GADIS MALANG
u, An." Arga menyahu
bernama Liliana itu sudah hafal. Namun,
mereka sudah sering bermain bersama. Lika-liku ke
ilih untuk meninggalkan Arga. Justru dirinya adalah
pa, Ar?" tanya Lili
a juga sama yakinnya dengan laki-laki itu. Yakin bahw
bat seperti Liliana. Perempuan yang selalu ia panggi
i, ya, An?" sahut Arga men
nnya. Takut banyak saingan sehingga
juga difasilitasi dong," ucap Liliana yang tahu b
ang indah sekali jika dibaca. Liliana sering membacanya. Pun se
Kebetulan, mereka adalah siswa siswi yang sangat cinta dengan dunia sastra. Jadi, tidak her
UII tidak ada Sa
lain kan," ucap Lil
hut Arga denga
lupa bahwa sahabatnya itu tidak mau m
s. Tapi, kamu akan lupa dengan sajak-sa
Indonesia. Entah di mana pun kampusnya, yang terpenting bisa m
erdua. Bisa dikenal banyak orang melalui karya yang epik dan bermanfaat. Na
tra Indonesia, kamu bisa mengajari
kin tidak bisa mereka samakan. Akan tetapi, ia yakin mereka masih
ariku ilmu-ilmu elektro kan?" s
mencairka
mau, ya, g
i, waktu istirahat hampir selesai. Padahal, m
katan mereka pun terkadang membuat orang lain iri. Terutama para siswa yan
denganku, An," ucap Arga yang
an masuk ke ruangannya sendiri, tidak berbarengan dengan Liliana. Se
seorang siswa berna
upa bahwa Lili yang dimaksud adal
a terbiasa. Hanya kata Ana yang selalu melekat dalam pikirannya. J
... bentar lagi juga masuk,"
anggil Ana," sahut
bahwa keberadaannya di kelas itu tidak begitu dianggap, ta
t sebahu itu akhirnya masuk ke kelas. Deng
i,
nya pada Liliana dan membuat
ia sudah menyiapkan sesuatu supaya Liliana terkesan deng
etengah berbisik pada perempuan
kolah. Lucu saja melihat sahabatnya digandrungi oleh banyak
sembari memukul Arg
Lilii." Arga tak he
dengan seruan yang membuat Arga t
emayu, laki-laki itu tetap selalu percaya diri dan sok menjadi si paling pembera
i memberikan bingkisan pada perempu
sepuluh pun, laki-laki itu sudah tergila-gila dengan pesona sahabat Arga
mberian tersebut. Entah pemberian itu akan disimpan di r
g tidak suka. Akan tetapi, persepsi Liliana sering bertolak belakang dengan Arga. Ia lebih takut lagi jika harus terus menolak berkali
Liliana sembari memberika
ing sudah kegirangan. Merasa punya p
" sindir Arga yang spontan dibalas
t Arga merasa bahagia. Sejenak bisa melup
-harinya bisa dilalui bersama Liliana. Entah sekadar berbin
*
disertai dengan gebraka
am. Belum reda kekesalannya tadi malam, G
ak?!" Della tak kal
an Gian. Tidak jarang dirinya menjadi tempat curhat dari pasangan itu. Banya
ka bisa melihat sahabatnya bahagia. Apalagi saat tahu b
perlahan tahu tabiat orang tua Gian merasa khawatir jika Rinda meneruskan
sakan oleh dirinya. Akan tetapi, dirinya tidak berani membicarakan kecurigaan itu pada Rinda. Buk
melontarkan pertanyaan ya
ir Gian. Ia tak mau memberitahukan keberadaan Rinda. Ra
Della sembari me
mana?!" Suara Gian
ud untuk meminta maaf supaya Rinda mau menerimanya kembali. Tidak mau munafik, baginya
bisa merubah apa pun. Meskipun masih ada sisa rasa dalam h
nda tidak pernah begitu memperlihatkan kesalahan Gian saat bersama orang tua ataupun Della.
enjang serius. Ia tak mau salah mengambil langkah. Apalagi, pernikahan bukan kegia
Rinda d
. Beberapa dari mereka agak takut akan terjadi apa-apa. Wajah galak Gi
ma Mas Gian," pinta Vivi pada Yuda yang
lolah outlet. Mereka juga sudah kenal baik dengan Gian. Namun, ba
sahut Yuda dengan ra
a juga tak mau dituduh ikut campur dengan urusan orang lain. Lag
ivi sembari memukul lenga
melihat Della dan Gian. Akan tetapi
Rinda tahu, pasti dia juga marah," ucap Yuda ya
kamu
tak mau membiarkan perdebatan itu semakin berlanjut. Tidak bagus disaksikan oleh pengunj
ngunjung," ucap Vivi setengah berteriak di dekat D
eru Della yang mas
nda di mana?!" Gian
memberikan pukulan pada laki-laki tak tahu diri itu. Akan tetapi, suara Vivi
unya masuk rumah
galkan Gian yang sudah agak jauh dari outletnya. Ia s
lama ngurusin Gian," gerutu Della yang wajahny
dari tadi ada di dekat Dell
ti beberapa menit sebelumnya. Ia terdiam sem
hubunganku dengan Rinda, ya?
kitnya Bu Mei disebabkan karena mengetahu
ng tua sakit. Walaupun, sudah sering dirinya mendengar
ing victim atas kondisi hubungannya. Melaporkan hal yang tidak-tidak pada
enyusul Rind
, ia bergegas menuju mobilnya. Ingi
semoga dugaannya salah. Ia paham betul bahwa mantan kekasihnya itu adalah tipe perempuan yang ti
*
saja, Vi," pinta Della
gairah semangat yang bisa dilihat oleh Vivi dan Yuda. Padahal, selama bekerja di
mintaan Della. Mereka paham pasti perempuan di hadapan mereka i
meminta maaf kepada
oleh buat. Daripada tidak fokus dalam pengelolaan outlet, ia
mau habis kok stok kita hari ini,"
i Della. Mereka selalu bisa memaklumi dirinya dan Rinda. Dalam keadaan susah p
pulang ke kos. Lumayan buat k
ada Yuda dan Vivi. Sebagai permohonan maaf dan juga rasa te
anya Yuda dengan ra
membalas den
kalau saya la
tawa. Ia memang karyawan yang ceplas-ce