Gairah Liar sang Mafia
R
A
AN
ransparan dengan sembulan dua gunung kembar menyembul keluar cangkangnya, membuat Janie
ebuah kursi kayu coklat tua di bawah lampu dengan sinar temaram di depa
n?" teriak Anna menduga-duga pemilik suar
uahnya membuka tutup mata warna hitam yang menut
abar?" Seringai Janied m
epaskan aku!" Anna terus memberontak men
a. "Jangan banyak tanya, Kakak iparku sayang, simpan tenagamu untuk nanti." Seringai Janied terus men
ksikan beberapa orang anak buahnya yang terus tertawa seakan mereka sedang menyaksikan sebuah adegan mesum dalam drama. Beberapa kali Anna berusaha memberontak, menghe
enakan Anna, kini ia mulai mengusap air mata di wajah mulus bak porcelain dan boneka wanita yang juga istri dari sepupunya itu. Jemari panjang, besar, dan lengan kekar me
birahi tiap pasang mata yang melihat keduanya bercinta
Janied ketika pria itu telah
ni juga, ya, j
L
wanita itu berdarah. Tak hanya sampai di sana, Janied juga merobek dengan paksa linge
a dia tahu saudaranya telah melecehkan istri tercintanya!" Ann
esar dan tajam itu. Sangat seksi dan membakar gairahku!" S
L
pelacur, hah! Arnius benar-benar tak akan melepaskanmu!" Pekik
k kecil dia selalu menyusahkan dan merepotkan! Sudah besar pun, dia masih menjadi manusia tak berguna!
rapa pun yang kau minta!" Anna berusaha menyembunyikan ketakutannya, n
ya. "Percuma kau menangis saat ini, karena Arnius, suami ter
pai Arnius datang dan menghancurkan hidupmu!"
, dia yang akan kuhabisi lebih dulu!" sering
a yang akan kau lakukan
'sesuatu'." Ujar Janied kini menjauhkan
mu?" Anna mul
g anak buahnya, membisikkan sesuatu hingga kedua
. Namun, karena efek obat tidur yang diberikan Jani
lakukan? Janied!!!" teriak Anna hingga ur
ngerti?" tanya
n!" balas kedu
ngan terkulai lemah ke samping tubuhnya. Wajah pria tampan dengan jambang tipis di pipi kan
m denganku! Jangan gila kau, manusia keparat!"
R
ahnya. Deru nafas panas dan sengalannya kini dirasakan oleh mereka berdua. "Apa kau tahu tia
t Anna membela
mari besarmu dan dari sana ...." Janied bisik ditelinga Ann
ia membunuh sepupu suaminya, namun lagi-lagi ketidakberdayaan yang ia miliki saat
kan dan memanaskan ranjang suamimu? Free styl
Jangan buang kata-kata dan energ
wajah Anna. Sedetik kemudian, ia menjentikkan jemar
?" tanya Janied
p, T
l dan menyumpal mulut Anna. Sedangkan kedua anak buahnya mengikat
njukkan apa yang aku i
nsel mengarah tepat ke arah Janied dan Anna. Lingerie hitam tipis milik wanita
ncang dan kuat yang mengekang tangannya, urat-urat di leher serta keningnya b
ela! Tubuh indah meski telah terjamah, namun
Spanyol milik istri Arnius Nagendra. Anna menahan erangan dan desahannya karena bag
tatapan tajam mata abu-abu miliknya. Janied terus ber-gerilya, memacu jemarinya menuruni bukit dan lembah milik Anna. Tubuh wanita itu bak boneka yang dengan m
anan wanita itu jebol karena Janied memainkan jemarinya di titik spot-n
rus menggagahi tubuh Anna, sementara kedua anak buahnya merekam ade
enangis dan merasa bersalah pada sang suami dan menata
s memilihmu sebagai pendamping hidupnya. Luar biasa! Kau memang seora
ami lakukan! Jangan ada yang kalian lewatkan!" perintah Janied mem
k, T
-itu, Janied. A-aku m-mohon,"
akan menguntungkan dan menjatuhkan lawan yang menjegalku, tak peduli si
rintah Janied m
kita akan meninggalkannya di sini
di pelelangan nanti!"seringai Janied memantapkan lang
..Ar-nius
sang suami lirih menatap pintu hitam ruan
R
A
AN
ransparan dengan sembulan dua gunung kembar menyembul keluar cangkangnya, membuat Janie
ebuah kursi kayu coklat tua di bawah lampu dengan sinar temaram di depa
n?" teriak Anna menduga-duga pemilik suar
uahnya membuka tutup mata warna hitam yang menut
abar?" Seringai Janied m
epaskan aku!" Anna terus memberontak men
a. "Jangan banyak tanya, Kakak iparku sayang, simpan tenagamu untuk nanti." Seringai Janied terus men
ksikan beberapa orang anak buahnya yang terus tertawa seakan mereka sedang menyaksikan sebuah adegan mesum dalam drama. Beberapa kali Anna berusaha memberontak, menghe
enakan Anna, kini ia mulai mengusap air mata di wajah mulus bak porcelain dan boneka wanita yang juga istri dari sepupunya itu. Jemari panjang, besar, dan lengan kekar me
birahi tiap pasang mata yang melihat keduanya bercinta
Janied ketika pria itu telah
ni juga, ya, j
L
wanita itu berdarah. Tak hanya sampai di sana, Janied juga merobek dengan paksa linge
a dia tahu saudaranya telah melecehkan istri tercintanya!" Ann
esar dan tajam itu. Sangat seksi dan membakar gairahku!" S
L
pelacur, hah! Arnius benar-benar tak akan melepaskanmu!" Pekik
k kecil dia selalu menyusahkan dan merepotkan! Sudah besar pun, dia masih menjadi manusia tak berguna!
rapa pun yang kau minta!" Anna berusaha menyembunyikan ketakutannya, n
ya. "Percuma kau menangis saat ini, karena Arnius, suami ter
pai Arnius datang dan menghancurkan hidupmu!"
, dia yang akan kuhabisi lebih dulu!" sering
a yang akan kau lakukan
'sesuatu'." Ujar Janied kini menjauhkan
mu?" Anna mul
g anak buahnya, membisikkan sesuatu hingga kedua
. Namun, karena efek obat tidur yang diberikan Jani
lakukan? Janied!!!" teriak Anna hingga ur
ngerti?" tanya
n!" balas kedu
ngan terkulai lemah ke samping tubuhnya. Wajah pria tampan dengan jambang tipis di pipi kan
m denganku! Jangan gila kau, manusia keparat!"
R
ahnya. Deru nafas panas dan sengalannya kini dirasakan oleh mereka berdua. "Apa kau tahu tia
t Anna membela
mari besarmu dan dari sana ...." Janied bisik ditelinga Ann
ia membunuh sepupu suaminya, namun lagi-lagi ketidakberdayaan yang ia miliki saat
kan dan memanaskan ranjang suamimu? Free styl
Jangan buang kata-kata dan energ
wajah Anna. Sedetik kemudian, ia menjentikkan jemar
?" tanya Janied
p, T
l dan menyumpal mulut Anna. Sedangkan kedua anak buahnya mengikat
njukkan apa yang aku i
nsel mengarah tepat ke arah Janied dan Anna. Lingerie hitam tipis milik wanita
ncang dan kuat yang mengekang tangannya, urat-urat di leher serta keningnya b
ela! Tubuh indah meski telah terjamah, namun
Spanyol milik istri Arnius Nagendra. Anna menahan erangan dan desahannya karena bag
tatapan tajam mata abu-abu miliknya. Janied terus ber-gerilya, memacu jemarinya menuruni bukit dan lembah milik Anna. Tubuh wanita itu bak boneka yang dengan m
anan wanita itu jebol karena Janied memainkan jemarinya di titik spot-n
rus menggagahi tubuh Anna, sementara kedua anak buahnya merekam ade
enangis dan merasa bersalah pada sang suami dan menata
s memilihmu sebagai pendamping hidupnya. Luar biasa! Kau memang seora
ami lakukan! Jangan ada yang kalian lewatkan!" perintah Janied mem
k, T
-itu, Janied. A-aku m-mohon,"
akan menguntungkan dan menjatuhkan lawan yang menjegalku, tak peduli si
rintah Janied m
kita akan meninggalkannya di sini
di pelelangan nanti!"seringai Janied memantapkan lang
..Ar-nius
sang suami lirih menatap pintu hitam ruan