/0/16990/coverorgin.jpg?v=b3d9dac945b80ee6f36e0eaedaa1c766&imageMogr2/format/webp)
Valerie Reese terbangun dengan cemberut. Sambil mengerang tak nyaman, dia berguling, dan tangannya mendarat di sesuatu yang hangat. Baru saat itulah dia menyadari ada seorang pria yang tidur di sebelahnya.
Sambil menggertakkan gigi, dia duduk dan menyalakan lampu meja samping tempat tidur. Di sampingnya, lelaki itu mendesah panjang karena frustrasi.
Cahaya redup dari lampu menerangi punggungnya yang telanjang serta sisi wajahnya.
Valerie merangkak ke lemari, berganti pakaian, dan kembali ke tepi tempat tidur, di mana dia mengulurkan tangan untuk menyentuh lembut punggung pria itu.
"Tuan Layfield, sekarang sudah jam enam pagi. Anda ada rapat pukul tujuh tiga puluh."
Pria itu menepis tangannya dan menggeram serak, "Pergi!"
Valerie, yang sudah lama terbiasa dengan sifat pemarahnya, berdiri dengan sikap acuh tak acuh.
Dengan tenang, dia turun ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Tanpa membangunkan pria itu, dia menghabiskan makanannya dan meninggalkan rumah. Dia lalu naik taksi ke perusahaan.
Pada siang hari, ia bekerja sebagai sekretaris utama Edwin Layfield, CEO Layfield Group. Di malam hari, dia menjadi teman tidurnya.
Valerie tiba di perusahaan dan segera menyiapkan segalanya. Tatapannya tetap dingin saat dia menunggu Edwin di luar ruang konferensi. Setiap orang yang berjalan melewatinya berbicara kepadanya dengan nada penuh hormat dan menjilat.
Dua menit sebelum rapat dimulai, lift eksklusif CEO berbunyi.
Valerie menghela napas lega namun tetap terpaku di tempatnya.
Perawakan Edwin yang menjulang tinggi sekitar 6, 5 kaki berkontribusi pada sikapnya yang berwibawa dan dia selalu memiliki sikap dingin yang membuatnya tampak tak tersentuh.
Jika dibandingkan dengannya, tinggi Valerie yang hanya 5, 5 kaki tiba-tiba tampak agak pendek.
Edwin mengabaikannya sepenuhnya, seolah-olah pria yang berhubungan seks dengannya malam sebelumnya adalah orang lain.
Pertemuan itu berlangsung cukup lama. Valerie harus pergi di tengah-tengah acara untuk pergi ke kantor sekretaris dan memesan sarapan untuk Edwin.
Dia sedang memindai menu ketika rekan sekretarisnya, Marisa Kendall, menghampirinya dan bertanya, "Valerie, apakah Anda sudah memeriksa jadwal sore Tuan Layfield?"
Valerie menatapnya dengan alis berkerut. "Apakah ada yang salah?"
Marisa berdecak dengan lidahnya dan bergumam pelan, "Nanti, Tuan Layfield dijadwalkan makan malam bersama Brent, presiden SHINE Corporation."
Butuh beberapa saat bagi Valerie untuk mengingat siapa Brent.
/0/27627/coverorgin.jpg?v=cceed6c9095742d7fde0699b0a5f3796&imageMogr2/format/webp)
/0/27882/coverorgin.jpg?v=fb3af0b7aa134f32aba29157ac30ac5c&imageMogr2/format/webp)
/0/17119/coverorgin.jpg?v=20251110165404&imageMogr2/format/webp)
/0/18040/coverorgin.jpg?v=102fa469860503835501d205a0d6f199&imageMogr2/format/webp)
/0/19023/coverorgin.jpg?v=ece7031e039dc2359eb734b7e124c242&imageMogr2/format/webp)
/0/24216/coverorgin.jpg?v=2947d09921e477a3d573a773a8ae9132&imageMogr2/format/webp)
/0/4719/coverorgin.jpg?v=fc25b76c1d502f9d28df8a3d710735a0&imageMogr2/format/webp)
/0/13204/coverorgin.jpg?v=3affc6e83d29d46f1fb1f9f98f89a743&imageMogr2/format/webp)
/0/2924/coverorgin.jpg?v=e04338abf21ffe69c7f334fed521390c&imageMogr2/format/webp)
/0/5360/coverorgin.jpg?v=20250121173949&imageMogr2/format/webp)
/0/14672/coverorgin.jpg?v=3a1589c2904e7cb10d4aa31536b5e4cb&imageMogr2/format/webp)
/0/17472/coverorgin.jpg?v=0f8e7448c85466b72ec61a947bc22be7&imageMogr2/format/webp)
/0/17754/coverorgin.jpg?v=4d5a67dc7a5e4d37924eb8d66f2e5cfd&imageMogr2/format/webp)
/0/19450/coverorgin.jpg?v=20240830165630&imageMogr2/format/webp)
/0/23122/coverorgin.jpg?v=e07f203525618a6f8d7e40b58e3f2b5b&imageMogr2/format/webp)
/0/16712/coverorgin.jpg?v=20240222205020&imageMogr2/format/webp)
/0/18456/coverorgin.jpg?v=508aa5da97bdece14220356f455d15a0&imageMogr2/format/webp)
/0/7039/coverorgin.jpg?v=11b52d2710f09d733e8cc6a62e4a9af2&imageMogr2/format/webp)
/0/14557/coverorgin.jpg?v=05393f914ece5f54f137a772d64f249d&imageMogr2/format/webp)