GADIS MALANG
el." Rinda membuka percakapan ketika ia dan
sebelum kalian benar-benar masuk dalam sebuah ikatan pern
enarnya juga. Ia merasa memang banyak hal yang tidak pernah diketahui
n masa depan yang buruk, ia juga sangat kehilangan sosok Gian. Sosok laki-laki yang berkali-kali ia
ekuat apa hati ini men
egera menarik selimut dan mencoba memejamkan matanya. Walaup
*
a masalah
belas tahun berlalu di hadapan Cantika. Men
hiela. Percakapan dengan topik yang sudah terlampau lama tidak dibahas
salah, Ar," sahut perempu
engan Gian akan membuka luka lama untuk keluarganya. Bahkan, selama menjalin hubungan secara diam
ucapan ibunya mem
ian perempuan lain, Kak. Tau sendiri ka
ain. Perempuan yang mungkin sampai hari ini masih bersenang-senang de
kan betapa terpuruknya Bu Sheila. Bahkan, ia juga menjadi saksi kelamnya hari-hari ya
mencegah rasa cinta itu supaya gak datang
l yang terjadi di hidupnya. Ia merasa semesta kurang adil. Membatasi segala gera
h kakaknya, Arga pun mencoba menenan
anmu, Kak. Tapi ..
mulai menarik napasnya dalam-dalam sembari mendo
berusaha menjadi sosok perempuan yang kuat. Perempua
anya akan baik-baik saja. Believe me!" ucap C
i bentuk memberikan space pada Cantika. Supaya, dirin
a Arga yang baru saja beranjak d
g ke kamar sih," jawab Cantika deng
kakaknya. Tak bisa dipungkiri, kepalanya juga agak pusin
ga, kepalanya juga sudah terasa berat sekali. Sampai-sampai, air mata yang s
erbaik hati kep
*
Pak Ganjar yang baru saja duduk di meja makan. Be
ang sedang sibuk menyiapkan
fokan kalau hari ini para pa
minta tolong antarkan ke dokter?" tany
enyadari bahwa wajah istrin
r Ayah izin saja kerjanya," tawar laki
tega jika melihat istrinya sakit. Terlebih, beliau tahu bahwa kegia
tidak apa-apa kok. Cuma agak lelah aja," sahut B
inta yang dimiliki, sebisa mungkin mereka selalu ada untuk satu sama lain.
njar sekali lagi sembar
bab, pria itu tak mau menjadi orang paling merasa ber
enyahuti dengan sedikit
yang menjadi pemicu menurunnya kondisi kesehatan. Padahal, putrinya-
n sekarang," ucap Pak Ganjar sembari langsung
engalami sakit, perempuan itu tak pernah menuntut sesuatu hal yang lebih dari suaminya. Cukup kesederhanaan yang beliau butu
a kasi
ginkan balasan apa pun. Yang terpenting bagi beliau ada
," pamit Pak Ganjar seraya mencium kening istrinya. T
keadaan sulit sekali pun. Bahkan, sampai buah hatinya beranjak menjadi per
a hidup sebagai perempuan tangguh. Perempuan
menjaga saya," gumam Bu Mei yang memang sedan