Merebut Istri Yang Kau Sakiti
makai kedok menyayangi Naila hingga keluarga mereka tidak da
ditahan pulang oleh Farida dan Haris. "Menginap di sini ya, lagian
ekeh, "Mama seperti tidak pernah pengantin b
ffa berkata pada kedua orangtuanya
rena mereka melakukan malam pertama pernikahan di kamarnya Naila,
ulai berbaring di atas tempat tidur besar. "Saya mau t
b Daffa yang sedan
kan laki-laki ini masih asik memetik gitar seiring mengingat seti
uhkan. Sebuah senyuman ditarik tipis, kemudian menyimpan alat musik itu. "Kehadiran Naila membuat saya sulit mende
au saya terus bersama Naila, saya tidak bisa berhubungan dengan gadis lain kecuali selingkuh, tapi pasti pa
alnya gadis ini bersama Daffa, tapi
tu seorang pemuda baru saja duduk di sampingnya, hingga membuat Nai
tujuannya. Namun, preman di sampingnya ikut turun, melangkah di belakang gadis anggun ini. "Bagaimana i
" jerit
a kalang kabut. "Kamu tidak apa-apa?" tany
saya diambil ..
, mengikuti beberapa orang yang su
aan gelisah. "Di dalam tas ada handphone. Bagaimana kalau
an benda tajam yang sudah membuat darahnya merembes. Segera, perg
rnya dia datang bersama tas yang tidak kek
gadis ini tidak dapat meraih benda itu karena satu t
nyadarinya. "Nai,
api tidak a
dak sopan, tapi dia melakukannya agar Naila aman dan mengikuti langkahnya ke apoti
untuk dipakai Naila tanpa memerhatikan lengan putih
tirai karena wanita ini pi
ihan tidak lantas pergi. "Bagaimana luka
, sebentar lagi juga sembuh. Oh
saya tidak tahu b
, akibat tidak dapat membela diri
epotkan, tidakla
a. Hari ini saya akan bolos karena sepertinya
mau pulang s
Naila kala mengatakannya karena mana mungk
apapun. "Iya sudah, kalau begitu saya duluan, tapi ingat ya ha
li lagi te
uman teduh yang selama ini tidak
ik apa karena Daffa tidak akan mau diganggu," sendu si ga
ra. "Naila tidak akan kuliah,
Ciara terkesiap dalam ak
mungkin pisau lipat karena Naila baru sa
ajah Ciara memucat, "terus keadaan
ja yang terluka dan tadi
Ciara, "eh, tapi kok
lihat kejadiannya, te
kesusahan pasti ada kakak, kenapa ya?
ir!" Raihan meng
lau kakak ...." Ciara membidik kakak l
ra. "Jangan su'udzon. Apa yang ada da
eperti ini. Malu ...," protes Cia
udah ya, kakak ke kelas dulu. Bye." Lang
la. "Ayo dong Nai, angkat ...
kejadian yang menimpa saya dari Raihan?" gumamnya. Kini, ikon hijau d
aik saja kan!" Su
aik ...," jawaba
n. Kalau kamu butuh bantuan, jangan sungkan hubung
tuk saat ini saya tidak butuh bantuan
sangat mengenal Naila, tapi sebenarnya sikap sahabatnya itu kuran
ja. Saya tidak kuliah karena masih kaget, jadi
percaya. Cepat sembuh ya
ik hati. Setelah berbicara hangat sesaat, Ciara
i. "Tadi teman saya bilang kamu datang ke apotik
mbung