icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Salah Melamar

Bab 7 Hujan

Jumlah Kata:1016    |    Dirilis Pada: 28/06/2023

utnya. Wajah keriput yang terlihat begitu teduh. Dibalik

ak

gga aku tersadar tubuhnya tera

Emak, Mas," teria

nyut nadi yang terasa meskipun sangat lemah. Dengan cepat ia membawa

, Mak. Ka

elama ini merawat dan membesarkanku. Kukecup keningnya dan kubelai rambut yang kini tertutup oleh ji

uh, takut jika terjdi apa-apa dengan wanita yang telah melahirkanku. Baru saja kemarin kulihat wa

ti reda. Dalam hati terus berdoa, agar wanita di depanku ini segera diangkat penyakitnya. Aku be

" ucapn

engan

ba-tiba emak mengucapkan kalimat yang layaknya sebuah wa

angan sampai terendus siapapun. Jadilah istri yang soleha, nurut kepada

sih dalam pangkuanku. Tatapannya, senyumnya terbingkai jelas dimataku. Bah

akk

k nadinya. Hingga akhirnya kalimat istirj

i wainnaila

ak

rjadi apa-apa dengan adikku. Ya, melakukan perjalanan hampir dua jam lamanya dalam keadaan hati ya

jarik bermotif coklat ini. Disingkapnya ujung benda tersebut, hingga wajah emak yang sudah s

n Dinda," uc

dalam pelukanku. Tangisnya pecah, ia

nemanin emak, gak langsung berangkat," uca

hati ini juga tak tahan dengan rasa penyesalan. Jika aku tak menikah dengan Ammar, mungkin Dinda gak akan berang

erenggut kebahagiaan Dinda adikmu. Kamu juga menjadi sebuah sebab d

mak baik saja, dan kini ... emak..." Ia menunjuk wa

ni yang dibutuhkan emak adala

mengantar kepergian wanita yang begitu kuhormati. Sesekali kulihat ad

ris Tuhan," ucapku sambil me

l beliau dimasukkan ke liang lahat, sampai di tutup kembali oleh tanah yang kini menggunung. Ak

menatap wajah dinda ya

a berdoa untuk emak di rumah," ucapku

ngit yang mulai tertutup oleh awan hitam. Sepe

tanyanya yang sedikit berteriak. Ia terus menangis di depan pusara ema

an suara petir yang menyambar. Tak la

angan yang memilukan hati. Dinda masih berada di posisinya, dengan memeluk nisan emak bersamaan linangan air mata. Sedangkan di belakangnya, tampak Mas Ammar yang membawa sebua

snya air yang mengucur ke bumi. Aku terus melangkah. Aku bahkan tak mampu lagi memb

pintu rumah. Bajunya tak basah sedikitpun, hanya terdapa

ak pulang dul

asuk dengan baju yang basah. Tubuhnya telrihat menggigil m

. Aku sudah menyiapka

uh, dan kubiarkan terus berada di atas kompor. Ya, aku

pnya yang langsung

kah itu tanda untuk aku mengakhiri semuanya? Ada dinda yang masih menyimpan rasa kepada

-

ir. Kalau berkenan, tin

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka