She's Mine
s-.
kekasihnya itu lagi. Ia sangat pantang menyebutkan nama
eh ke arah Bella yang asyik mengunyah kuah
ri kursinya dan berjongkok di sebelah kursi Bella. "Hey!" Tangan perempuan pemilik She's Mine itu menepuk pela
ella yang masih
one gue
mana? Ketinggal
kursi Justin. Namun, bukannya membantu Bella m lah memicingkan mata ke arah Salju
inggal bangunin aja orangnya. Lagi
phone ternyata udah di tangannya." Salju kembali menunjuk ke arah Ju
ggu aja samp
kelupaan trus ke
a. Melihat suatu kesempatan, Salju langsung berdiri untuk
enarik tangan Salju hingga terjatuh tepat di atas tubuh kekar laki-laki itu. Tida
an tubuhnya supaya tidak menimpa Justin, tangannya kirinya menopang sedangkan ta
sih membeku di atasnya. Wajah mereka semakin dekat. Tidak, hanya Justin yang mendekatkan w
angat menyakitkan di telinga Salju.
k! U
Nih, minum." Salju langsung membukakan botol air mineral dan menyodorkannya kepada Bella. Perempuan itu langsung meminum a
gue minta Sean bua
ngap
alikan sam
ga
an pakaian formalnya itu bangkit dan kembali ke kursinya. Wajahnya memerah sendiri dan ia bisa me
ntuk tidak mengeluarkannya lagi sebelum sampai tiba di bandara. Di sebelahnya, Justin sudah kembali ke p
nampilkan senyuman. Ia sangat merindukan w
sah payah menelan salivanya. Suara
racau Salju dalam hati. Ia bersandar di kursi untuk menenangkan diri dan tatapannya tetap e
etelah mengucapkan permintaanya, Justin menyadari suaranya terdengar tidak nyaman.
snya dan mengambil sebotol air yang sudah disediakan dan menghab
enyebut nama perempuan di
i tidak siap dengan respon yang harus
ean. Dia tau banget kalau gue masih sayang sama lo." Kalimat pertama yang sukses membuat Salju terdiam. Namun, tidak begitu berarti buatnya. "Dan gue nggak pernah berkhianat tentang itu ke Bang Sean. Kalau d
gan kanannya mengepal dan tangan kirinya mengusap tengkuk tidak ny
yang melayani Salju datang dan mena
at Justin yang tersenyum ke arahnya. Ia tidak menyangk
yanya." Justin menunjuk ke arah makanan milik
ah ada lagi yang inginkan?" Pramugari itu kembali menawarkan, bahkan
mereka saling bertatapan. Kekuatan tatapan itu berhasil mengunci S
an makanan la
n matanya terbuka lebar. Belum lagi pramugari yan
tidak tahu harus merespon seperti apa. Sebelumnya, ia mengatakan bahwa sama sekali tidak me
Justin sama sekali. "Anda bicara dengan saya?" tanya Salju dengan polos. Namun, Ju
mong formal. Iya, aku ng
stin. Ia juga berusaha menetralkan ekspresinya untuk ti
" Justin mengangkat tangannya untuk memperingati pramugari itu akan satu hal yang harus diinga
butan 'kakak' itu akan sangat me
Jus