icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Tiga Puluh Nasi Bungkus

Tiga Puluh Nasi Bungkus

Penulis: Tuti
icon

Bab 1 Curiga

Jumlah Kata:1231    |    Dirilis Pada: 12/09/2023

Dek?" tanya Mas Edi

yur sop,"

erja dan belum pula aku mencium punggung tangan kanannya, eh

u segera mencium punggung tangan kanannya lalu dengan segera pula kulepaskan jaket

ana, Dek?" t

nonton televisi

alam pada atas meja makan dengan menaruh jaket kotor Mas Edi

hkan tubuhnya di dalam kamar mandi. A

____

nak sekali," puji a

enak sekali," sahu

ni selalu enak," puji

a tersen

mbilkan sepotong ayam di dala

yang," jawab Mas Edi sembari menghir

r mereka masing-masing. Aku menyuruh mereka untuk segera t

berikan sejumlah uang padaku

tanyaku dengan kedua b

lah beri untuk kita ha

ke rumah. Namun, aku juga sangat heran rasanya pada Mas Edi. Tidak mungkin jika uang

ih. Enggak menentu, sih. Hasil segitu sudah bersih. Berarti sudah dipakai Mas Edi untuk membeli bensin dan rokok. Bahkan, sudah dipakai juga oleh Mas Edi untuk minum di warung Mbak Mila. Perawan tua yang pun

alu pagi sekali. Setelah Azan subuh Mas Edi sudah keluar rumah dan pula

ang penghasilan dari Mas Edi. Aku berpikir jika semua uang yang

sakkan apa lagi

i setiap masakanmu karena masakan istri itu lebih

ering nongkrong di warungnya Mbak Mila?" tany

Bapak-Bapak saja, tetapi para Ibu-Ibu juga ada. Enggak usah cemburu seperti itu. Aku h

memulai ucapanku lagi. "Beso

buatkan nasi bungkus seper

" tanyaku dengan ked

keberatan kan, De

gelengka

aneh terhadapku. Akhirnya aku tidak pernah menanyakannya lagi pada Mas Edi. Aku tidak mau jika hanya karena nasi bungkus, aku dan Mas Edi menjadi bertengkar. Apa lagi kami tinggal di rumah kontrakan yang padat

nak juga pada orang tuaku. Namun, terkadang semakin lama a

dan sisanya kamu tabung untuk membeli rumah. Jadi, kita tidak harus ti

anggukka

dan rawonnya dipisah. Sayur rawon itu dimasukkan saja ke dalam kantong plastik lalu d

hanya bisa menga

n aku berangkat kerja, aku bawa stiga puluh bungkus nasi itu. Jangan lupa sertaka

aku juga mengan

erti, maka aku akan i

in ya, Mas

jangan lupa untuk mengurus dirimu sendiri juga jangan sampai kayak tetangga sebela

" jaw

aka setiap seminggu sekali Mas Edi juga memintaku untuk membungkus setengah gula pasir, seko

ibawa ke mana? Diberi untuk siapa? Aku hany

___

a," ucap salah satu tetanggaku yang b

ap hari loh,"

melimpah aja, Bu. Reze

itu dengan membawa bungkusan terus bungkusan itu diberikan sama

ipe suami idaman, loh. Pak Edi pekerja keras, sayang ist

biar segar jika pada pagi hari olahraga. Nah, kemudian mataku itu enggak se

bak Mila baru buka,

a disertai dengan

sayurnya biar aku total harganya," ucap Ma

elangkah masuk ke rumah dengan pikiran yang tak karuan. Perkataan Bu

h lihat. Namun, kini ucapan Bu Retno seolah telah meyakinkanku. Coba aku t

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka