searchIcon closeIcon
Batalkan
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

membuat cerita non fiksi

Bos, Istri Anda Minta Cerai

Bos, Istri Anda Minta Cerai

ROSA WHITEHEAD
Bagi Sella Wisara, pernikahan terasa seperti sangkar yang penuh duri. Setelah menikah, dia dengan bodoh menjalani kebidupan yang menyedihkan selama enam tahun. Suatu hari, Wildan Bramantio, suaminya yang keras hati, berkata kepadanya, "Aisha akan kembali, kamu harus pindah besok." "Ayo, bercerailah," jawab Sella. Dia pergi tanpa meneteskan air mata atau mencoba melunakkan hati Wildan. Beberapa hari setelah perceraian itu, mereka bertemu lagi dan Sella sudah berada di pelukan pria lain. Darah Wildan mendidih saat melihat mantan isrtinya tersenyum begitu ceria. "Kenapa kamu begitu tidak sabar untuk melemparkan dirimu ke dalam pelukan pria lain?" tanyanya dengan jijik. "Kamu pikir kamu siapa untuk mempertanyakan keputusanku? Aku yang memutuskan hidupku, menjauhlah dariku!" Sella menoleh untuk melihat pria di sebelahnya, dan matanya dipenuhi dengan kelembutan. Wildan langsung kehilangan masuk akal.
Modern PerceraianMantan istriCEOArogan
Unduh Buku di App

"Bu, sudah kabar tentang Bu Dedeh belum?"

Pagi-pagi suara Bu Niar terdengar dari kejauhan. Nuning yang sedang mencuci piring di dapur langsung menyiapkan diri mendengar gosip hari ini.

"Belum, Bu ada kabar apa?"

"Memang bu Dedeh kenapa, Bu?"

Ibu-ibu mulai mengerumuni Bu Niar.

Dari dapur Nuning terlihat Bu Niar berkacak pinggang merasa menang bisa menarik perhatian para ibu di komplek ini.

"Bu Dedeh ternyata mau pergi ke Madura," kata Bu Niar dengan nada dramatis, berhenti sejenak untuk menunggu reaksi ibu-ibu yang mengelilinginya.

"Dia mau menikah lagi," kata Bu Niar dengan nada yang lebih dramatis lagi, seperti mendesis setengah berbisik.

Kali ini berhasil, ibu-ibu menanggapi dengan teriakan tak percaya dan teriakan haaa, hooo, masak sih, dan sejenisnya. Nuning sudah terlalu sering melihat hal seperti itu.

"Lo, bukannya Bu Dedeh masih punya suami?"

"Eh, tapi suaminya kan ada di RSJ, ya?"

"Hush.. jangan keras-keras nanti keluarganya ada yang dengar."

Dan Bu Niar berhasil lagi membuat gosip pagi ini berkembang dengan hangat bahkan berubah menjadi sangat panas.

Nuning berusaha tidak mendengar dari balik tembok rumahku. Tapi mau gimana lagi, tembok rumahku tipis dan suara ibu-ibu begitu keras. Akhirnya Nuning memahami gosip pagi ini. Tentang Bu Dedeh.

**

"Jeng Nuning, Assalamualaikum, Jeng di rumahkah?"

Suara itu memecah keheningan pagi Nuning. Nuning bergegas melipat mukena.

"Ada, Bu. Sebentar," jawab Nuning sambil memakai jilbab dan keluar kamar.

"Eh, ini dia yang punya rumah," kata Bu Niar yang sudah masuk melalui pintu dapur.

"Baru apa, Jeng?"

"Baru sholat, Bu."

Bu Niar melongo.

"Sholat sesiang ini. Sudah jam sembilan lo ini, masak baru sholat subuh?" tanya Bu Niar setengah berteriak, pura-pura bertanya sambil mengejek. Nuning menghela nafas panjang.

"Maaf, saya baru sholat Dhuha," jawab Nuning setengah hati. Bu Niar tersenyum mencibir.

"Oh, sholat Dhuha biar banyak rejekinya, ya. Maklum belum kaya," katanya berbisik. Nuning pura-pura tidak dengar saja.

"Ada apa Bu Niar?" Tanya Nuning setelah menyilahkan Bu Niar duduk di ruang tengah.

"Gini, ya, Jeng. Sebelumnya minta maaf, lho kalau menyinggung, ya, Jeng. Ini anakku yang di Surabaya kemarin berobat ke sensei di Surabaya, eh, alhamdulillah sekarang sudah hamil," katanya, sepertinya memang dibuat berhenti di tengah, menggantung, dramatis sekali.

Nuning memaksakan sebuah senyum.

"Alhamdulillah kalau sudah hamil, ya bu, putrinya. Semoga sehat selalu sampai melahirkan," jawab Nuning. Bu Niar tersenyum lebar.

"Makasih, Jeng. Siapa tahu Jeng Nuning mau berobat ke sana juga. Cuma dua kali bisa langsung hamil, lo Jeng. Nggak mahal, kok. Gimana, menarik, kan?" Kata Bu Niar sambil memandang Nuning dengan pandangan setengah mengejek.

Nuning tersenyum lagi. Ya Allah pagi-pagi sudah membuat orang emosi.

"Sepertinya nggak dulu, Bu. Kami masih berusaha pengobatan medis," jawab Nuning.

"Wah, jangan medis terus. Kalau medis nggak berhasil dicoba yang alternatif, siapa tahu berjodoh," kata Bu Niar sambil berbisik.

Entah kenapa berbisik, seakan takut ada yang dengar.

"Ya, coba nanti saya tanya Mas Edwin dulu, Bu," jawab Nuning akhirnya.

"Nah, gitu dong. Saya nanti dikabari, ya," kata Bu Niar dan kemudian pamit pulang.

Nuning memandang Bu Niar yang keluar dari rumahnya. Ini bukan kali pertama beliau datang ke rumah Nuning dan mengutarakan hal yang sama. Katanya kasihan melihat Nuning sudah menikah lima tahun dan belum punya momongan. Sementara ini Nuning mencoba bersabar saja.

**

Setelah kedatangan Bu Niar rasanya hati Nuning terasa begitu panas sekaligus nelangsa. Apa tadi dia bilang 'sholat dhuha karena belum kaya'?, rasanya Nuning ingin mencakar saja itu pipinya. Air mata mengalir di pipi Nuning. Lima tahun belum punya keturunan, kan juga tidak apa-apa, to? Kenapa mesti tetangga yang repot, ya?

Edwin tersenyum.

"Mana Nuning yang kukenal dulu?" tanyanya menggoda, "Masak dibilangin kayak gitu saja sudah sedih? Dulu kamu jadi HRD, kan? Berapa kali dalam sehari orang mencemooh kamu, menghina kamu, mencibir kamu? Belum lagi yang mengancam kamu? Masak baru dibilangin gitu aja udah nangis?" tanya Edwin menggoda.

Nuning tersenyum juga. Sudah lama tidak bekerja membuatnya lupa suasana kantor yang membuat panas hati.

"Jangan sedih. Ingat pesan Mas Edwin. Jangan sampai orang lain menyetir mood mu, ya? Jangan sampai orang lain membuat marah, sedih, kecewa karena apa yang mereka lakukan atau mereka perbuat. Santai saja. Senyumin saja. Semua ada masanya."

Nuning mengangguk sambil menangis. Kenapa kalau dengan Mas Edwin semua begitu damai dan nyaman, ya? Nyaman sekali.

Edwin memeluk Nuning.

"Udah, lah, jangan nangis," bisik Edwin. Nuning tersenyum dan berusaha mengangguk.

**

"Jadi gini, lo, Jeng. Sebenarnya apa, sih yang dilakukan setiap hari? Di rumah terus, kok? Tapi duitnya bisa banyak!"

"Suaminya kan kerja di kota, Bu."

"Halah gaji karyawan itu paling berapa?"

"Eh, Bu Niar, gaji karyawan perusahaan itu besar, lho!"

"Eh.. eh...eh! Yah tergantung perusahaannya, lah? Kalau perusahaannya kecil? Perusahaannya hampir bangkrut?"

Mereka tertawa terbahak-bahak. Nuning tahu yang mereka maksud adalah Nuning. Nuning memang belum lama tinggal di perumahan ini. Nuning sudah tidak bekerja sejak Nuning menikah. Mas Edwin memang maunya seperti itu. Jadi Nuning hanya menghabiskan waktu di rumah. Tapi Nuning juga tidak diam saja, dari rumah Nuning memiliki beberapa bisnis online yang tidak membutuhkan banyak aktivitas keluar rumah.

Dengan menyiapkan mental, Nuning keluar rumah untuk bergabung dengan ibu-ibu yang sedang mengelilingi tukang sayur. Mereka langsung terdiam ketika melihat Nuning. Seorang ibu, yang kalau tidak salah namanya Bu Imas, tersenyum pada Nuning. Nuning membalas senyumnya.

"Sampun rampungan, Bu Edwin? (Sudah selesai, Bu Edwin?)" tanya Bu Imas.

Nuning mengangguk.

"Alhamdulillah sudah, Bu, tinggal masak," jawab Nuning ramah

"Mau masak apa, Jeng?" Ibu yang lain menanyai Nuning.

"Apa, ya? Pilih-pilih dulu, deh, Bu," jawab Nuning sambil tersenyum.

"Masaknya siang amat, Jeng? Emang tadi pagi Pak Edwin makannya apa?" tanya Bu Niar. Dia memprovokasi. Seorang ibu menegur Bu Niar.

"Eh, Bu! Mau makan apa, ya urusan Bu Edwin sama Pak Edwin, kok Bu Niar yang kepo!"

Bu Niar mencebik.

"Ya, kan, cuma pengen tahu aja. Emang nggak boleh?" Jawab Bu Niar dengan pertanyaan juga.

Pak Mamat, si tukang sayur menggelengkan kepalanya.

Nuning tidak mengindahkan pertanyaan Bu Niar dan mulai memilih belanjaan. Karena nanti sore ada beberapa teman yang akan mampir Nuning membeli sayuran dan daging dalam jumlah yang cukup banyak. Sekalian juga untuk stok di kulkas.

"Banyak amat belinya, Jeng? Kan, cuma berdua?" tanya Bu Niar sambil pura-pura berlagak keheranan. Nuning hanya tersenyum.

"Njih, Bu, nanti kebetulan ada tamu," jawab Nuning singkat. Bu Niar ber 'oh' panjang. Orang-orang sudah tidak memperhatikan Bu Niar lagi. Ibu-ibu itu sudah sibuk berbincang sendiri.

"Bu Edwin eh, Mbak Nuning, kalau ada waktu senggang, boleh, dong jadi sukarelawan jadi guru les di komplek ini," kata Bu RT pada Nuning.

Nuning berpikir-pikir sebentar. Bu Niar menunggu dengan penasaran. Hih! Gemas Nuning melihatnya.

"Boleh, Bu. Kalau boleh tahu lesnya apa dan kelas berapa, njih, Bu?"

"Ya, bisa, dong! Orang di rumah terus!" desis Bu Niar, sengaja suaranya dikeraskan agar semua orang mendengarnya. Nuning beristighfar dalam hati.

"Ada SD sampai SMA, Bu. Kata anak saya dulu Bu Edwin pernah mengajar di bimbel, kan, ya?" tanya Bu RT lagi. Nuning mengangguk. Nuning memang pernah mengajar di bimbel waktu awal menikah.

"Njih, Bu," jawab Nuning.

"Setelah selesai belanja mampir rumah saya saja, ya, Bu. Kita bicarakan di rumah saya," lanjut Bu RT karena melihat Bu Niar yang sudah hendak melontarkan kata-kata yang tidak menyenangkan lagi. Nuning mengangguk.

Bu Niar melanjutkan menggerutu panjang pendek, tapi Nuning tidak peduli. Nuning melanjutkan belanja lagi.

"Aku udah, Pak Mamat! Berapa totalnya?" Tanya Bu Niar.

Pak Mamat memeriksa belajaan Bu Niar.

"Kol, wortel, tahu, tempe, rolade, telur dua kilo, cabai keriting, ayam dua kilo, daun bawang, tauge, bayam, telur puyuh sekilo. Semua jadi delapan puluh ribu, Bu," jawab pak Mamat.

Bu Niar mendesah. Dia mengeluarkan uang.

"Ini buat bayar yang kemarin dulu, ya. Yang hari ini utang dulu, ya , Pak."

Pak Mamat menerima uang Bu Niar dengan kecewa. Tapi nampaknya Bu Niar tidak terlalu peduli dan dia berlalu begitu saja. Suasana jadi agak canggung, karena semua orang jadi tahu hutang Bu Niar.

"Maaf, ya, Bu. Bukannya saya mau buka aib orang lain, tapi Bu Niar setiap hari hutang terus. Jadi lama-lama saya jengkel," kata Pak Mamat.

"Iya, Pak. Nggak papa," jawab ibu-ibu.

Nuning jadi iba dengan Bu Niar. Jadi ketika pak Mamat kuminta membawakan belanjaanku ke rumahku Nuning bertanya pada pak Mamat.

"Utang Bu Niar berapa, Pak?"

Pak Mamat menelan ludah.

"Sudah tiga ratus ribuan, Bu, tambah sekarang jadi empat ratus ribuan. Dia selalu membayar setiap hari, tapi dicicil. Paling juga dua puluh ribu, tiga puluh ribu," jawab pak Mamat.

"Astaghfirullah, banyak sekali, ya, Pak?"

Pak Mamat mengangguk.

"Ya, kayak tadi Bu Nuning lihat sendiri. Belanja sekali aja bisa sampai seratus ribu."

Nuning mengangguk. Lalu buru-buru menambahi.

"Pak, biar saya bayarkan utang Bu Niar. Tapi saya mohon jangan bilang kalau yang bayar saya, ya, Pak," katNuning. Nuning kasihan pada Bu Niar.

Pak Mamak terlonjak.

"Jangan, Bu! Jangan!" Seru Pak Mamat, "Suaminya Bu Niar itu pegawai negri, kok, Bu. Dia juga sebenarnya orang kaya. Tapi dia itu pelit," kata Pak Mamat lagi. Nuning menjengit mendengarnya.

"Nggak papa, Pak. Biar saja. Pelit apa nggak pelit itu urusan Bu Niar. Yang penting sekarang saya bayarin utangnya Bu Niar, ya, Pak!" seru Nuning setengah memaksa. Pak Mamat menerimu uang Nuning dengan keheranan.

"Bu Nuning itu dibicarakan setiap hari sama Bu Niar, lo," kata Pak Mamat. Nuning tersenyum bijak.

"Saya sudah tahu, Pak. Biar saja. Sekali lagi itu urusan Bu Niar," jawabku diplomatis, dan kemudian mengucapkan terima kasih pada Pak Mamat.

Setelah menyimpan semua bahan makanan, Nuning segera ke rumah Bu RT, untuk membahas kegiatan belajar bersama tadi. Bu RT menyambut Nuning dengan senang hati.

"Matur nuwun, lho, Bu Edwin mau bergabung bersama kami. Di sini jarang yang pernah mengajar," kata Bu RT bersemangat.

"Wah, saya juga baru mengajar di bimbel aja kok, Bu. Belum pernah mengajar sungguhan," jawab Nuning.

"Iya, nggak papa, Bu. Yang penting ada yang mau dulu," kata Bu RT.

Mereka kemudian membahas rencana belajar bersama di komplek tempat tinggal mereka. Setelah semua beres dan fix, Nuning berpamitan pulang.

"Eh, Bu Edwin! Kok tadi belanja banyak banget, mau ada tamu, ya?" tanya Bu RT.

"Njih, Bu. Nanti ada acara pertemuan dengan rekan bisnis saya."

"Bisnis apa, to, Bu?"

"Saya bisnis kuliner dan kosmetik, Bu, tetapi hanya pemodal saja. Semua kerja sama dengan teman saya, Bu," jawab Nuning.

"Oalah! Makanya kok Bu Edwin ini, kok, kelihatan di rumah saja. Ternyata bisnis online, to?"

Nuning mengangguk.

"Njih, Bu."

"Saya boleh bergabung nggak, Bu?" tanya Bu RT.

"Wah, monggo, Bu. Dengan senang hati," jawab Nuning, "Nanti sore Bu RT ke rumah saya saja. Kita mau launching produk kosmetik baru," lanjut Nuning. Bu RT mengangguk.

Baca Sekarang
MEMBUAT AZAB

MEMBUAT AZAB

Endah Wahyuningtyas
Kecemburuan dan keirian seseorang pada kesuksesan orang lain ternyata bisa sangat mematikan ....
Horor KriminalMisteri
Unduh Buku di App
Kumpulan Cerita 21+

Kumpulan Cerita 21+

Cerita Dewasa
Buku ini hanya diperkenankan untuk orang-orang dewasa!
Cerita pendek R18+Cerita MenegangkanCinta yang dipaksakanPerkosaanBudak seksualCabul LicikBeruntungTempat kerja
Unduh Buku di App
Saya Membuat Mereka Membayar

Saya Membuat Mereka Membayar

Quinn Everett
Pada peringatan lima tahun pernikahan kami, suamiku membandingkanku dengan sahabatku. Dulu, dia selalu mencari-cari kesalahan tentang Hailee Baxter, tetapi hari itu, dia menyuruhku belajar darinya. "Kalian berdua tumbuh besar bersama. Bagaimana bisa ada perbedaan yang begitu besar di antara ka
xuanhuan ModernPengkhianatanBalas dendam
Unduh Buku di App
Cerita 21+

Cerita 21+

Bumi Ke Langit
Warning !! Cerita Dewasa 21+.. Akan banyak hal tak terduga yang membuatmu hanyut dalam suasana di dalam cerita cerita ini. Bersiaplah untuk mendapatkan fantasi yang luar biasa..
Cerita pendek R18+FantasiHubungan rahasiaBudak seksual
Unduh Buku di App
Cerita Penggenjrotan

Cerita Penggenjrotan

Neilsen_Tzy
Warning!!! Khusus 18+++ Di bawah 18+++ alangkah baiknya jangan dicoba-coba.
LGBT+ R18+Cerita MenegangkanPerkosaanKencan OnlineBudak seksualCabul Urban
Unduh Buku di App
Cerita dewasa

Cerita dewasa

robertson
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
Romantis R18+MenegangkanPerjodohanHubungan rahasiaBudak seksualPlayboyLicikTampanUrbanTempat kerja
Unduh Buku di App
Kematianku Membuat Hatinya Hancur

Kematianku Membuat Hatinya Hancur

Jasper Oakwood
Nathan Cross, bos dunia bawah tanah yang terkenal, menikahi Jane Rivers pada hari kehancuran kekayaan keluarganya. Dia telah menyimpan cinta rahasia pada Jane selama sepuluh tahun. Setelah pernikahan mereka, Nathan memperlakukan Jane seperti putri raja. Jane percaya bahwa dia telah menemukan p
Mafia
Unduh Buku di App
Kumpulan Cerita Dewasa

Kumpulan Cerita Dewasa

Bumi Ke Langit
Cerita dewasa 21+
Cerita pendek R18+FantasiHubungan rahasiaKencan OnlineBudak seksualMenarik
Unduh Buku di App
Kumpulan Cerita Panas Nan Membara

Kumpulan Cerita Panas Nan Membara

EBS
21++ Bocil dilarang mampir Kumpululan Kisah Panas Nan Nakal, dengan berbagai Cerita yang membuat pembaca panas dingin
Fantasi R18+KeluargaFantasiBudak seksualCabul TampanUrban
Unduh Buku di App
Kumpulan Cerita Dewasa Untuk 21+++

Kumpulan Cerita Dewasa Untuk 21+++

Cerita Dewasa
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!
Cerita pendek R18+PengkhianatanCinta segitigaBudak seksual
Unduh Buku di App

Sedang Tren

CEO's Orders MAHKOTA PERNIKAHAN YANG TIDAK UTUH Telanjur Cinta Pembalasan Sang Pewaris Jalan Bahagia Cinta yang Tak Terpatahkan
Cerita Dewasa Penuh Gairah

Cerita Dewasa Penuh Gairah

Bumi Ke Langit
WARNING !!! Cerita ini mengandung konten dewasa..
Cerita pendek R18+FantasiHubungan rahasiaKencan OnlineBudak seksualPlayboyMenarikUrbanTempat kerja
Unduh Buku di App
PUSTAKA CERITA DEWASA 21+

PUSTAKA CERITA DEWASA 21+

Black Sky
21+ KHUSUS UNTUK DEWASA! novel ini berisi berbagai kisah panas, dari berbagai kalangan. Cocok untuk menambah fantasi, hiburan dan bacaan untuk malam hari. Penasaran akan sepanas apa cerita-cerita dari berbagai tokoh-tokohnya. Yuk di baca setiap chapternya. Selamat membaca dan selamat menikmati ya
Romantis R18+Cerita MenegangkanFantasiPerkosaanCinta pada pandangan pertamaBudak seksualCabul Pria SejatiMenarikUrban
Unduh Buku di App
Sang Pengantin Pengganti: Membuat Kenangan Tentang Kita

Sang Pengantin Pengganti: Membuat Kenangan Tentang Kita

Paramita Palastri
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. S
Modern KeluargaModernHubungan intim pertamaMenyembunyikan identitasCEOPria SejatiDominan
Unduh Buku di App
Ternyata Aku yang Membuat Suamiku Selingkuh

Ternyata Aku yang Membuat Suamiku Selingkuh

Rayya Mandira
Jeni berniat menolong keponakannya karena ayah tirinya memperlakukannya kurang baik. Siapa yang sangka ternyata keponakannya akan menjadi duri dalam rumah tangganya.
Lainnya R18+Cerita MenegangkanPengkhianatanHubungan rahasiaMenarik
Unduh Buku di App
Sejuta cerita di balik pintu kos

Sejuta cerita di balik pintu kos

Bagus aprilianto
Bagi Dens Bagus, pintu kamar kos nomor tujuh berwarna cokelat pudar itu adalah gerbang menuju dunia baru. Di usia tujuh belas tahun, ia meninggalkan kehangatan rumahnya demi menimba ilmu di Kota Solo, kota yang terasa asing dan riuh. Di sebuah kos sederhana dengan lorong yang selalu bergema, ia bert
Adventure Cerita MenegangkanFantasiCinta pertamaImutPria SejatiTampan
Unduh Buku di App
Kumpulan Cerita Pendek dengan Alur Ringan dengan Akhir yang Bahagia

Kumpulan Cerita Pendek dengan Alur Ringan dengan Akhir yang Bahagia

Melevincent
Berisi cerita-cerita pendek yang setiap bab-nya memiliki judul dan alur yang berbeda-beda dengan akhir yang bahagia. kehidupan di real life sudah cukup membuat kita memiliki beberapa kemungkinan
Cerita pendek R18+MenegangkanSukuFantasiPengkhianatanCinta pertamaVampirCEOMenarikUrban
Unduh Buku di App
Guru Bahasa Inggris Baru

Guru Bahasa Inggris Baru

Cerita Dewasa
Cerita hanya untuk orang dewasa! Di sebuah sekolah gereja, Mihoko, seorang guru bahasa Inggris baru yang cerdas dan cantik, menghadapi jebakan pemerkosaan yang luar biasa.
Cerita pendek R18+MenegangkanPerkosaanPerangkapBudak seksualCabul LicikTempat kerja
Unduh Buku di App
Ranjang Panas Istri Kedua

Ranjang Panas Istri Kedua

Cerita _46
Bella menggeliat di bawah tubuh Bram, kedua tangannya mencengkeram erat sprei yang sudah kusut. Nafasnya terengah, bibirnya tak berhenti mengeluarkan desahan. "Ahh... Bram... ahhh... lebih dalam..." suara itu pecah, bercampur antara kenikmatan dan keputusasaan. Tubuhnya bergetar setiap kali Bram me
Romantis R18+Cinta yang dipaksakanBudak seksualPria SejatiTampan
Unduh Buku di App
Lelaki Yang Tak Terlihat Kaya

Lelaki Yang Tak Terlihat Kaya

Cerita Dewasa
Pada hari itu, saat orang tua dan saudara perempuanku masih bekerja di luar negeri memberitahuku tiba-tiba bahwa aku adalah generasi kedua dari keturunan orang kaya dengan kekayaan trilyunan dolar! Gerald Crawford : Aku adalah keturunan kedua orang kaya?
Adventure MisteriMenegangkanFantasiBalas dendamCEOPria SejatiMenarikMiliarder
Unduh Buku di App
Meninggalkan Negara Setelah Perceraian

Meninggalkan Negara Setelah Perceraian

Cerita Dewasa
Pernikahannya yang telah berlangsung selama tiga tahun berakhir dengan perceraian. Seluruh kota menertawakannya dan mengejeknya karena menjadi istri terlantar dari keluarga kaya. Enam tahun kemudian, dia kembali ke negara itu dengan sepasang anak kembar. Kali ini, dia telah mengambil kesempatan hidu
Miliarder KeluargaMenegangkanBalas dendamPerceraianDokterMiliarder
Unduh Buku di App

Sedang Tren

Yuk, baca di Bakisah!
Buka
close button

membuat cerita non fiksi

Temukan buku-buku yang berkaitan dengan membuat cerita non fiksi di Bakisah