Penjara Cinta Suami Obsesifku
angun
i ia sedang mengguncang bagian pundakku namun entah mengapa berat sekali aku membuka mata i
bersama dengan supir suamiku. Ak
?!" pekik aku manatap penuh amarah pada pintu yag tertutup rap
ng memukul saya dari belakang, Bu," jawab lelaki paruh baya
at handphone saya? Ini satu-satunya cara kita keluar dari sini." Aku menatap serius ke arah lela
berharap ada seseorang yang dapat mendengar teria
rus bisa menghubungi Mas Bagas. Pasti ada caranya kita bisa keluar dari sini." teriak
elepaskannya secara perlahan hingga aku seperti
l! Mendingan diam aja di s
apa lagi kalau bukan orang sama sekali tidak menyukaiku yang tak
Mbak Ratih yang mengurung saya di sini!" teriakku sekuat tenaga dengan satu
ak?!" balas sang ipar balik menantang seola
nggak lagi sama Mas bagas kan? Licik kamu, Mak!" Aku tak berhenti memper
-gara Bagas mlah milih nikahin kamu!" hardik Mbak ratih lagi hingga sekarang
a aku terus bersiteru sama wanita itu? Tidak. Pokokny
i supir keluarga ini cuma Ibu Dilla orang yang baik dan juga peduli sama orang kecil seperti saya," ucap lelaki yang saat ini menatap padak
ulu permainannya." Aku mengangguk lalu mengangkat sedikit d
eputusan yang kuambil i
rnya tanpa kusadari Mbak Ratih pergi dan menj
nyap sekarang juga!" sentak seorang pria yang terdengar cukup menakutkan d
ik lagi ke sini karena saya sudah tidak sabar bicara sama dia!" pekikku seiring napas
ku. Pun supir suamiku juga sudah berusaha semampu dia bisa namun hasilnya ni
Ibu. Karena kan biasanya suami istri itu bisa merasakan kontak batin jika salah satunya sedang dalam bahaya," ucap lelaki berku
p ada celah yang bisa membuat kami kabur dari tempat ini. Namun la
n wanita itu tidak juga kembali menemuiku p
atih! Awas kamu nanti aka
g,"ucap Pak supir suamiku seiring raut waja
s itu?" Aku mengiyakan ucapan lelaki paruh baya itu hingga aku mencoba men
Lo? Br
dengar suara perkeliahan. Terdengan ada yang menubruk sesuatu kemungkinan sus
Pak supir dengan napas yang tersengal-sengal dan
au itu Bapak Bagas, suaminya Ibu?" tanya lelaki setengah tua itu dengan ekspresi wa
saja niatnya memang mau menolong kita keluar dari tempat ini," lanjutku kare atak
ka kedua mata kepalaku melihat sosoknya. Meski
ayang." Suara yang baru saja kudengar dar
kali ini? Bagaimana mungkin seseorang yang sudah lama ingin kuhapus namanya dari hidupku