Pernikahan Suami di Rumah Mertua
ana serta mengutuki perbuatan Herdian. Namun itulah kenyataan yang harus dihadapinya sekarang. Suami yang dua bulan lam
nyesal atas semua yang terjadi antara dirinya dan Herdian. Mengapa dia tidak dapat mempelajar
" pekiknya dalam hati, sambil membuka le
ertama mereka. Di hari dan bulan yang sama, mereka melangsu
artono dengan mas kawin berupa..." kalimat akad yang dii
ana sak
AH
anak dari seorang pensiunan guru. Sementara Herdian yang nota bene adal
jagamu di sepanjang u
n kalimatnya karena Yana menat
emisahkan kita. Soal ibuku, kamu tidak perlu khawatir. Aku akan se
pipinya basah kuyup. Sedetik kemudian ia tersadar atas kekonyolannya. Kalimat yang diucapkan sang Ayah terngian
t dan pedih terasa menyayat hatinya. Dia bersenang-senang diatas penderitaan Kemala. Dengan susah payah ia menepis semua bayangan menjijikkan
__
ambil jam 8 pagi ya."] sebuah pesan sin
nya untuk bangun. Sejak pukul 3 dini hari tadi selepas melakukan ibadah sepertiga malamnya, Kemala memulai aktiv
bil pukul 8 pagi. Sementara Kemala baru menyelesaikan 1 dari 2 buah chiffon cake nya semen
k mengambil. Tentu aktivitasnya tidak sampai disitu saja, dia akan melanjutkan p
aatkan waktu barang satu ja
rasa pusing. Setelah yakin telah mematikan kompor, dia pun segera tidur. Belum ada lima menit
Kemala, dia berjalan keluar dari kam
riaknya dari dalam
membawa serantang buah-buahan. Seketika rasa kantuknya hilang. Kem
sudah siap diambil pelanggan. Kemudian ia melirik ke dapur yang dipenuhi bahan-bahan
ting tulang untuk cari nafkah sendiri." Dia membuka kotak kue di atas meja makan, lalu berkata, "Wow
a menahan tangan jahil Yana seraya berkata, "Ibu mertuaku sayang, jangan yang ini. Saya sudah siapkan yang jaaauh lebih enak daripada
angannya yang masih mencengkeram pergelangan tangan Yana. Setelah menu
kit pada pergelangan tangan mulusnya. "Lepas, Kemala! Atau saya akan
g lidahmu sebelum teriakanmu terdengar orang lain." Kedua mata Ke
ALANG PEMBAWA SIAL!" dadanya kembali
lu berbisik di telinga Yana, "bukankah aku
engan nada dasarnya. Tetapi dengan kalimat yang menusuk dan mungkin ju
ah kau berniat menceritakan betapa hebatnya menantu barumu? Apakah putr
a mulutmu!"
a memperhatikan detail penampilan Yana dari ujung rambut sampai ujung kaki lalu kembali bersuara, "biasanya di usia seperti ini akan mudah ter
annya untuk menampar wajah mulus Kemala t
aku sedang mengandung anak dari putra kesayanganmu. Namun jangan berani-berani mengaku bahwa ini adalah cucum
Bukankah
u, tunggu saja cucu dari menantu barumu." Kemala berdecak kesal, "Ish...jangan bilang kau ti
ang habis-habisan menelanjanginya dengan kalimat yang diucapkan lembut tapi terasa pedih di relung hatinya. Hingga ia berteka