MENIKAM MENTAL SUAMI DAN GUNDIKNYA
Sa
i , Sawitri." Pinta mas Burhan padaku, setel
ku dengan permintaan harus menuruti putranya untuk menikah lagi. Sekarang, mas Burha
bergetar suaraku antara amarah dan ke
inkan antara aku, istri sahnya yang berpenampilan ala kadarnya in
ucap itu. Tentu banyak yang kurang dariku, sehingga ia berpaling pada perempuan binal yang berpenampilan
i keadaanya aku bisa apa? Sedangkan menyentuhku saja mas Burhan terlihat enggan akhir-akhir ini. Tentu kehadiran gundik binalnya y
rti luka yang dikucuri jeruk nipis, mendengar jawaban suamiku barusan. Laki-laki
saja, sebab cinta suamiku telah b
ata-kataku. Kuingat lagi kata-kata rekan-rekan
lepas Nuri. Dia mampu membuatku bahagia." Seperti godam yang dihantamkan ke palung ha
Mas." Ucapku, tak in
an terkekeh, seperti m
sekali lagi merendahkanku. "Kamu nggak kasihan pada bapakmu, jika harus menafkahimu l
tuk menjawab kepongahan mas Bu
i aku, bapak tak pernah kan, datang ke rumah ini minta makan sama kita." T
s burhan, walaupun kenyataannya memang seperti itu, hampir tiap hari mama mertuaku datang ke ruma
minta bantuan apalagi minta makan." Ucapku tegas. Mulai saat ini aku juga akan melawan
rluka oleh suamiku sendiri. Aku masih ingin waras, aku tak ingi
nji pada diriku sendiri untuk membalas kelakuan mereka de
alik hati dan
cukup. Pil KB wajib ada di tas tangan miliknya apalagi sejak menjalin cinta dengan pria b
mi istri dua hingga tiga kali dengan durasi yang cukup lam
enanyai dirinya mengapa sudah tak perawan padahal dia bukanlah seorang janda. Itu sala
tah, tapi juga karna malam ini pak Gunadi mengajaknya makan malam di luar. M
n gajinya sebagi sekretaris. Kalau Cuma gaji sekretaris, mana cukup untuk dirinya yang bergaya hidup mewah. Belum lagi tuntuan ayahnya di kampung y
rdarah Manado, dengan badan yang sintal beris
mau menemaniku bersama mr. Hans dan mr. Farouk, investor
hnya sudah hampir habis dan adik laki-lakinya yang akan ikut praktek
knya. Untuk meminta bantuan Burhan, tentu saja tak bisa, sebab gaji laki-laki itu lebih sedikit dibanding penghasilan Nuri
a bersedia] bal
a berikan waktu pada pria itu untuk memutuskan memilih dirinya yang mampu
ang tak kalah vulgarnya. Pokoknya ia tak boleh melepas lela
uluh menit lagi, tentu ia harus bersiap-siap dulu. Karna sibuk mengutak atik gawainya, Nuri tak sengaja menabrak seorang pria berumur kira-k
adalah pak Safar,
pandang melihat penampilan ya
ak sengaja." u
tanpa niat melihat ke arah Nuri. Segera saja ia