Saat adik-adikku sukses
ik-adik
k ya, kayak orang kelaparan gitu
apa, cuma bawa perut," tegur Ratri pada cucunya sambil menangkis tangan Tedi yang hampir menyentuh piri
di dapur, dari pada bikin recok
e dapur, meninggalkan Ibu, dan saudara-saudarnya yan
akui. Semua makanan ini di beli oleh ketiga adiknya yang sedang kemba
bahan mentah yang mereka bawa tidak akan menjadi m
erti yang sedang Nurma alami. Nurma adalah sulung dari 4 sa
urma lah yang kini hidupn
embawa Tedi yang menangis
dah selesai buka bersamanya?" t
awab Nurm
napa kok
il rewel, kayak
Bapak." Bocah berusia 5 tahun itu me
emata wayangnya merengek, hanya sapotong ayam goren
pa Kang, Nurma mal
Akang gak tahu k
atang ke rumahnya, namun Hendi memaksa Nurma untuk tetap menuruti
, si Hendi gak usah!"
n bisa di bilang hidupnya sudah berhasil, mereka
ng jelas ketiga adiknya itu orang kantoran, Nurma hanya
n ketiga adiknya itu. Karena Nurma lah yang membia
*
ma Bapak cari uang. Lihat! adik-adikmu juga masih kecil butuh biaya," u
ma pengen tet
pokoknya besok lusa Bu Darmi akan datan
ai seragam putih biru ha
k sekolah ke jenjang menengah pertama, Nurma justru sudah berjuang menc
ri merasa gaji Nurma di Jakarta tidak lagi cukup untuk membiayai ketiga adiknya, apalagi saa
lah apalagi kalau jadi pembantu kayak Teh Nurma," ucap Mala yan
jang, akhirnya tiba hari di mana Nurma untuk terbang ke negeri orang,
*
to
to
a . .
a . .
anggil namanya membuy
Ayo balik lagi, ruang tamu masih acak-acakan, piring gelas juga