KARMA_Memeluk Cinta Yang Terluka/ Penyesalan Mantan Suami
eletakkan sebuah amplop coklat berisi foto-foto keg
sah payah membantuku," ucap Danu sambi
ut Firman sambil merundukkan kepala sebentar. "Maaf ini dari saya pribadi, Pak. Bil
nsya Allah, saya past
a di ruang tengah rumah ibunya. Ada sekitar sepuluh foto yang menampilkan gambar i
alan bertiga bersama putri m
r, hampir delapan tahun dia menjadi lelaki yang sep
sering Herda utarakan padanya, ternyata hanya akal-akal
loranya masih meledak-ledak. Saat dibisikan sedikit saja, hal yang sensitif makanya, nal
pada Herda siang itu saat jam istirahat berlangsung. Biasan
jaman kemarin, Pak," jawab
ntor saja?" Danu kembali bertanya sambil mem
lalu sudah minjem. Tapi ini saya butuh
jam uang sana sini, kemudian lelaki ini kembali tergelitik untu
selidik Danu, dengan mata yang masih tak ingin berpali
an rumah kami sudah hampir habis waktun
da untuk menghadap ke ruangan
langsung menyerahkan amplop berisi lembaran uang berwarna merah pa
Pak. Saya masih ada utang diluar yang kemarin." Keluh Herda lagi, n
nu tersenyum melihat gurat bahagia y
k, Pak!" ucap Herda
elihat perempuan itu juga namp
g berulang. Lalu biasanya chat-chat mereka semakin melebar hingga larut malam, bahkan Herda tak segan bertanya,
ekali-kali." Ajak Willi re
e tempat gituan, paling banter
r tuh sekali-kali sama yang lain, hahaha." Seloroh Willi, mengajak D
angan buruk Danu bersama rekan
san dirumah namun senang di luar, membuat Danu semakin jauh tenggelam. Ditambah dengan pelayan Herda yang semakin berani padanya, mem
berkecupukan di rumah besar suaminya. Pergi jauh membawa lukanya, kembali ke desa asal tempatnya di besarkan. Meski hidup sangat sederhana dan pertanyaan-pertanyaan tetangganya yang cukup menganggu, namun Kira
Maryam mendekati putranya yang nampak tak bersemangat pagi ini. segelas teh beraroma melati dan sepiri
g menghampiri Kirani, bayangan perselingkuhan Herda, bayangan Dinar, putri kecil yang tak tahu apa-apa. Juga bayangan lelaki y
mat itu yang ia lontarkan. Kalimat yang la
ungkapkan rasa bahagia yang tiba-tiba hadir. Beliau ingat betul bagaimana Kirani mempelakukannya begitu sopan selama ini.
ni, sebenarnya bu Maryam masih ada hubungan kekerabatan. Bu Maryam pun berasal dari desa yang sama dengan a
uat beliau rasanya tak punya muka untu
nya akibat dari perselin
saat ibunya mengamuk di
itu!" raung bu Maryam dengan deraian air mata. Bahkan berhari-hari ia menelpon Kirani hanya untuk mengungkapkan p
esa hanya untuk melihat d
gin menelpon juga, tapi sepertinya nomorya sudah di ganti,"
a, Bu. Saya hanya
harap mantan menantunya itu belum menikah, meski delapan tah
ah-mudahan belum," u
ibu. Dan kamu hiduplah dengan Herda, jauh-jauh. Tapi, sayang anak ibu Cuma kamu, Nu. Itupun ibu sama bapa
n Kirani kembali, namun juga dirinya. Melihat Kirani kemarin di dekati anak kecil dan
rani. Apa dia akan menerima i