MENIKAM MENTAL SUAMI DAN GUNDIKNYA
dalah bentuk perasaan spontanitas seorang i
ya itu dibandingkan dirinya, Sawitri bisa ap
guru di TK tempat Sawitri mengajar hanya
a semua prihatin pada wanita dua puluh lima tahun ini. Sebenarnya beberapa rekan Sawitri sudah mencium gelagat tak beres dar
kali mendapati Burhan berjalan dengan wanita itu, namu
ang ada kegiatan di salah satu hotel barulah bu Aini ngeh, saat meliha
bermasyarakat, tak serta merta bu Aini menyebarkan gosi
enampilan." Getir suara Sawitri mengucap itu. Mana sempat waktu untuk merawat dirinya
mpuan itu, Bu." Geram bu Fitri
ut. Apalagi di hati suaminya sudah tak ada namanya. Sawitri tak akan memaksakan p
erubah." Bu Aini ik
i dengan bahan dan make up yang sederhana, insya A
k muat di badanku, apa bu Sawitri nggak tersinggung." Bu Fitri yang seorang istri juragan se
ut Sawitri dengan wajah sedikit berbinar. Membayangkan bajunya yang
separuh, besok kubawa buat, Ibu." Kali ini b
bila sewaktu-waktu benar-benar ingin berpisah dengan mas Burhan, Financial bu Sawitri tetap tercukupi, jadi nggak mengahrap gaj
berbenah diri dulu. Kita ada siap membantu bu Sawitri." Lagi bu Fitria memberi sem
arus siap-siap meninggalkan rumah suaminya, bila sudah tak diinginkan lagi. Mungkin akan k
, agar orang tua yang berprofesi sebagi petani itu tak sedih. Membayangkan
ah ini akan ada hidup yang baik untuk bu Sawitri."
" Bu Aini pernah mendengar saat lewat depan rumah mertua S
senyum getir, sebab yang bu
ut anak-anak dulu. Habis ngajar kita sambung lagi." Bu Aini mem
r, sekolah hari ini tugas Sawitri me
rubah dan nasehat lainnya pada Sawitri. Namun kesabaran Sawitri benar-benar diuji kali ini. Apakah harus mengamuk ataukah tetap sabar dalam lukanya. Dan in
Hal yang sama juga dilakukan Sawitri, menyapa muridnya satu-persatu dan memeluk tubuh mungil mereka
mbut dikucir satu, berjalan ke arah Sawitri sambil menangis. Di belakangnya ada ayahny
icin setrikaanya, sebab sedikit kusut dimana-mana. Pak Safar ini bekerja di
yongsong langkah pelan muridnya, lalu digen
apan bunda, hu hu hu..." terisak
u apa dong?" tanya Sawitri melirik seki
ah bertambah kejer, nampak sakit hati sekali. "Aku juga mau dimasakin kaya teman-teman Bunda,
badan jadi tak sempat masak untuk kami." Ucap pak Safar merasa
ah." Ucap Sawitri kembali menenangkan muridnya
an menyerahkan kotak bekal berbentuk boneka doraemon itu pada Sawitri. S
dan anter Safiyah pulang. Dekatkan rumahnya." Uc
asa malu. Sebab jarak rumah suaminya yang dua kilo itu bila pulang pergi jalan kaki berarti dia jalan empat kilo tiap hari, mana kadang
mendegar itu se
engan rasa iba pada wanita yang terlihat wajah sembabnya ini. Dari t
sa jadi tak terasa capeknya." Jawab S
da. Di rumah aku, nggak punya mama
a, Nak, sakitkah?" tanya
Safiyah sendu. Buat Sawitri menatap murid da
n memilik bayi juga, Bu." Ucap pak s
i anak broken home. Dipikirnya mamanya Safiyah ini, sibuk bekerja juga atau s
apa
dari seorang bocah yang haus kasih sayang seorang ibu, yang sukses mem