Menikahi Mantan Pacar Teman
ur
ee .
o .
pengantin wanita berdiri membelakangi stage, bersiap melempar buket bunga penganti
tak mencapai matanya yang menyorot suasana itu dengan sendu. Meski begitu di
oo
gantin wanita justru berbalik badan, mengulurkan buket bunga pengantin yang ditunggu-tunggu banyak orang itu kepada seorang lelaki yang
ngkuk di depan Mei seraya berkata, "Meilani, will you
ngira Juna bakal bertin
l dengan salah satu alis terangkat. Masih m
hkan teriakan orang-orang dal
es
es
es
es
menerima buket bunga itu. Juna pun berdiri. Mengeluarkan sesuatu dari saku celananya dan meraih tangan
ng tiba-tiba saja bergerak mendekat secepat kilat. Dan mendelik saat bi
i tengah jeritan ramai orang
i atas pelaminan sana, yang tak lain adalah Kevin. Pria itu tengah menatapnya setajam elang. Mengo
tomat. "Jangan bilang kalau ... ini first kiss
leher Juna. Membuat pria itu mematung kala sekonyo
a. Di sana, Raya terbelalak tak percaya sambil mencengkeram lengan Kevin yang juga terlihat jengah memalingkan
*
m sebe
ya kini. Entah sudah yang keberapa kali Mei mencuri tatap ke pelaminan dengan sorot sendu. Memandangi Kevin. Pria itu tampak be
kebaya merah terang itu mulai membicarakan tekad mereka untuk saling rebut buket bunga pengantin dari Raya nanti
pai kini bertahta di hatinya. Namun, bukan salah pria itu yang pilih melabuhkan hatinya kepada Raya, sebab tiada komitmen apa-a
lalu. "Mei, ini undangan buat elu. Gue sama Kevin mo merit, elu wajib datang. Elu mau kan jadi
hujan. Lalu. Dari man
elan ludah pahit, "sejak k
an setahun lalu di Amrik. Kami mulai dekat se
memang tersendat sejak Raya melanjutkan study pasca sarjananya di Amerika. Dan kesibukan
sok Raya dalam foto itu, perhatiannya tertuju lurus-lurus pada wajah Kevin yang sedang tersenyum dengan teramat manis. Rahang tegas dan belahan dagunya yang khas, menyihir Mei dengan kekaguman seperti biasa. Mei
eman, Mei lekas menyingkir menuju restroom. Lalu membasuh wajahnya dengan air kran. Mei mati-matian menahan. Tapi, air mata
kita senasib sekarang. Right?" tembak Juna yang tiba-tib
klat semasa SMA, demi sekulik info tentang Raya. Ya. Juna adalah penggemar berat Raya sejak dulu. Harusnya Mei iba mengingat betapa bucinnya Juna kep
w it too clear. So I know, everybody
nancap telak ke jantung Mei. SeketKevin tahu banget elu masih suka sama dia. Raya juga tahu gue masih suka sama dia. Di mata mereka, kita ini pecundang. So, gimana kalau kita
ongkong!" ketus Mei s
mbuat wanita itu terpaku di tempat. Lalu pria itu meru
*