Menikahi Mantan Pacar Teman
t Mei bekerja. Mei jadi mengerutkan kening memikirkan ongkos makan siang yang mahal ini. Menu-menu di restoran ini tentu saja tak terjangkau kantong
raktir?" bisik Mei sebelum benar-
mat sih, Mei. Gue yang bayarlah gila. Mas
una membuat Mei akhirn
Awas kalau pesan yang murah-mu
sultan," selorohnya sambi
n, Mei? Tambah lagi, gih!" Juna malah mengome
g apa ..., bisa muat maka
yak gih, udahlah ... lupain soal di
adi kan nyuruh gue pesan yang palin
banyak dong, Mei. Biar ngurangin beban domp
laki itu membaca buku menu sambil menyebutkan
antap itu. Sudah lama Mei tak memanjakan lidahnya dengan makanan mahal yang juga lezat karena dia harus menghemat setiap
Sampai lu spe
bicara, tetapi Juna mulai menyadari perbedaan sorot matanya yang jarang berbinar ceria seperti dulu. Entah kenapa, Juna ingin sekali men
ari tangan si pramusaji, kemudian mengirisnya menjadi potongan-potongan kecil. "
takan kalimat yang sering diucapk
suapin sekalian?" tegur Juna. Kemudian pria
ing dan benar-benar menyuapi Mei. "H
" omel Mei sambil m
n potongan daging itu ke dalam mulut Mei yang baru terbuka sedikit, membuat bibir Mei
hkan kakinya ke dalam restoran bersama Raya. Pengantin bar
a bertabrakan dengan sepasang mata elang Kevin, yang
juga lunch di sini?" R
Juna dan Kevin berjabat tangan sambil berbasa-basi ramah, m
kan segaris senyum cerahnya, menyembunyikan desir ce
mbil mencubit k
Raya terkekeh dan menjulurkan l
h bercakap-cakap dengan Kevin lekas men
a apa-apanya dibandingkan sakitnya melihat Raya yang bergelayut manja kepada Kevin, lelaki yang san
tiap sentuhan, setiap senyuman, dan setiap tatapan mereka terasa seperti pisau yang menusuk ke dalam hati M
uk bersikap normal, meskipun hatinya hancur berkeping-keping di dalam. Terkadang, ia merasa seperti diambang kegilaan, terjebak dalam
yang tadi dicubit Raya. Kulitnya yang putih cerah membuat b
sedang gemas, apalagi kalau bukan mencubit orang seenak jidatnya. 'Pasti dia ke
Raya tidaklah main-main, dan ia merasa kasihan melihat Mei harus merasakanny
remas habis oleh perasaannya yang rumit. Tiba-tiba hati Mei berdesir melih
kan?" Juna berbisik seraya me
n-akan Juna adalah kekasih yang begitu peduli pada Mei sebagai wani
una penuh dengan kehangatan dan kelembutan, namun juga terdapat
vin yang juga tengah memandanginya. Dan jenis tatapan pria itu, masih persis sama seperti tatapan
*