icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Merebut Istri Yang Kau Sakiti

Bab 7 Raihan Seorang Tersangka

Jumlah Kata:1030    |    Dirilis Pada: 07/03/2023

llah banyak yang menolong," jelas Na

ikit membentak, "siapa laki-laki yang ant

la karena mungkin Raihan

erkerut. "Si

ret." Naila sengaja tidak mengatakan Raihan tetangga

.. tu

la tidak keberatan sama sekali dengan si

memutuskan membolos di jam berikutnya untuk mencari or

a yang cantik, tapi ... memang sangat disayangkan mengapa harus menikah dengan Daffa." Raihan duduk d

endengar kabarnya dari para pemuda, tidak melihat secara

mbentuk senyuman kagum, tapi kemudian segera menyadarkan diri. "Astagfirulahalladzim, apa yang s

n. "Kak, antar Ciara ke rumah Nail

. Terus, teman

pergi. Mereka mau pesan

ngabulkan permintaan adiknya. Jadi

yang satu angkatan dengan Naila dibantu beberapa kawannya, tapi tidak ada seorangpun yang melihat istrinya h

an di kampus ini. Daffa mampu berkawan dengan siapa saja, temannya sangat

h Naila. Tidak sampai satu jam, ketiga kawan cantik si gadis sudah memelukny

?" Alia bertanya deng

ngan," kekeh Naila seiring menunjukan bagian y

an rasa sakit Sebenarnya itu tidak bai

percaya dong ...." Wajah menggemaskan dipasang, "y

setelah biasanya sangat sunyi. "Su

mungkin langsung ke perusahaan," jelas Nail

Nai, biar saya yang ambil. Di ma

isa begitu,"

ia yang juga sia

a sudah deh, saya a

. Biar kita yang siap

alian bantu Naila, saya akan d

iara tinggal di ruang tamu bersama Raihan. Laki-

, ke

a, datang ke rumah seorang

kita. Jangan lebay deh!" Ciara tid

ersama Fani dan Alia yang masing-masing memb

t gadis ini berbicara hangat seiring tertawa anggun, seda

n Daffa yang baru saja menepikan motornya di ha

udian menjawab pertanyaan Daffa,

baru di sini kan!" Ingatan Daffa sangat pekat kala be

wab singk

mah saya dan istri saya!" Volume suara Daffa mulai ti

angat Naila kemudian mengecup pungg

ila bersamaan dengan arah tatapa

Rumi," jawab Naila

dis baru saja menyusul keluar, hingga tatapan Daffa mampu dikontrol perla

ehadiran Daffa, "Nai, kita pulang dulu. L

ih ya, sudah menjenguk.

la sebagai tanda perpisahan, kemudian berpamitan pada Daff

a memerhatikan gerakan aneh len

tan benda tajam

melihat bukti dari cerita istrinya. "Jadi kamu

uk pelan bersa

ang tadi?" s

era bergeming selama be

nya akan mencari tahu sendiri. "Layani say

masih men

us sih, kamu sengaj

santun Naila walau ras

na kecurigaannya terhadap laki-laki tadi semakin

untuk menanyakan identit

n Naila. Masa kamu tidak tahu," jelas salah seorang p

a ke apotik, terus pulang kuliah sengaja ma

i, Raihan menj

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka