CINTA YANG TERTUKAR
TA
adalah Rafa, laki-laki yang sudah membuat hati Mahya terhipnotis. Harapan gadis i
bibir Mahya. Tanpa banyak tanya gadis itu m
" terang Rafa di depan Mahya dan yang lain
alipun berani mengarah pada Rafa. Gadis itu menun
tahnya. Gadis itupun tidak berani
i," ucap Mahya saa
ama!" Ancamnya, Rafa pura-p
ya-tanya dalam hati. Namun, Rafa yakin. Hal itu terbu
sengaja menabrak Rafa sampai hampir jatuh. "Aduh maaf, Pak
sini! Dasar cewek kurang akhlak!" Rafa mendengus dan berkata-kata kasar,
hya hampir menangis karena malu dan juga takut
Rafa, yang tersentak oleh perlakuan Mahya. Rafa
dagu Rafa. Gadis itu berusaha melepas tan
membuat keduanya semakin terus memikirkan. Te
atas meja yang di tempati Rafa. Tanpa menunggu
emudian berdiri lalu menatap semua santri yang fokus. Rafa
aran, karena kita akan membahas tentang kenaikan
atang itu menoleh ke arah Mahya. "
, mereka saling pandang meski tidak berani berkomentar
misal saya atau teman-teman yang l
n tegas Rafa menjelaskan. Laki-laki itu sepertinya tid
a,"Kenapa dari kemaren hanya Mahya yang terus di panggil?
a hanya sebuah kebetulan saja. Bukankah memang sudah sewajarnya s
aha mengalah, dia duduk kembal
ali ini saya akhiri wassalamu'alaikum warahmatullah
ma, Mahya justru tidak langsung pulang, gadis i
Mahya cemas. Gadis itu berdiri di bawah pohon rambuta
masih di sini?" Tegur
ang menunggu Mahya,"
ertaut tida
ah urusanku, kamu tidak
ak. Maaf jika justru kecemasanku sudah mengganggu Pak Rafa
IB.Suara adza
itu duduk dengan pantat tergeser-geser karena cemas,
justru seperti tawanan. Bahkan waktu sholat sudah
n yang akan terjadi. Dari jauh terdengar suara langkah
a? Benarkah
ari mendek
h pak Rafa hanya ingin mempermainkanku?
n kembali ke tempat du
buat Mahya segera meletakan ta
a menggila, ada binar
dengan kehadiranku?" jawab Rafa se
t," Mahya menunduk. Tangannya meremas-
udah menyuruhmu untuk menung
engusap-usap tangannya yang tiba-t
uju kursi terdekat dia d
embut, bibirnya yang
idak jauh dari Rafa. Tangannya terus meremas uj
" tanya Rafa pelan. Mahya menggeleng. Gadis
! Aku tidak suka kamu t
at Mahya menjadi tambah gugup dan salah tingkah. Rafa
a dia sengaja mengalihkan topik seolah ku
genalnya saat acara pengetesan beberapa hari lalu. Sementara Mah
a," jawab Mahya dengan m
almu?" tanya
i orang J
ya dalam. Matanya bergulir kekanan dan k
nama le
un M
bagus," uca
dan lebih me
tan, bahkan hampir
ruk padamu," ucap Rafa yang kemudi
kat lagi. Kamu berbeda dari yang lain
teduh membuat hati Mahya menjadi tamba
pa? Sungguh aku tidak bermaksud
. Namun, urung karena malu. Dia sadar aka
lat," ujarnya. Mahya berusaha mengalihkan pembicaraan untuk m
belum shalat, kita bisa mela
nya membulat, "Maaf, sepertinya hal
, jika Mahya tidak segera bergeser. Seoalah Rafa tidak
murid. Dan kita bukan m
egitu?" Rafa benar-
Maaf kalau begitu, ijinkan s
jawab Ra
nnya membanti
menoleh lagi dia ketakuta
00:0
r. Namum, tidak dengan Rafa yang sejak tadi belum mamp
a hari yang lalu, aku juga mulai men
kan lewat lisanku!" Tanganya mengambil bantal dan mer
at, jiwaku menjadi kosong. Oh Mahya, apakah kau juga merasa
tengah berbincang-bincang di antara teman-temann
ukan dengan Pak Rafa tadi
tadi aku di perlakukan seperti tawanan, dia membuatku menu
ian lakukan Mahya?
ya bercak
ang wartawan terkenal yang ingin men
ar. Pak Rafa, me
a kaget atas apa yang
a?" tanya Aliyah
dengar percakapan kita. Sementara Pak Rafa sam
a bisa membicarakan dengan baik." Tangan
k kita tidur sekarang!" Denga
. Kamu juga menc
liyah. Ini s
ada Mahya. Gadis itu terpaksa ti
" ucap Aliyah yang telah memb
uti episode
ng perasaannya pada Mahya? Atau Al