MENIKAM MENTAL SUAMI DAN GUNDIKNYA
ang Sawitri ajukan pada Burhan, meski nampak me
" Nada suara sawitri begitu getir mwngucapkan kalimat tadi. Tak
ahkan Sawitri yang sudah kembali
nti kamu hidup dengan gajimu yang tak sampai sejuta itu? Jangan terl
hidup ke depan, aku nggak akan minta tolong lagi, mengenalmu pun
s, sebab konsentrasinya sedang fokus pada chat – chat yang Nuri kirimkan.
bila Burhan dan istrinya masih seatap. Padahal bukan Cuma itu saja alasannya. Namun juga tanda merah di
i?" ada sedikit perasaan iba yang tiba-tiba
ayahnya, berjanji menjaga dan akan setia pada pu
di acara peluncuran rencana pembangunan, tak membuat rasa ibanya bertaha lama. Ditambah dengan tuntuna
adil. Bagi seorang laki-laki dibolehkan memiliki lebih dari satu istri."ge
itri tahu, bila mertuanya ini berat hati bila Sawitri meninggalkan rumah ini, s
ap sawitri sambi membenahi tas hit
witri." Suara bu Masita semakin meninggi. Seolah pa
lagi yang bisa disuruh-suruh, mencuci baju kotor, m
n saja, tentu Nuri tak bisa mengurus rumah ap
h banyak dari Sawitri. Ibarat api jauh dari pang
ri menyalami Burhan untuk terakhir kali. "Aku tunggu surat panggilan sidang ce
tuanya yang nampak shock dengan keputusan Sa
onya. Tak ada rasa bersalah sedikitpun, yang ada hanya rasa khaw
aos kaki berwarna kheki, setelah di teras Tanpa memandang laki- laki yang masih menjadi
onselnya, meski hatin
mah ini. Kenangan indah bersama suaminya di awal pernikahan, dan kenangan pahit yang melul
mengingat janji Sawitri padanya dua hari yang lalu. Namun suda
ya dari rumah suaminya. Sawitri juga menyiapkan diri untuk memb
rang tua, pak saleh hanya bisa pasrah, meski ada sedikit kemarahan yang beliau rasakan. Namun bila takdir jod
Sekarang Fiya makan dulu biar nggak sakit." Bujuk pak Safar pada put
api yang menyambut anak-anak di gerbang, buk
kut bertanya-tanya akan keber
wa bunda Witri kesini." Raj
melanda kepala pak Safar, sebab tak mungkin kan membawa guru
Sepertinya anak kamu itu sudah butuh mama baru juga." Ucap bu Sukma pa