Gairah Liar sang Mafia
di ladang hijau segar bagi para pencari berita yang telah lama menunggu kedatangan sang Ketua Naga Merah, Arnius Nagendra. Seketika, ketika sebuah mobil polisi dan tiga buah
ta yang mengatakan jika Ketua Naga Merah telah tertangkap membuat
pi seorang pria dengan jaket kulit hitam, kaos warna hitam polos serta jeans belel warna biru u
..
bermuka masam dan dengan berbagai ekspresi wajah. "Ada apa? Apa ada y
awa Ketua Naga Merah, Arnius Nagendra, ternyata malah Anda yang keluar!" ucap salah
tas akan mengeroyok tempat ini? Ckckck, kalian ini benar-benar ...." pria itu ta
Ketua Naga Merah, Pak?" salah satu wartaw
baiknya kalian bubar dan jangan menghalangi para petugas yang akan menjalankan kewajibannya!" Dengan suara pelan namun tegas di tiap katanya, membuat para wa
an terken
iba-tiba menekan ear piece yang menempel di telin
erhasil kami kelabui dan diyakinkan ji
h markas kepolisian Kota Sion. Ternyata, itulah mobil yang digunakan oleh Regen untuk memindahkan Arnius dari mobil yang se
menarik kerah baju yang dip
n pada seorang pria berpakaian sipil sa
ap, baik ruangan dan juga s
asi! Beri dia makan dan minum, setelah itu ....
. Segera l
ius, namun hanya ditanggapi santai dan tertawa oleh Ketua Naga Merah sambil berkata, "Kalau boleh, aku ing
AG
ati Arnius, membuat pria ini seketika
era dimusnahkan dan dimumikan!" ucap Regen seraya berlalu dari had
buah Regen, ia ditertawakan dan direndahkan serta diremehkan. Bahkan, ketika Arnius hendak makan makanan yang ada di depannya, salah
pak seperti kuda laut yang meringkik kesakitan, hahaha!" sa
hat ... lihat! Bulu kudukku sampai ber
aha menahan emosi. Hal itu disadari oleh kedua anak buah Regen, bukannya mencoba untuk mendinginkan
ya, sepertinya si naga merah ini sedang menahan em
aya, bagusnya dimusnahkan saia! Lagipula, dengar-dengar istrinya juga
AG
dagu salah seorang anak buahnya hingga lidahnya berdarah karena ter
alah satu anak buah Re
n Tommy agar ia segera mengurus kepindahan kalian ke tempat lain!" Regen
ini yang lebih dulu
ia bertato tampan di depanku ini. KELUAR!" perintah Regen sambi
asah karena siraman air ke kepalanya. "Aku minta maaf atas ulah usil
anak buah seorang Regen." Arnius menyeringai seolah
us, sesekali iris hitam miliknya melirik sang Naga Merah diikuti dengan s
ke depan Regen seraya berkat
ius! Kau dan aku sangat berbeda, aku bagaikan lan
anmu. Tapi, sebuah rahasia yang hanya aku yang tahu akan s
menyambar kalimat Arnius dan berkata,
au memang bukan tipikal orang ya
u, Arnius! Karena orang macam dirimulah, kota ini bagai malapetaka dan neraka!" Regen menggebrak
rtemu. Tak ada yang kalah dan tak ada yang mengalah. Keduanya saling bersiteru dan obsesi Regen terhadap Arnius semakin men
Regen?" tanya Arnius santai sambil menge
li ini Regen yang m
ia menikmati tubuh dan memperlihatkannya di depan ZETTA!" Arnius yang awalnya tenang mulai tergunc
a bawah tanah yang menjadi pemasok n
ata di pasar gela
nnya?" Regen m
luas? Kau tak hanya kenal denganku, tapi seluruh kelompok mafia di kota ini
ya ingin tahu, di mana keberad
tak t
erjadi antara kau dan sepupu laknatmu itu! Tapi aku tak peduli! Aku hanya ingin kau memberitahuku di
a berkata, "Percuma jika kau meng-interogasi diriku, Komandan. Bukan aku yang seharusnya kau tangkap,
rkejut. "Apa maksudnya?
miliki data-data tentang m
tengik!" Regen tak lagi bisa menahan emosin
rena kekerasan yang telah kalian lakukan padaku dan
ng. "Kau bukan lagi sang Naga Merah yang dihormati dan satu hal yang haru
ag
ag
lian! Ini kantor polisi! Apa
interogasi segera masuk ke dalam ruangan interogasi.
ia
gera keluar dan me
unggu kedatangan sang Ketua Naga Merah, Arnius Nagendra. Seketika, ketika sebuah mobil polisi dan tiga buah mobil anti huru-hara berhenti tepat di pintu masuk markas kepolisian tersebut, berbondong-bondong para wartawan langsung menyerbu m
pi seorang pria dengan jaket kulit hitam, kaos warna hitam polos serta jeans belel warna biru u
..
bermuka masam dan dengan berbagai ekspresi wajah. "Ada apa? Apa ada y
awa Ketua Naga Merah, Arnius Nagendra, ternyata malah Anda yang keluar!" ucap salah
tas akan mengeroyok tempat ini? Ckckck, kalian ini benar-benar ...." pria itu ta
Ketua Naga Merah, Pak?" salah satu wartaw
baiknya kalian bubar dan jangan menghalangi para petugas yang akan menjalankan kewajibannya!" Dengan suara pelan namun tegas di tiap katanya, membuat para wa
an terken
iba-tiba menekan ear piece yang menempel di telin
erhasil kami kelabui dan diyakinkan ji
h markas kepolisian Kota Sion. Ternyata, itulah mobil yang digunakan oleh Regen untuk memindahkan Arnius dari mobil yang se
menarik kerah baju yang dip
n pada seorang pria berpakaian sipil sa
ap, baik ruangan dan juga s
asi! Beri dia makan dan minum, setelah itu ....
. Segera l
ius, namun hanya ditanggapi santai dan tertawa oleh Ketua Naga Merah sambil berkata, "Kalau boleh, aku ing
AG
ati Arnius, membuat pria ini seketika
era dimusnahkan dan dimumikan!" ucap Regen seraya berlalu dari had
buah Regen, ia ditertawakan dan direndahkan serta diremehkan. Bahkan, ketika Arnius hendak makan makanan yang ada di depannya, salah
pak seperti kuda laut yang meringkik kesakitan, hahaha!" sa
hat ... lihat! Bulu kudukku sampai ber
aha menahan emosi. Hal itu disadari oleh kedua anak buah Regen, bukannya mencoba untuk mendinginkan
ya, sepertinya si naga merah ini sedang menahan em
aya, bagusnya dimusnahkan saia! Lagipula, dengar-dengar istrinya juga
AG
dagu salah seorang anak buahnya hingga lidahnya berdarah karena ter
alah satu anak buah Re
n Tommy agar ia segera mengurus kepindahan kalian ke tempat lain!" Regen
ini yang lebih dulu
ia bertato tampan di depanku ini. KELUAR!" perintah Regen sambi
asah karena siraman air ke kepalanya. "Aku minta maaf atas ulah usil
anak buah seorang Regen." Arnius menyeringai seolah
us, sesekali iris hitam miliknya melirik sang Naga Merah diikuti dengan s
ke depan Regen seraya berkat
ius! Kau dan aku sangat berbeda, aku bagaikan lan
anmu. Tapi, sebuah rahasia yang hanya aku yang tahu akan s
menyambar kalimat Arnius dan berkata,
au memang bukan tipikal orang ya
u, Arnius! Karena orang macam dirimulah, kota ini bagai malapetaka dan neraka!" Regen menggebrak
rtemu. Tak ada yang kalah dan tak ada yang mengalah. Keduanya saling bersiteru dan obsesi Regen terhadap Arnius semakin men
Regen?" tanya Arnius santai sambil menge
li ini Regen yang m
ia menikmati tubuh dan memperlihatkannya di depan ZETTA!" Arnius yang awalnya tenang mulai tergunc
a bawah tanah yang menjadi pemasok n
ata di pasar gela
nnya?" Regen m
luas? Kau tak hanya kenal denganku, tapi seluruh kelompok mafia di kota ini
ya ingin tahu, di mana keberad
tak t
erjadi antara kau dan sepupu laknatmu itu! Tapi aku tak peduli! Aku hanya ingin kau memberitahuku di
a berkata, "Percuma jika kau meng-interogasi diriku, Komandan. Bukan aku yang seharusnya kau tangkap,
rkejut. "Apa maksudnya?
miliki data-data tentang m
tengik!" Regen tak lagi bisa menahan emosin
rena kekerasan yang telah kalian lakukan padaku dan
ng. "Kau bukan lagi sang Naga Merah yang dihormati dan satu hal yang haru
ag
ag
lian! Ini kantor polisi! Apa
interogasi segera masuk ke dalam ruangan interogasi.
ia
gera keluar dan me