Merebut Istri Yang Kau Sakiti
li berpapasan dengan Raihan yang hendak menuju parkir
lau Daffa tidak di sini, tapi gadis ini tetap
n menghindari Naila walau kei
setelah dari toilet. "Kamu masih di sini
-kawannya, gadis ini bisa melupakan secuil kesedihannya berumah tangga dengan Daf
alam kehidupan kamu, tapi Daffa memang tidak pantas memiliki kamu."Tidak lama Rai
arang juga cepat pulang!]
sama rasa bingung. [Tapi
a sudah di depan, kamu membantah!]
da keperluan keluarga dadakan bahkan makanan yang dipesannya belum sempat disantap. Kedua
a di depan gerbang ka
limat Daffa selalu kasar pada N
una menghampiri Daffa. "Ke
segera membawa pulang istrinya ke rumah dan mengurungnya secara tidak lang
saya juga butuh uang buat
cari uang, jangan mengandalkan saya!" Alih-alih memberi nafkah sebaga
a nanti bagaimana kalau
affa segera berlalu. Kini, Naila tidak b
nya. Setiap hari gadis ini menyediakan makanan untuk D
Mia yang sengaja mengu
r suara ibunya. "Wa'alaikumussalam, ma,"
kamu di rumah
segera mengecup punggung tangan Mia
a sebelum menapakan
baru saja
affa terkenal bukan contoh baik di daerah i
n wajah riang walau sebenarnya dirinya m
masih panas karena baru saja diangkat dari penggorengan. "Mama baru saja memasak, m
la belum masak,"kekeh gadis ini kala berdusta k
a dan segera menyodorkannya pada Naila. Ketika putrinya menyantap makanan, wanita ini membuka kulkas ber
ya memang pemberian dari orangtua Daffa yang seorang manusia berada maka semua benda di sini berh
ir putih!"Mia geleng-geleng kepala kala menasihati putrinya, "jika tidak sempat belanja banyak, kamu belanja sedikit-sedikit saja, minimalnya untuk dua hari, jangan sampai
, ma
, setelah makan mama antar kamu ke warung sekalian beli bumbu, sampai bawang saja kamu tidak puny
ak memberinya uang belanja sedangkan di dalam kamar han
asnya. "Kamu makan dul
banyak sekali tugas kuliah, paling nanti sore, masih kebu
dalam kulkas,"nasihat Mia lagi, "mama sudah bilang sebelum kamu menikah, kulkas tidak boleh kosong biar kamu selalu bisa memasak
t Mia sulit untuk dijalankan karena sikap Daffa pad
warung, kemudian menyerahkannya pada Naila. "Kalian hanya hi
kan ibunya, tapi hatinya diserang sendu. 'Maaf
h sampai bersih dan rapih. "Kalau mertua kamu berkunjung jangan sampai rumahnya berant
ok ma, cuma kadang-kadang Daffa
n bersihkan abu rokok sama puntungnya y
a seiring menyapu di
tu amplop yang tersisa. "Tuh kan isinya cuma selembar, mana cukup buat beli semua yang mama tuliskan.
kemudian mengirim chat kepa
mbung