icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pernikahan Suami di Rumah Mertua

Bab 4 Pengakuan Mertua Kejam

Jumlah Kata:1049    |    Dirilis Pada: 25/05/2023

la sedang mengamati gerak gerik Yana sementara mertuanya itu sedang berpikir keras untuk m

ketahui dari Yana. Selain itu rumah yang ditempati Kemala, sebagian uan

sambil melirik jam tangan yang m

lum itu dia membawa masuk tiga kotak kue ke dalam kamarnya lalu mengu

yang ditanamkan oleh ibunya sejak ia kecil. Untuk memuliakan tamu dengan berpenampilan bersih dan rapi. Sebagai penghormatan untuk dirinya send

seperti ini. Belum lagi baru dibukakan pintu, Yana langsung menyerangnya. Hingga dirinya pun terpancing, alh

asa lelahku hilang set

aja bau orang SUSAH," ejek Yana lir

. Kini badannya menjadi jauh lebih segar. Tak lupa dia pun memilih pakaian yang baik meskipun tidak

kan ponsel keluaran terbarunya. Ketika melihat Kemala, sifat buruk

lalu ya, masih ada aja. Ups...maaf, lupa kalau kam

rapa menit seseorang mengetuk pintu rumahnya. Kemala pun membuka pintu karena

wanita yang tengah be

pagi!" ba

ja kemarin dinikahi oleh suaminya, Herdian. Kemala memang kesal dan ingin menunjukkan kemarahannya tetapi ditahannya. Menurut Kema

t Yana, "Ibu kok bisa ada di si

pan. Kamu sendiri sedang apa di sini?" Ternyata benar dugaan

kue yang dipesa

am mendengarkan percakapan ibu mertua dan menantu barunya. Terlihat jelas bahwa ternyata Yana pun menyembunyikan jati diriku kepad

ikahanku bukan?" Mirna teringat sesuatu, "jangan-ja

tanya Kemala, dia sengaja m

atnya curiga. Kemala tidak ingin Mirna mengetahui tentang dirinya sekarang. Seba

ingatkannya pada dirinya sendiri." Mirna terdiam sejenak, "Ayah saya juga menghilang tanpa kabar saat saya berusia lima bel

Mayang selalu baik dan membantu Kemala. Dan ternyata dunia ini sangat sempit hingga dia d

dia tahu bahwa suaminya juga suami Kemala?Kemala melakukannya bukan untuk Herdi

gkat kembali wajahnya ketika Mirna berpamitan, "Ibu, Mirna pulang lebih dulu. Mama butuh kuenya untuk meetin

esai pesan kuenya, masih bingung. Abisnya semu

" Wanita yang lebih muda tiga tahun di baw

ng uangnya ditransfer seperti biasa

saya kabar

Dan mengapa Yana bisa ada di rumahnya. Di sudut hainya, Kemala justru menjadi kasihan kepada

u kepada Mayang atau Mirna. Bisa gagal rencana

?" Kemala tak mengerti m

masa depan kamu juga, jadi jangan coba-coba mengaku bahwa kamu istri Herdian yang sah." Yana menjeda kalim

lalak ke arah Yana,

sini? Sepertinya tertinggal." Tiba-tiba

dak bisa membayangkan bagaimana jika Mirna tahu. Kemala justru khawatir jika Mirna dan Mayang nantinya meng

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mempelai Prianya Adalah Suamiku2 Bab 2 Wajah Itu Sangat Kubenci3 Bab 3 Kunjungan Tamu Istimewa4 Bab 4 Pengakuan Mertua Kejam5 Bab 5 Terpaksa Masuk Dalam Sandiwara6 Bab 6 Aku Akan Tetap Tegar, Ayah!7 Bab 7 Terpaksa Meminta Bantuan8 Bab 8 Berdamai dengan Nasib9 Bab 9 Mengalah Bukan Berarti Kalah 10 Bab 10 Setelah Keluar dari Rumah11 Bab 11 Melihat Diriku di Dalam Dirinya12 Bab 12 Mendadak Jadi Bos13 Bab 13 Hari Persalinan14 Bab 14 Setelah Persalinan15 Bab 15 Kehadiran Pria Asing16 Bab 16 Bukan Keluarga17 Bab 17 Setelah Dua Hari Bersama18 Bab 18 Mulai Membanding-bandingkan19 Bab 19 Terbelenggu Masa Lalu20 Bab 20 Sesuatu Yang Disembunyikan Mirna21 Bab 21 Ketakutan Mirna Yang Berlebihan22 Bab 22 Terperangkap Tipu Daya Herdian23 Bab 23 Kejutan Yang Tak Diinginkan24 Bab 24 Menjadi Semakin Jauh25 Bab 25 Hati Untuk Kemala26 Bab 26 Sikap Dingin Kemala27 Bab 27 Sikap Kasar Herdian28 Bab 28 Harapan Tak Sesuai Kenyataan29 Bab 29 Di Balik Perubahan Sikap Herdian30 Bab 30 Ketika Ada Kesempatan31 Bab 31 Kehilangan Pegangan Hidup32 Bab 32 Adonan Gosong Dalam Oven Tua33 Bab 33 Lukisan Abstrak Merah Jambu34 Bab 34 Tatapan Sepasang Mata Elang35 Bab 35 Lalu, Siapa Orangnya 36 Bab 36 Mencari Tahu Tentang Bhre Atman37 Bab 37 Kemala Mendadak Berubah38 Bab 38 Petunjuk Semesta39 Bab 39 Pelangi Pun Butuh Banyak Warna40 Bab 40 Bram Tertangkap Basah41 Bab 41  Hari Setelah Hujan42 Bab 42 Tak Pernah Ada Kesempatan Kedua43 Bab 43 Meledaknya Bom Waktu44 Bab 44 Keadaan Tak Terkendali45 Bab 45 Hari Penghakiman Herdian46 Bab 46 Mengorbankan Hubungan Darah