Salah Melamar
eluargaku tengah berduka. Tepat tiga hari emak meninggalkan kami dari dunia ini. Masih teringat jelas bagimana kenangan di setiap inci rumah in
tersenyum dengan gamis yang dikenakannya. Ya, dia sa
sederhana ini. Tak ada perayaan yang semestinya, hanya sebatas meng
udara besarku yang kini be
uara ramah dari dal
ak lama, hingga keluarga besarku kembali pulange setelah usai dijamu. Berikut dengan
i! Makan sini bareng ibu," ucap wanita dengan kulit ker
Kucium punggung tangan ibu mertuaku, layaknya beliau adalah emakku sendiri. Hing
harus makan. Emakmu sudah di surga, ia pasti s
manik mata yang terli
bil centong yang dipegang oleh ibu. Dilayani oleh belia
por beserta daging bagian sayap ke atas piringku. Sebenarnya a
ulutku. Pandanganku terus melaju, mencari sosok lelaki yang beberp
mnya acara ngunduh mantu, suami akan selalu setia di sisi istri dan terlihat begitu bahagia
gkan. Awalnya aku takut, jika keluarga Ammar juga tak menerima kehadiranku. Jika terjadi sep
ka sayap
engan
nya akan jauh dari rumah. Ya mesti terbang d
, tetangga sendiri," ucapnya
narnya bukan jodohku? Aku yang terlalu banyak mema
bar ya hadapi dia. Mungkin ia sudah menceritakan kepa
ahan beban yang rasanya semakin berat. Terbesit rasa ingin m
linya. Maka seluruh tanggung jawab itu turun kepadanya. Ibu tahu kamu anak baik, Dinda adikmu juga. Ibu ta
nda tanya besar atas semua kalimat yang keluar
?' batinku dengan ke
dua kali lebih luas dari rumah emak, berikut dengan dua lantai di
i kamar kalia
erbuka, ibu langsung permisi. Ditepuknya punggungku
, melebihi dipan punyaku. Juga jejeran buku di sisi dinding, layaknya sebuah mini perpustakaan. Tampak juga meja kecil dan laptop yang kini
suk
tak puas untuk menjelajahi setiap inci ruangan ini. Benar-be
"Dan ini tempat pakaianmu," ucapnya yang kini menunjuk bagian sisi lemari.
semuanya," ucapnya yang kini
capnya sambil menunjuk sebua
ung. Disini hanya ada satu kasur. Mungki
ini menarik kasur yang berada di bawah kasur jatahku. Ya, spring bed tinggi ini, ter
i di atas lantai. Tulangk
aan dan buku-buku beserta meja kecil layaknya kantor rumah itu menjadi bagiannya. Sedangkan aku mendapatkan sisi kiri, diman
engan
s hotel yang menjelaskan satu
enapa t
u hanya ... sudahl
iku. Disini aku ada, tapi serasa tak ada. Ia terus menghadirkan benteng di rumah tangga ka
-
n jejak komentar, sup