icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
She's Mine

She's Mine

icon

Bab 1 Siblings Problem

Jumlah Kata:1141    |    Dirilis Pada: 21/12/2022

Gue cuma ke luar negeri dua minggu bu

berbicara dengan suara tinggi kepada seorang

ma banget!" Kakak dari perempuan bernama Salju itu tid

ama keras kepala dan tidak aka

n gue mau digaji apaan? Masih banyak di antara mereka yang anak-anaknya masih kecil, masih banyak tanggungan, lagi nabung buat modal nikah, lo kaga kasian sama mer

gan segala permasalahannya. Iya, gue ngerti." Michelle Sean. Sosok berkulit cerah itu mengangguk takzim mendengar pernyataan Salju

sebelum paspor miliknya benar-benar sudah ia genggam sendiri. Selama ini, hampir semua identitas m

tetap ngga

a secara kasar. Ia benar-benar membuang tenaga berdebat dengan

a akan terus bersih kukuh dalam pendiriannya, namun Salju akan mem

antara mereka. "Gue akan melakukan apapun yang lo mau, asalkan gue bisa pergi ke luar negeri untuk pertemuan bisnis ini. Please! Cuma ini kesempat

erdiri dari sofa dan membelakangi adiknya yang masih berlutut di atas karpet beludru mer

umnya,

, lo mau minta apapun gue kasih! Lo mau gue bikinin lapangan basket depan rumah atau ng

senyuman puas. Ia pun mengangguk sendiri dan pergi meningga

membaringkannya lagi ke atas sofa. Dalam hati, ia mengutuk kakaknya yang keras kepala dan sedikit posesi

mun, satu tahun kemudian ayahnya meninggal. Sean saat itu harus bekerja dan putus sekolah demi menghidupi adiknya sendiri. Ia tid

adik berusaha untuk membantu kebutuhan finansial mereka dengan bekerja paruh waktu. Awalnya, Sean melarang hal tersebut karena

an memulihkan finansial, mereka juga semakin sibuk dalam urusan masing-masing. Sean sadar bahwa ia adalah sosok yang berperan penting

uma buat gebetannya yang mau dateng ke rumah. Huh! Padahal itu kan sahabat gue sendiri!" Salju memijat pelan pelipisn

ponsel di atas meja. Dengan segenap usaha, ia bangkit dan mengga

Mars tertera di sana. Ia langsung menetralkan suaranya denga

Ha

alj

empuan itu tiba-tiba memelan saat

n lain sepakat untuk buat pe

ung di seberang sana. Seketika suasana hati perempuan itu menjadi tid

yang pasti. Tapi, mereka sepakat

anya itu langsung berseru, membuat Mars maupun S

." Mars menutup sambungan telepon secara sepihak. Tidak memberika

gsung. Dan perempuan bersurai panjang itu belum mempersiapkan a

nghampiri kakaknya yang masih terpaku di depan kulkas samb

pertemuan bisnis, please bang, gue butuh banget izin lo sekarang, Please! Kasih tau gue

engguncang tubuh kakaknya yang belum mengeluarkan sepatah kata pun. Hingga suara

sih tau syaratnya." Sean menuangkan soda ke dalam gelas dengan sant

u membukakan pintu dan ia ingin segera ta

yang berdiri tegap di hadapannya. Laki-laki itu terse

y Ju

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka