icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Salah Melamar

Bab 2 Kedatangan Dinda

Jumlah Kata:1037    |    Dirilis Pada: 26/06/2023

ap salah satu saudara yang mengintipku dari balik pintu. T

hat lebih mancung, serta wajahnya yang kini berseri. Sejujurnya wajah berseri itu bukan nampak dari polesan yang tersapu ke wajahnya, melainkan betapa bahagianya aku yang akan dipersunting

indah. Merasakan sebuah pacaran setelah nikah, layaknya sebuah pernikahan di n

tas dan jaket berbahan jeans. Jilbab warna merah muda yang dikenakannya sedikit berantakan, hingga

bangkit dan merengkuh tubuhnya. Kupeluk ia beriku

ar lagi mbak sudah mau ijab," uc

Wajah dengan kulit putih bersih itu kini terlihat redup, berikut deng

ernikahanku seusai keluarga Ammar datang. Aku juga meminta ia yang akan menjadi pager ayuku ketika resepsi dilaksanakan. Sayang, t

s sejadinya. Awalnya lirih, lalu mulai terdengar isak tangis itu, hingga semua berakhir dengan

pertanyaan mbak," tanyaku yang t

lagi. Selain itu pasti mbak tinggal dirumah Mas Am

nya riwayat penyakit jantung lemah. Bisa sekarat nanti

ngan Dinda? Emang mb

rampok gitu. Kan perjalan

ntem. Tumbenan dikhawatiri

cantik," ucapku sambil mencubit hidung mancung milikny

tidak kita bertukar nasib? Din

livapun sangat kesusahan. Mendadak k

mmar lagi? Kan Dinda sudah pernah cerita kalau dinda itu sudah punya pacar,"

uatku terhanyut. Bahkan rasa ngiluku itu masih te

a nikah, pakai pakaian preman kayak gini," ucapnya sambil menatap

dannya juga jangan cantik-cantik. Nan

mihku yang kembali terisi penuh. Entahlah, ini pipis keberapa kali seme

ngis menatap tukang rias. Ia hanya menggelengk

terdengar begitu jelas ketika aku melewati kamar Dinda. Kudekatkan tubuh ini mendekati pintu,

Yang ingin aku nikahi itu kamu. Kamu yang aku lamar, b

hatiku. Terlebih dua suara itu begitu kuken

udmu kamu mau m

t sepeti itu. Aku

Mas Ammar.

rakan ini baik-baik

hnya di depan khalayak umum. Dinda sudah menerima pernikahan kalian, dan aku ha

itu sedang beradu mulut tentang pernikahan ini. Bahkan, aku baru ters

meskipun ia terus merahasiakan nama lelaki itu.Hati ini bagai terhunus belati mendapati kenyataan yang menyakitkan. Perih. Pedih. Semua bercampur j

di." Aku digandeng emak begitu saja, membawanya keluar menuju tempat akad. Disana sudah ramai oleh beberapa keluarga inti, juga dari

a. Pipis dari tadi gak balik-balik,"

keriput. Aku ingin menjelaskan kepada beliau tentang salah lamaran yang dilakukan oleh keluarga Ammar.

npa mendengarkan penjelasanku sedikitpun. Hingga dimenit kemudian, muncullah Ammar yang tengah be

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka