Menikahi Mantan Pacar Teman
nyukai Kevin. Cowok itu benar-benar dingin padanya. Pad
u tergeletak di kaki kursi cowok itu. Mei memungut dan mengulurkannya pada si pemilik. Dan
dia?" seloroh Raya yang menjadi teman seb
gak mulu deh sama lu, ada masalah apa sih ka
a apa sa
gah rapalan doanya untuk mendiang sang nenek, Mei mendengar isak tangis yang mengganggu kekhusyukannya berdoa. Diapun menoleh ke sumber suara. Tak jau
perasaan Mei, ratapan itu
ng," ajak maminya sambi
ngkah gadis remaja itu. "Mami duluan aja, ntar Mei nyusul. Sebentar kok," ka
a. Mei membaca tulisan yang terpatri di batu nisan. Tanggal kematian sudah setah
mu juga harus baik-baik di sini ya, supaya mamamu tenan
tangisnya terhenti. Lalu cowok itu mendongak cepat p
itu mengenali cowok yang
k tega membalas ketidakramahan cowok itu dengan sikap yang sama, karena Mei pernah mendengar suara tangis
suatu ketika di tengah masa datang bulannya, Mei tak
hari ini jadwal kita presentasi," tegur Mei saat menjadi ketua ke
sahut cowok
k jua merespons. "Paling nggak, minta maaf kek!" ketusnya kesal. Mei pun membuang n
entasi, Mei mengabsen seluruh anggota kelompoknya kecuali Kev
engumpulkan tugas. Dan dia tak pernah bekerja sama mengumpulkan
avage juga lu, Mei!" celetuk seseorang. Tak mengira se
g manik gelap Kevin yang menyorotkan kekesalan teramat sangat p
lu berdua?" bisik Raya saat Mei mendu
et nama dia dari kelompok. Nggak adil buat yang lain kalau dia cuma numpang nama buat dapat nilai, padahal
il menoleh ke meja di sebelah mereka, mengasihani Kevin yang terus-terusan mene
a di kelas 12 tak lagi menjadi teman sekelas Kevin. Hatinya betul-betul plong. Perasaannya senang bukan main. Kevin tak ubahnya bisul yang selam
sama gue?" Raya cemberut kehilangan teman seba
sah kelas sama lu kok, tapi
h, Mei. Antara benci dan cint
kedik. "Amit
isanya lu sebel sama good bo
lek-jeleknya. Sayangnya dia anak rumahan. Coba kalau anak ba
musuhin, pacarin aja kenapa sih, Mei? Mau gue bantu
pada kenapa sih? Nyebelin,
api. Lu berdua nggak mungkin mendadak perang dingin kalau nggak ada sebabnya. Ye, kan? Ngaku? Kenapa? Apa jangan-jangan ..
!" semprot Mei sambil
ang jadi gara-gara perang
tisu segala. 'Mungkin gengsinya sedang merasa terhina,' pikir Mei mencoba maklum. Maka Mei tak pernah membocorkan pertemuan mereka di TPU Tanah Kusir itu pad
. Naksir Kevin
mannya itu malah menyumpahinya. Dan secep
*