Saat adik-adikku sukses
ik-adik
rt
knya gak ada siapa-siapa di d
na? kita pu
i sini juga, kita juga kan g
sudah menjadi yatim piatu sejak masih bujang, untuk berkunjung ke rumah sa
ut sama Ibu dan adik-adikmu?" tanya Mb
duduknya, dia lmengulurkan tangan
sa memanggul Nurma
hu Ibu dan adik-ad
gak tahu sih? em
ak, aku n
lon mertuanya Mala yang ada di luar kota, emang kamu gak di ajak? masa
u dengan Ibu dan kedua adiknya Mala dan Dewi, beg
kirain Nurma berangkatnya gak bakalan subuh," Nurma berb
Nurma langsung mengaja
angi rumah permanen yang di dominasi
dulu, sebelum Nurma pergi menjadi TKW, rumah ini hanya gubug reot y
percaya pada keluarganya, apalagi jika ada yang menjual sawah atau tanah dengan harga murah, Ibu atau ad
ang sangat baik, saat Nurma butuh apa
a di gunakan untuk biaya pendidikan adik-adiknya tapi juga sudah di pakai untu
kerja kerasnya itu, tidak ada satupun aset yang atas nama di
ya, 6 bulan setelah pulang ke tanah air Nurma memutuskan untuk
yang di laksanakan di kantor urusan agama, padahal jika Nurma menunt
ecil sederhana yang terbuat dari kayu dan bambu. Rumah itupun beridiri di atas tanah n
k ada bahasa sama sekali sama kamu?" tany
merasa tidak di hargai, padahal kal
anji akan berusaha lebih keras lagi supay
udah di pakai untuk biaya mereka sekolah dan kuliah, Nurma menyesal sudah menyekolahkan mereka tinggi-ting
reka seperti ini, jika Neng ikhlas Neng
*
enggelar acara lamaran, dan rencananya pe
a atas acara lamaran adiknya itu. Dia buang jauh-ja
tu bikin malu, inget keluarga calon suami Nurma bukan orang sembar
lnya lapang, kembali terlukai dan dia memilih
eluarkan kata-kata yang menyakitkan, karena percuma r
ang yang ia temui, ia mengatakan jika calon suami Mala berasal dari keluarga k
ernikahan paling mewah di kampung ini, d
*
bisa pulang bawa uang," ucap Hendi
an kerja menjadi tukang di k
, Hendi langsung menyetuju
meminjamkan uang pada Hendi untuk ongkos dan be
Nurma sudah irit sebisa mungkin. Hendi memberi kabar jika dia baru gajian dua hari lagi, de
ndi baru bisa ngirim besok lusa." Nurma terp
iapa aja, ya boleh a
pelit dalam memberi hutang apalagi jika dia
lor sepermpat sam
, kemudian mengambil dua kantong sabun col
a, emang kamu ben
u punya, Nurma gak
pril itu, emang kamu gak di kasih bagian? seinget Bibi sih itu ta
ma kaget, dia tidak percay
yang jadi makelarnya, alhamdulilah Bib
ahu, yaudah Nurma pulang ya
sebentar yang masih tertidur lelap, dia langsung keluar berjalan ke rumah Ib