icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

She's Mine

Bab 3 Stalker

Jumlah Kata:1310    |    Dirilis Pada: 21/12/2022

kakaknya yang tiba-tiba muncul dari koridor. "Mau ke mana?" tanya Sean sambil me

gue harus berangkat ke

u yang baru saja ingin menuruni tangga, dengan p

bareng J

eh kakak sulung Salju berulang ka

luar, ke supermarket, belanja dikit d

mau, gau

h menahan emosi. Kali ini ia benar-be

idak berakhir dengan baik. Walaupun ia hanya mendengar rumor, Salju benar-benar tid

iri. Ia tidak peduli dengan kakaknya yang terus berteriak meman

k punya alasan untuk bisa mencegah adiknya pergi. Lagipula ia sudah punya surat izin mengemudi dan umurnya sudah cukup untuk mengendarai mobil send

apa susahnya sih?!" Sean meracau sendiri. Ia menyambar kunci mobil dari atas meja kamarnya dan mengu

menambah kecepatannya. Beberapa belokan membuat laki-laki bersurai kecoklatan itu kesulitan untuk menyusul dan nyaris kehilangan jejak. Samp

nsel yang ada di kursi penumpang di sebelahnya. Ia mencari nama se

, b

gi di

t, nih ban

adi Salju kabu

g mendengar pernyataan dari Sean itu

nggak bisa gue kejar gara-gara lampu merah. Gue minta tolong deh, Salju pasti belanja ke RM

iran langsung melihat sebuah mobil hitam berukuran besar melesat di depann

utus sambungan dan memasukkan barang belanjaannya ke dalam bagasi mobil. Se

u Sean. Raut wajahnya sangat kesal, bahkan dari kejauhan tampak sekali kulitnya yang putih bersih itu memerah karena emosi. Saat

sar dan mendorongnya dengan penuh emosi. Laki-laki dengan bucket hat hitam itu

empuan dengan cardigan putih itu sangat cepat mengambil barang yang dibutuhkan. Dalam sekejap berpindah dari rak sa

al comot sih?" tany

barang belanjaannya ke kasir untuk dibayar. Masih memantau Salj

rang kasir laki-laki menyebutk

an, Salju keluar dari supermarket sambil mendorong trolinya. Justin yang tidak memiliki waktu untuk membayar be

i, membuat Justin mematung seketika. Tiba-tiba Shinju menoleh ke belakan

awatir ketahuan. Ternyata, perempuan yang sedang diikutinya itu masuk ke

mbalikkan tubuh, sorot mata tajam Salju sudah mengintimidasinya.

antau adik Sean itu sudah diketahui. Bersamaan dengan jarak ya

nnya malam tidak akan mengalahkan suara Salju. Tubuh kekarnya merinding

-ng

laki-laki yang sedikit lebih tinggi darinya. Tanpa kedip

lipat tangan di depan dada. "Gue bukan anak kecil yang perlu

dan Salju menoleh bersamaan. Sosok laki-laki berkulit cerah itu b

di tengah jalan begini? Kalian juga ngapain di sana? Buruan p

ak menyangka Sean akan menyusulnya hingga ke supermarket. "Abang kenapa nyu

o yang nanya diri lo sendiri. Siapa yang

i, biasanya juga lo biasa aja, kenapa jadi emosional gini deh?" Salju tidak m

tangannya, mengisyaratkan adiknya itu untuk segera pulang. Dengan napas yang mem

erdebat, mendapatkan isyarat dari Sean untuk menyusul ke rumah. Laki

an raya, disusul sedan putih milik Sean dan mobil lambo

lju membawa kantong belanjaannya dibantu Sean, kemu

kedua saudara kandung yang jarang akur ini. Namun, permintaan S

gkah pergi tanpa sepatah kata dari mulutnya. Ia m

waktu yang bersamaan. Beberapa detik mereka saling menatap, seolah berbicara dengan telepati. Hin

aja, belum a

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka