icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pernikahan Suami di Rumah Mertua

Bab 6 Aku Akan Tetap Tegar, Ayah!

Jumlah Kata:1010    |    Dirilis Pada: 25/05/2023

mah Hartono tampak sepi. Ia pikir ayahnya sedang beristirahat karena bia

ggil-manggil Hartono karen

uk di kursi rotan yang terletak di teras rumah. Dalam benak

sebelah. Kemala bertanya pada tetangga Hartono yang kebetulan pintu rumahnya t

! T

si, Bu

ayo masuk

tadi saya panggil-panggil tidak menyahut. Semua p

i rumahmu?" wanita yang usianya seumu

Justru saya akan

Hartono itu pun mengaku tak melihat pria itu sejak tadi pagi. Bah

sedang tidak enak badan. Saya pun menganjurkan agar dia menginap di rumahmu saja semen

e hari Hartono selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi Kemala. Atau sekedar berbicara di telepon jika memang enggan datang. Sedangkan sejak kemarin, beli

ang? Biasanya Pak Har jarang mengu

aya akan coba periks

ng rumah ayahnya. Ternyata benar apa yang dikatakan Bu Siti,

hnya. Benar saja, ternyata beberapa wadah alumunium berserakan di lantai kamarnya. Sedangkan

stal beningnya

mas. Entah sejak kapan Hartono berbaring sakit seperti itu tanpa ada yang tahu.

selesai memeriksa keadaan ayahnya di ruang tamu. Ia sangat cemas

keadaan aya

na beliau kekurangan cairan. Tekanan darahnya

ma kasih atas kunjungan Dokter." Kemala menyodo

rikan suntikan insulin. Dan ini obat untuk menurunkan te

i ke dalam kamar Hartono untuk melihat kondisinya sekarang. Kemala

a. Sambil terisak, dalam benaknya dia berkata, "Ayah haru

uar rumah menuju ke rumah Bu Siti. Kemala meminta bantuan wanita tua itu untuk menjaga ayahnya sebentar. Sementara dirinya

ang, biar aku yang men

i. Saya titip Ayah se

yang melingkar di tangan kirinya. Sesekali Kemala menyeka kristal bening yang terjatuh di pipi m

dan membawa beberapa lembar uang yang disimpannya dari sebagian penghasilannya dari penju

up dalam. Kemudian menghembuskannya perlahan. Kemala merogoh kantong c

a, mendadak ayah saya sakit keras. Saya harus menjaganya di Rum

akan menelpon untuk membatalkannya, ternyata

merawat ayahnya. Ia pun mengunci semua pintu dan jendela rumahnya. Kali ini dia membawa

r yang tadi merawat ayahnya agar mendatangkan ambulans. Sebab kondisi Harton

ong masuk brankar tempat Hartono terbaring lemah. Wajah Kemala masih tam

ntuk menyelamatkan ayah saya." K

da tunggu di luar sebentar. Beri kami waktu untuk me

n untuk merawat sang ayah lebih lama lagi. Namun dia kembali teringat nasihat yang kerap kali dikatakan Hartono, 'jadilah wanita

tuk tetap tegar, Yah." Kemala berjanji pada dirinya sendir

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mempelai Prianya Adalah Suamiku2 Bab 2 Wajah Itu Sangat Kubenci3 Bab 3 Kunjungan Tamu Istimewa4 Bab 4 Pengakuan Mertua Kejam5 Bab 5 Terpaksa Masuk Dalam Sandiwara6 Bab 6 Aku Akan Tetap Tegar, Ayah!7 Bab 7 Terpaksa Meminta Bantuan8 Bab 8 Berdamai dengan Nasib9 Bab 9 Mengalah Bukan Berarti Kalah 10 Bab 10 Setelah Keluar dari Rumah11 Bab 11 Melihat Diriku di Dalam Dirinya12 Bab 12 Mendadak Jadi Bos13 Bab 13 Hari Persalinan14 Bab 14 Setelah Persalinan15 Bab 15 Kehadiran Pria Asing16 Bab 16 Bukan Keluarga17 Bab 17 Setelah Dua Hari Bersama18 Bab 18 Mulai Membanding-bandingkan19 Bab 19 Terbelenggu Masa Lalu20 Bab 20 Sesuatu Yang Disembunyikan Mirna21 Bab 21 Ketakutan Mirna Yang Berlebihan22 Bab 22 Terperangkap Tipu Daya Herdian23 Bab 23 Kejutan Yang Tak Diinginkan24 Bab 24 Menjadi Semakin Jauh25 Bab 25 Hati Untuk Kemala26 Bab 26 Sikap Dingin Kemala27 Bab 27 Sikap Kasar Herdian28 Bab 28 Harapan Tak Sesuai Kenyataan29 Bab 29 Di Balik Perubahan Sikap Herdian30 Bab 30 Ketika Ada Kesempatan31 Bab 31 Kehilangan Pegangan Hidup32 Bab 32 Adonan Gosong Dalam Oven Tua33 Bab 33 Lukisan Abstrak Merah Jambu34 Bab 34 Tatapan Sepasang Mata Elang35 Bab 35 Lalu, Siapa Orangnya 36 Bab 36 Mencari Tahu Tentang Bhre Atman37 Bab 37 Kemala Mendadak Berubah38 Bab 38 Petunjuk Semesta39 Bab 39 Pelangi Pun Butuh Banyak Warna40 Bab 40 Bram Tertangkap Basah41 Bab 41  Hari Setelah Hujan42 Bab 42 Tak Pernah Ada Kesempatan Kedua43 Bab 43 Meledaknya Bom Waktu44 Bab 44 Keadaan Tak Terkendali45 Bab 45 Hari Penghakiman Herdian46 Bab 46 Mengorbankan Hubungan Darah