She's Mine
dengan langkah santai, namun pikiran dan hatinya tidak tenang. Saat ini, mereka sudah berja
lan terakhir, semakin banyak hal yang harus dilakukan oleh Salju untuk membuat bran
biskan banyak uang untuk bisa mengikuti pertemuan bisnis dengan petinggi per
i sejauh ini. Nggak ada yang bisa bikin gue kagum sama kerja keras lo ini." Kalimat motivasi itu membuat Salju tersenyum, ia melihat Bella sebagai sosok yang berhati lembut. Kara
ng yang selalu mendukung dan melindunginya dari segala hal. Sayangnya ia b
pulang dari Jepang, abang gue bakal nikahin lo!" Salju te
a nggak lo spoiler dulu,
lebih rapat setelah melihat sosok laki-laki bertubuh tinggi menyusul di belakang. "Ayo, buruan." Salju menarik tangan Be
is. Masing-masing memiliki dua kursi di posisi kanan, tengah dan kiri pesawat. Bella duduk di
n apa gimana?" tanya Salju, saat menyadari mana
gan ragu, perempuan yang sudah men
lju memicing
i di antara kursi penumpang, ia berhenti
ias ke arah sosok laki-laki berka
g membulatkan mata ke arah mantan kekasih yang duduk tepat di sampingnya. "Kenapa? Lo kaget gue duduk di sini?" Jus
g atau gue tarik turun dari pesawat?" Pertanyaan itu dilayangkan kepada Bella yang mengusap tengkuknya tidak nyaman. Walaupun pertanyaan itu terdengar serius, S
itu
ustin dengan santainya. Ia bahkan membaringkan tubuhnya dengan
el
h Salju untuk mengomeli manajernya send
lanya. Jika saja ia salah menyampaikan penjelasan, sahabatny
ju dengan perasaan yang semakin emosional, apal
un Salju, mereka berdua memiliki karakter yang nyaris sama dan Justin sudah mengerti bagaimana cara menghadapi mereka berdua. "Duduk. Jangan terlal
duduk di kursi penumpang eksekutif dengan perasaan yang campur aduk. Ia t
angsung sirna saat menerima pesan dari sosok yang disukainya. Ibu jari Salj
EO Perusahaan tekstil itu membuat Salju merasa sangat senang. Walaupun awalnya Mars sedi
u fokus sama handphone?" sindir Justin
a sambil mengetikkan sesuatu. Tatapannya sama sekali tidak peduli dengan ap
i luar dugaan. Jika sebelumnya laki-laki itu mengira kalau Salju akan protes lagi, kali ini
mpang dipersilakan untuk tidak menggunakan internet selama berada
bersurai hitam yang diikat rendah itu hanya tersenyum penuh riang. Ia mer
a da di sebelah Salju, membuat orang yang
nap
nya Justin. Namun, Salju kembali merespon dengan berdecih sambil menggelengkan ke
kata pun. Justin menghela napas berat, menyadari bahwa Salju sudah benar-benar tidak peduli dengan
aku lagi. Tapi, aku mau kamu ingat apa yang pernah