Pernikahan Suami di Rumah Mertua
arinya juga!" Kemala tergagap untuk menjawab Mirna,
u pun cukup lama mencari di teras depan, barangkali terjatuh." Pernyataan Mirna se
s rumahnya? Apa saja yang dia dengar? Akh...semua gara-gara Yana yang seenaknya saja mengeluarkan kalimat itu. N
ya..." ujar Yana demi menye
an sesuatu dari saku outernya, lalu berkata, "Kak...ternyata ada di saku kardiganku." Mirna memasang
uli apakah rencana Yana dan Herdian akan berhasil atau tidak. Tetapi dia justru mencemaskan hubungannya dengan Mayan
Kemala." Mirna sambil melirik ke arah Ya
amu juga buru-buru bukan,
elamat
ain yang lebih mengejutkan pun datang. Kemala melihat seorang pria yang baru turun dari mobil sport berbicara dengan Mi
a terkejut, "bukannya kamu bilang sedang ad
aru selesai meet
ku ajak agar pulang bersamaku ternyata beliau menolak. K
soal rencana kunjungan ibunya ke rumah istri pertamanya. Dia sendiri datang ke rumah itu karena ingin meminta maaf p
enjemputnya. Aku bilang aku akan
jauh, maka dirinya pun tak lagi mempermasalahkan alasan apapun yang keluar dari mul
ntu ibunya pasti marah jika sampai mengetahui bahwa kedatangannya ke rumah Kemala untuk meminta maaf. Sejuju
nya. Ia juga tak ingin dicap sebagai anak durhaka. Seba
gkahkan kakinya masuk ke dalam
i juga?" Yana beranjak
mu Mirna di depan. Aku in
an dia bertanya pada putranya, "ka
nyata ibu gak di rumah lalu aku tanya Bik Narsih." He
keras, "apa tadi aku bilang sama
gu untuk menyapanya, "semoga usa
ala, "ayo...Ibu ada arisan lima belas menit lagi. Nanti
tapan biasa saja. Sedikitpun tak terdengar suara yang keluar dari mulu
a Yana dengan agak keras mendorong tubuh putranya agar pergi dari rumah itu. Namu
t, ibu terlamb
tersadar saat Yana menar
k dan menutup pintu rumahnya lalu menghambur ke kamar. Ia membanting tubuhnya di atas kasu
kepadanya, ternyata menjadi madunya. Kemala tahu betul ada penyesalan yang terlukis pada sorot mata
gguh membuat Kemala lelah. Seharusnya Herdian sebagai suami bisa lebih tegas. Ini bukan lagi perihal bakti seora
onsel Kemala. Seseorang sedang mengirimkan pes
mala sudah memulai mem
nan kuenya saya tunda besok. T
inya sedang kacau. Ia tidak lagi punya semangat untuk meneruskan pekerjaannya. Kema
Besok pastinya di
iknya. Kemudian mengunci semua jendela. Dalam kegundahannya, dia melangkah perlahan menyusuri jalan perumahan. Banyak yang ia pi
u Mayang, aku tidak akan ikut d
ga tertarik untuk memikirkan Mirna. Apakah benar