KARMA_Memeluk Cinta Yang Terluka/ Penyesalan Mantan Suami
Darah kental sudah mengalir deras di kedua pahanya. Ia pun sudah terkapar l
nda saat ia berusaha berdiri, akhirnya Kirani jatuh lagi, bahkan kali ini
i-bukti transfer dan pembayaran hotel atas nama seseor
nyeri dan kram di perut yang semakin menghebat juga rasa ny
ri
aminya yang semakin jarang pulang, bisikan dari beberapa kawa
egitu saja sebelum melihat sendi
upanya melakukan kesalahan yang beberapa bulan ini selalu berhati-hati ia lakukan. Tentu hati-
, namun sepertinya pria ini kebablasan. Hampir lima bulan bermain-bermain denga
di kota ini, sedang bermain api. Api kecil yang ia sangka akan cepat padam,
tkan di kening Kirani, terlewat juga. Hanya karna satu pesan rindu yang masuk dari wanita yang sama. Wanita yang mengha
yaran hotel minggu lalu dan beberapa bukti transfer yan
Kirani tak memerik
mengantarkan jemarinya untuk memeriksa kai
di atas pembaringan yang tiga tahun ini menjadi saksi cinta antara Danu dan Kirani. Pembaringan yang tig
sedari tadi Kirani tahan . Rasa sesak yang menyebak di dada
hkan janin 2 bulan yang belum s
pulang ke rumah. Maka itu ia berniat membuat kamar mer
emberinya satu kejutan yang mengantarkan rasa
mi membuka pintu kamar y
menyedihkan, membuat wanita empat puluh tahun ini segera bertindak, mengi
aran di ponsel hitam itu mengalihkan pandangan netra hitamnya sesaat
ma ia menikahi Kirani. Sebenarnya mbok Sum ini dulu bekerja di rumah ibunya, namun jarak rumah D
sisten rumah tangganya, itu berani menelpon. Ingin rasanya jemarinya segera mengambil
sa pulang, juga tak sempat memberi kabar, pada wanita le
ra
mun tangan kcekalan dari wanita yang sedang berusaha m
u. ia memilih kembali melanjutkan aktivitas intim itu, berkubang peluh dan dos
ng tak halal di antara mereka. saling berlomba mencapai garis akhir, hingga keduanya terkapar lemah b
tu membuka. Ia coba meraba sisi pembaringan berseprei kuning gad
a limpahan birahi sedang membersihkan diri. Kemudian ia tersadar, segaris senyum terukir jelas di bibir penuhnya saat melihat ceceran
ka dengan cara yang cukup brutal. Senyum pria ini semakin melebar saat menyadari tubuh
ang wajah istrinya yang begitu setia, juga wajah pucat
yang yang selalu ia berikan pada Kirani bila akan keluar rumah. Se
berulang dari nomor mbok Sum tadi, hanya nomor mbok Sum. Tak ada no
el itu cepat ia tekan mencari kemungkinan ka
tu lincah membuka aplikasi pesan kemudian matanya cepat membaca barisan
s membuat jantung Danu terasa berhenti. Detaknya melemah
mu
empat menyebut nama Ilahi, sebelum dirinya
enjalani kuretase adalah kabar yang tak p
udian segera berlari mengejar waktu, meninggalkan Herda-
arin ia meninggalkan istrinya tanpa berita. Kemungkinan terburuk jika Kirani meng
mu
ntal di lantai yang belum sempat mbok Sum bersihkan, juga...tebaran kertas-kertas kecil diat
pikirannya panik. Bagaimana nanti dirinya
lihan istrinya. Kali ini rumah sakit tujuannya. Cecer
i ia mengumpat kemace
memerah membaca diagnosa atas nama Kirani tadi. Keguguran. Benarkah Kirani hamil. Kabar bah
adaan wanita paling lemah lembut tutur katanya bila bersama dirinya, wanit
an turuti, bila tak tahu, ia kan
dalam sekejap saja, wajah mendamba Her
03. Ia buka perlahan pintu itu, segera
yan
mu
ak menahan sakit, ada dua wajah wanita
nya dan wajah ter