Sang Dekan Terjerat Nafsu
pria itu, namanya adalah Geraldi dan dia adalah asisten pribadi Agam. Selain menjadi seorang
di temukan oleh Agam kembali. Dia pun memasuki salah satu pintu yang d
ine sudah yakin kalau Agam tidak ada lagi di sana, ia pun perlahan ke
wanita itu dengan tatapan tajamnya. Ah, benar sekali. T
i sini bukan? Bersihkan sisa da
k, N
n melangkah pergi dari sana. Adeline pun bergegas pergi,
linda dan meminta hal yang sama sebelum nya, “Aku ing
sayan sekali, Aleisa tidak menginginkannya lagi. Dia sudah memiliki cukup uang
Aleisa yang bergerak lihat di atas tubuhnya. Terlebih dia memiliki otak
mendapatkan sebuah kecupan di kening dengan bekas lipstik dan juga note dari perempuan
ngin melihatnya menari secara pribadi ka
badi” jelas Belinda, karena dia ingat kalau Aleisa pernah beberapa kali hampir saja di perko**. Jadi, daripada memb
ah begitu saja?” Agam tersenyum sinis, “Aku bi
engusaha dan dosen, Tuan? Aku memiliki kartu hitam Anda. Ba
mberikan ipad pada Belinda. Wanita itu memeriksanya dan membulatkan
g pernah mendengar kalau dia selalu mendapatkan apapunyang dia inginkan. “Tapi dia benar
lau melihatnya menari di
aku us
ndapatkannya. Aku harus pergi
tap ngeri dan membiarkan Agam pergi dari ruangannya. “Ya Tuhan, Alesia benar-benar
*
r. Namun dia malah mendapatkan teror terus menerus dari Belinda, wanita
. Sekarang biarkan aku istirahat dulu, sema
kesini sekarang juga, se
hir ap
hon, A
akan kesana d
rada di flat kecil yang ia tempati bersama dengan Ibunya. Ada dua kamar,
tapi itu akan membuat sang Ibu curiga dengannya. Ibunya juga belum pulang semenjak sakit,
cara yang baik dan benar. Setelah bersiap, Adeline pergi menggunakan taksi. Dia akan se
kau datang j
sa menemukan pria bernama Agam itu di koridor temp
bicarakan denganmu” Belinda menarik tangan Aleisa untuk duduk
u terjadi. Dia mengancamku de
a khawatir akan di ketahui oleh Agam sendiri. “Dia memang berkuasa di bisnisnya. Dulu ayahku pernah b
ku, Belinda. Bagaimana kalau
memberikanmu makeup yang terbaik” ucapnya meyakinkan, bahkan Belinda sudah sampai berlut
arang inilah giliran Aleisa menolong Belinda, “Bagaima
olakan, dia pasti a
dia kenal
aku akan membuatmu terlihat
menjadi Aleisa. Ia menggunakan pakaian yang seksi di balut
Saat pintu terbuka, Aleisa melihat Agam yang tengah duduk sambil merokok dan menatapnya dengan tajam. Aleisa
i, Tuan” ucap Bel
p ke arah Agam. Kini Adeline telah hilang, digantikan ole
menggit jari. “Kau
, urak-urakan dan juga liar. “Kau
enari untukmu,” ucap
seperti itu k
ian terbaikmu
hal yang lain, dan seharusnya kau paham kalau aku tidak menerima tamu secara private untu
erak di tiang itu, “Paham kan, Tuanku? Kura
ian terbaikmu, maka itu semu
a. Terkadang, Adeline juga suka perannya sebagai A
h dan tubuhmu. Buka semuanya,
erlihat gugup, “Aku ingin bayaran lebih malah untuk m
kan s
juga topeng di wajahnya. Semoga saja pria itu tidak mengenalin