icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

GADIS MALANG

Bab 6 Melempar Kesalahan

Jumlah Kata:2120    |    Dirilis Pada: 21/03/2023

a pertunanganm

m lagi, efek minuman beralkohol yang ia teguk malam tadi. Alih-alih, beban piki

s berkata apa pada mamanya. Ada sebersit rasa takut yang bersarang

emuanya, Ma," ucap G

membahas tentang hubungannya den

" Perempuan di seberang telepon agak

ahut Gian seolah-olah memulai playing victim. Berpura-pura menjadi yan

lau Rinda yang men

erhadap anaknya. Yang selalu membela anakn

h. Pada beberapa kesempatan, beliau juga tak jarang merendahkan o

n pada anaknya, Gian. Yang pada kenyataannya

ih dulu," ucap Gian yang ingin sege

Gian. Beliau merasa dirugikan dan dipermalukan atas kejadian itu. Terleb

pimpinan perusahaan yang juga turut andil langsung dalam pengelolaan perusahaan. Akan tetap

idak tahu diuntung itu!" serunya d

ai seseorang sebelum tahu fakta yang terjadi. Seolah-olah, dengan banyaknya

al dan berwibawa tiba-t

ki-laki yang pagi itu sudah siap untuk berangkat ke kantor.

ka masam. Keningnya sudah membentuk lipa

siang ini!" ajak Pak William yang sibuk me

setiap hari telinganya mendengar ocehan Bu Valen. Bagi

Rinda dulu, Pa!" tolak

rulang kali beliau menghimbau keprofesionalan Bu Valen terhadap tanggungjawab di pe

Bisa juga di mobil kan teleponnya." Laki-l

a toleran apa pun, meskipun terhadap anggota keluarganya. Beliau juga yakin, jika Bu Valen tak mau merubah sikapnya, h

yang langsung melangkahk

m ketika sudah lelah menghadapi istrinya. Beliau pun hanya b

, Pak William bergeg

k mengantarkan ke kantor. Pak William lebih nyaman berkendara sendiri.

," celetuk Pak William sem

menutup bibirnya. Beliau tak mau m

aimana bisa Papa mempercayakan perusahaan cabang kepada Mama?" k

a sendiri muak dan malas menghadapi sikap itu. Entahlah. Banyak kebimbanga

mpuan Mama? Oke, gapapa," sah

suaminya. Mengesampingkan kondrat untu

apa tidak akan menyerahkan perusahaan cabang ke Mama kalau

ika Bu Valen merendahkan pegawai kantornya. Menurut beliau, tak sepantasnya seorang pemim

pegawai tak pernah merasa tidak nyaman ketika bekerja dengan beliau. Sebab, beliau juga pendengar yang bai

tinya masih dipenuhi amarah juga tak melontarkan sepatah kata pun setelah berdebat. Semen

Pak William sebelum turun

rempuan itu tak pernah berpikir panjang tentang suatu hal. Jadi, ketika

bicara na

Valen kirimkan pada r

elum dilampiaskan. Terlebih, jika beliau meras

dan mengeluarkan napasnya supaya lebih rileks. Bagaimana pun, peringatan Pak William juga sangat m

Valen," ucapnya

*

sembari menyodorkan lay

hkan, dua perempuan itu masih nyaman bersandar pada bantaln

at mereka berdua lelah. Bukan han

rja agak siang. Apalagi, mereka sudah memiliki bebera

ang masih dalam keadaan mata terpejam langsung menepis tang

lu!" ucap Rinda yang memaksa Della untuk

alas, sahabat Rinda itu akh

g menyahut ponsel yan

tertera. Menggaruk kepala dengan kasar

ga semua baik-baik aja," ucap Della yang langsung membe

lai paginya dengan ceria, dengan suasana dan season baru

h waktu yang tepat untuk berbicara dengan pihak keluarga. Jangankan Bu Valen dan Pak Willia

ranjak ke kamar mandi. Ingin segera mendinginkan pikiran dan tubuhnya. Berharap a

an Gian. Atau justru dirinya mampu bangkit meskipun awalnya akan terasa sulit. Semuan

wajah ini," gumam Rinda se

belumnya. Paras cantiknya selalu terpancar meskipun seben

ia hanya bisa melimpahkan semua keluh kesahnya pada Tuhan. Menun

ng datang ke outlet," ucap Rinda ketika melih

sebagai pemilik outlet, bisa saja perempuan itu tak berangkat kerja. Akan tetapi,

murah. Semua hal membutuhkan uang. Mulai dari detail kebutuhan kos seperti token listrik, air, sampai kebutuhan tubuh mereka sendiri. Untung saja,

luh Della seraya menguc

nyak jin yang menarik matanya supaya terpejam lagi. Badannya j

el." Rinda masih berisik

ukan hanya karena gertakan Rinda tentang tenggat pembayaran k

pagimu. Kayak burung aja," seru Della yang se

i sikap random dari sahabatnya. Walaupun kadang membuat hatinya kesal, tetapi ia sadar bahwa perjalanannya bersama Della tidak bisa ter

put dari segala perdebatan. Perdebatan yang pada ak

*

, ya, hari ini," ucap Pak Ganjar

h karyawan bisa pulang lebih awal hari ini, ternyata Pak Ganjar masi

memberanikan diri untuk meminta izin pada atasannya. Tak berpikir resiko a

a Pak Sandy yang mencoba men

ara pegawainya meminta izin mendadak karena kepentingan keluarga.

iau. Ada beberapa pertimbangan seperti keaktifan di kantor, sering tidakny

tu memposisikan diri sebagai pegawainya. Supaya, tidak ada unsur kekera

jantungnya akhir-akhir ini sedang kambuh. Ia meminta saya m

itu. Entah hasilnya akan berbuah kebaikan atau b

, beliau juga sosok yang sangat sayang terhadap keluarganya. Sama s

izin kepada saya supaya bisa mengantarkan istri Anda lebih

stri pegawainya. Pasalnya, bagi beliau ... kesehatan adalah hal yang paling penting. Sesibuk apa pun ur

gan sikap atasannya. Beliau menangkap sinya

aaf, Pak

an Anda untuk tidak bekerja hari ini," potong Pa

aduk. Ada senang karena perizinannya dipermudah, tetapi ada perasaan lain yang justru tidak dapa

k fokus. Kesehatan Bu Mei yang kian menuru

dengan Mei," gumam Pak Ganjar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka