CINTA YANG TERTUKAR
ramai karena akan di adakan
ap Mahya melipat tangan dengan mata terpejam, be
angan Aliyah menepuk pundak Mahy
Mahya terbelala
dang melamun!" Aliyah mengulur
dan menyambut
liyah lalu melangkah dan me
ergilah! Aku ingin sendiri!" Tan
matanya melotot t
ri, aku tidak butuh ditemanimu!" Mata
beringas seperti ini Mahya!
ku katakan tinggalkan aku s
uan Mahya yang tidak biasa, tanga
tidak mendengarku!" bentak Mahya kembali saa
untuk pergi Mahya." Aliyah mundur mencari
menjadi fokus dengan pikirannya masing-masing termasuk Mahy
paling depan!" suruh sang
bangku paling depan tepat berhadapan dengan sang guria adalah Rafa. Laki-laki deng
amaan dengan langkah sang gur
nyembunyikan wajahnya. Tangannya berusaha membuka le
mpu menutupi rasa malu dan grogi di hadapan guru ngaji. Baru kali ini dia melihat
dang hingga menjadi tidak konsentrasi. Mahya lupa
am Aliyah. Dia duduk tid
imak baik-baik!" Rafa berdiri
unjuk Rafa, menundukkan ke
sih terdiam, mulut
amu?" tanya
n wajahnya men
a tanpa berani m
pat di hadapannya. Rafa menunjuk salah sa
rhati-hati, namun apalah daya rasa g
tahnya. Rafa merasa kece
kembali!"
g menunjuk salah seoran
satu santri yang merasa d
rilah maju
bingung dia sendiri kurang paham tentang bacaan, ta
ra!" Dengan gemas tangan Rafa meraih p
sih duduk, seketika berdiri melangkah lebih deka
ahu letak kesalahanmu sendiri,"
ketempat duduknya masing-masing. Gadis itu
ranmu," ucap Mahya sa
belum memanggilku." Aliyah menj
hadap ke depan den
yeba
ku marah,"Aliyah menelisik
alikkan tu
ng mulai
endeng
mpat untuk berdebat!" Rafa mengge
an juga Aliyah. "Jika kalian masih merasa belum bisa setidaknya di
16:0
hya melambaikan tangan, k
eski sejujurnya masih sangat marah, "apalagi si
esah, meng
ta maaf, kamu tahu? mengapa tadi aku k
hingga mudah marah," lanjutnya. Mahya sejen
e-e
gar Mahya menyadari keb
!" ucap M
ah tingkah, dan m
cara?" tanya Aliyah. Rupanya kekesalan pada M
ng tidak mampu menja
a di belakangnya ada Rafa, karena
rang memang susah
al, melanjutkan la
ampu saling pandang, tub
ng kamu pikirkan?" ta
sih clingukan memastikan. "Cuma perasaan kamu sa
ampai ngos-ngosan mengejarmu!" Tangan Aliyah berusaha menggap
dak menghiraukan Aliyah, hin
in, mereka biasanya ada yang tinggal menggambil jatah makan dan ada pula yang makan den
egas, dingin tapi manis, aku harus berusaha bersikap biasa padanya," ucap Mahya
? Ingat ya, ini sudah hampir waktunya masuk kelas," tanya Al
selera," jawabnya dengan tangan
ngan mulut tetap mengunyah,"Ka
raukan temennya, d
08.0
lajaran hampir di mulai suasana aman ter
g, pikiran menjadi semrawut bahkan peluhpun iku
g guru yang baru masuk. Dia melambai
g membuatku gusar,"
pa hatiku semakin b
Berusaha untuk tetap bersikap wa
Mahya. Dia merasa di perhatikan, dan e
nya dengan pan
tanya Mahya k
amu. Ma
aju, menengok ke kanan dan kiri,
lah, tidak usah takut!" pr
idak mendengarnya. Bukan karena takut tapi
g kamu tunggu!"
hya, ayo cepatlah!" lanjutnya. Aliyah bangkit dan dud
malukan dirimu di
h ke arahnya Aliyah. "Apa pedulimu! S
diam di tempat!" tanya guru
kah guru itu sebenarnya mengapa