Saat adik-adikku sukses
ik-adik
rt
ak bisa ke sana,
mana? suruh si He
i lagi ke
Hendi sudah pulang k
masak, lagian kan Nurma gak ikut makan bareng
ang, pulang ke rumah buat istirahat
jaan yang berat Bu, Nurma rasa jika mereka menge
ngat, besok itu hari lebaran, bukannya mi
at untuk melaksanakan shalat
rtuanya itu sambil mengulurka
am Neng, masa ngobrol di luar gini.
ajak Nurma ke rumah. Di sana masih
elirik
di rumah Ibu, kan besok lebaran, pasti ban
ian Tedi dari tadi masih rewel. Dari pada di sana malah bikin recok ganggu o
dang, begitu banyak makanan yang dia olah, selain memasak unt
akhirnya pergi tanpa meng
Neng di perlakukan seenaknya sama mereka, doain Akang ya semoga kedepannya k
sti marah ya Kang, besok lebaran kala
bu sekarang, Neng gak mau hidup kita tamb
ri rumahnya dan berjalan
sambil menyalakan kembang api di depan rumah, beberapa anak kecil
datangan Nurma, ia lalu memili
erantakan. Nurma tidak habis pikir dengan perilaku adik-adiknya itu, jangankan ada kei
nenangkan diri, dia sampai tak percaya d
benar-benar bisa
n kembali rapih, bukan hal yang sulit bagi Nurma melakukan ini, mungk
anya satu piring dan satu gelas yang ia cuci, yaitu piring dan gelas yang di gunakan Ibunya, s
rahat, capek!" ucap Dewi sambil menyimpan mang
a itu memang sanga
es-beres kamar, Teteh juga sama capek!" ucap
teh capek
amu nanya Tet
ng kamu makan tadi siapa y
kalau deadline, ngurusin client dan lain-lain, Teh jangan ngeluarin kata-kata toxic yang bisa menyaki
, bahkan bahasanya saja Teteh gak ngerti, tapi tolong sepintar
kalau attitude ku jelek aku gak mungkin d
ingin berdebat lagi. Karena percuma meskip
dapur, beberapa saat kemudian Ibunya menda
r Dewi? sampai nyebut Dewi gak pu
amarnya, Dewi itu sehat, punya tangan dan kaki lengkap, masa gak mampu beresin kama
ewi baru pulang,
nyampe dua jam Bu, bukan perjalanan jauh yang harus m
l masih banyak piri
an di waktu kami kecil dulu, jangan mentang-mentang mereka sukses sekarang, seh
ar dari rumah Ibunya
alah, dia merasa apa yang dia katakan pada Ibuny
ambil menghapus air matanya. Dia tid
ng?" tanya Nurma sa
dah Akang mau ta
a K
nci pintunya Ne
rma semakin sakit apalagi saat mengingat sang Bapak yang suda
ngkin ada yang membelaku sekara
yang akan di sajikan di hari raya esok, tapi tidak dengan
h Hendi, ia merasa tidak becus menjadi seorang suami dan Bapak. Hari raya sudah tiba di
adi kuli bangun, namun apa boleh buat sang mandor tempat dia bekerja tidak amanah, uang bayara