/0/23058/coverorgin.jpg?v=4c0ec1f46fbfddc72bcf6894813f78e9&imageMogr2/format/webp)
“Kenapa hanya segini?” teriak Farah kepada Vira yang baru saja pulang dari tempat kerjanya.
“Ma—maaf, Bu. Tapi, ini gaji terakhir aku karena aku dipecat. Aku difitnah oleh teman kerjaku yang padahal dia sendiri yang sudah melakukan itu,” ucap Vira dengan suara lirihnya dengan kepala menunduk karena takut.
“Apa?! Jadi, sekarang kamu menganggur? Cari kerja lagi, Vira! Kamu pikir hidup tidak butuh uang, huh? Awas, kalau masih menganggur! Aku tidak akan segan-segan kirim kamu ke ayah kamu di sana.”
Vira menggelengkan kepalanya dengan cepat memohon agar jangan dikirim ke ayahnya yang merupakan mucikari, menjual anak di bawah umur dan juga menjual wanita yang ingin mencari kerja dengan cara yang tidak halal tentunya.
“Aku akan mencari pekerjaan lagi, Bu. Aku sudah dapat info kalau di Mega Hospital ada lowongan kerja. Besok pagi aku segera ke sana. Ini sudah sore, sudah tutup pendaftarannya.”
Farah merampas uang itu dengan kasar kemudian masuk ke dalam kamarnya. Vira hanya bisa menghela napasnya lalu mengusap air matanya karena ketakutan.
Perut keroncongan membuat tangis itu semakin lirih. Ia kemudian pergi ke dapur. Melihat ada satu mie instan di dalam lemari langsung ia eksekusi dengan segera.
Esok harinya. Pukul 09.00 WIB.
Vira langsung pergi ke rumah sakit untuk melamar pekerjaan di sana. Mengenakan pakaian seadanya yang ia miliki, juga uang yang hanya cukup untuk ongkos ojek saja.
Vira memberanikan diri untuk datang ke rumah sakit itu berharap lowongannya masih ada.
Sesampainya di sana. Vira melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang interview, menaruh banyak harapan di dalamnya.
“Mohon maaf. Slot lamaran kerja untuk tahun ini sudah penuh.”
Pupus sudah harapan Vira kala mendengarnya. “Bu. Nggak bisa ya, selipkan saya? Satu orang saja kok, Mbak. Saya mohon, saya sangat butuh kerjaan ini, Mbak.”
Vira memohon agar bisa masuk. Sebab ia tak ingin jadi wanita bayaran jika tidak memiliki pekerjaan lagi oleh ibunya itu.
“Tidak bisa. Sudah penuh, Mbak. Memangnya Mbak mau, kerja tapi tidak digaji?”
Vira menghela napas lelah. Ia kemudian keluar dari ruangan itu dengan harapan yang sudah hilang.
“Ke mana aku harus cari pekerjaan lain?” keluhnya lalu menghela napas lelah. Ia menoleh ke samping lalu tersenyum tipis kala melihat anak kecil yang tengah berbincang dengan seorang lelaki di sana.
Ia pun duduk dan memandang anak kecil itu. “Anaknya ganteng banget, Pak.”
Lelaki itu menoleh kemudian menyunggingkan senyum kecil. “Terima kasih. Tapi, ini bukan anak saya, melainkan keponakan saya.”
“Oh, maaf, maaf, Pak. Saya nggak tahu, hehe.” Vira meringis pelan lalu mengusapi belakang lehernya.
“Mbak lagi ngapain di sini?” tanya Samuel ingin tahu.
“Saya sedang melamar pekerjaan tapi ternyata slotnya sudah penuh.”
Samuel manggut-manggut. “Boleh, saya lihat resume kamu? Kebetulan saya lagi butuh karyawan untuk menggantikan sekretaris saya yang akan resign nggak lama ini.”
“Bo—boleh, Pak. Saya lulusan S1 Ekonomi kok, Pak. Dan saya bisa mengerjakan apa pun. Meski itu sulit, akan saya pelajari sampai bisa.”
Dengan semangatnya Vira memberikan CV miliknya kepada Samuel. Lelaki itu kemudian melihat resume tersebut. Tanpa basa-basi, Samuel menerima Vira sebagai karyawan barunya di sana sebagai sekretaris pengganti Tata yang akan mengundurkan diri.
/0/13933/coverorgin.jpg?v=6425daf3a4c48857a48b64683dd3672e&imageMogr2/format/webp)
/0/6814/coverorgin.jpg?v=ca30bb084dd1ab9e34fd197609c8c976&imageMogr2/format/webp)
/0/22012/coverorgin.jpg?v=8f1e07c48d6c72ee924c089cd471412b&imageMogr2/format/webp)
/0/7204/coverorgin.jpg?v=326967781583554c572ccd7de2f5b06a&imageMogr2/format/webp)
/0/28636/coverorgin.jpg?v=20251106165850&imageMogr2/format/webp)
/0/6454/coverorgin.jpg?v=f214c22b5ea6341bf14b594f0482615b&imageMogr2/format/webp)
/0/29130/coverorgin.jpg?v=4086c87864696c1c8160327ebe453892&imageMogr2/format/webp)
/0/17906/coverorgin.jpg?v=f85d1f9f960abba4700b41ac71c64601&imageMogr2/format/webp)
/0/12243/coverorgin.jpg?v=faf79a956ba42c47b23c877c308739e7&imageMogr2/format/webp)
/0/4348/coverorgin.jpg?v=3a6b178381addc768f55dd9ccb78a0e4&imageMogr2/format/webp)
/0/4708/coverorgin.jpg?v=219e2c0e9c5e3ce4008f3fc909e31b5d&imageMogr2/format/webp)
/0/30469/coverorgin.jpg?v=457d50ab47bd5ccb4157b7e9162c8b93&imageMogr2/format/webp)
/0/22771/coverorgin.jpg?v=85cbea1e723b0264d49f9f31ef77b9ec&imageMogr2/format/webp)