mencariku. Itu sebabnya aku menyu
Yuli ada di kamar kita," jawabnya jujur. Aliy
in ke kamar kita," t
Ada hubungan apa kamu dengan gadis
embuat gara-gara, dan aku b
a ada yang aneh dengan jawaban temannya. Na
engan mulai bangkit dan merapikan
ti mereka mencari kita!" Ajak Mahya denga
. Terkadang mereka tertawa ringan, dan terkadang terhenti, sesekali pan
ngapain duduk di bawah poh
ahya. Gadis itu memang tidak terus tera
jaran sorof Lo," ujar Aliyah sengaja me
ng pelajaran yang kemarin, takutnya nanti malam malah
rid kesayangan Pak
wanya, dia menoleh ke arah Ali
ah saat melihat Mahy
pa-apa,"
mpai di asrama. Saat mereka masuk tern
makan?" tanya Rosa dengan mul
u ke kantin," jawab Mahya yang memang
eng yuk?" Ajak Mahya sa
Aliyah menolak, gadis itu memili
nda kini mulai dirasakan kembali. Dia berjalan dengan langkah c
Mahya yang
ertanyaanku," ucapnya
Yun?" tanya Mahy
gi-lagi Yuni menanyakan tent
dan tatapannya menjadi lebih serius lalu d
jar Mahya hingga seseorang yang tidak
amu lakukan terha
engangkat wajah, dia sangat terkejut k
an gemetaran Yun
jawab dengan raut waja
masih bisa tetap tinggal di asrama," ancam Rafa. Laki-laki itu k
s pikir jika hal yang di anggapny
g batu sedang yang biasa
engan kaki di angk
Gadis itu hanya bisa menggelengkan kepala tanpa berani menegur Yuni y
kalau tidak, mungkin sampai sekaran
rhan yang kebetul
kantin putri?"
bersama," jawab Burhan
," dengan malu
in oleh Rafa, laki-laki itu berniat meminta kepastian
urhan sembari b
n tegas tangan Mahya
gin berbicara
di katakan Burhan, kepalanya manggut-
u besok ada waktu?" ta
segera masuk dan memesan makanan. Sed
an pertemuan." gumam Yuni penu
utnya, apa yang akan di lakukan